Vivagoal – Liga Inggris – Mantan pemain Southampton FC, Charlie Austin, angkat bicara mengenai kondisi yang ia dapatkan selama diasuh oleh Ralph Hasenhuttl.
Per Senin (7/11), Southampton resmi memecat pelatih mereka, Ralph Hasenhuttl. Pelatih asal Austria tersebut menjadi pelatih kelima yang dipecat di Liga Inggris musim ini.
#SaintsFC would like to express its sincere thanks to Ralph Hasenhüttl for all of his efforts, as well as the unwavering commitment he has shown throughout his time as manager. pic.twitter.com/pNGnUC5z29
— Southampton FC (@SouthamptonFC) November 7, 2022
“Southampton Football Club dapat mengonfirmasi perpisahan dengan Manajer Tim Utama Pria, Ralph Hasenhuttl. Asisten Pelatih Tim Utama Richard Kitzbichler juga hari ini meninggalkan klub,” itulah pernyataan yang dilontarkan pihak klub yang dilansir dari situs resmi Southampton.
Kepergian Ralph Hasenhuttl tentunya dikarenakan dirinya tak kunjung mengembalikkan performa The Saints musim ini. Dari 14 pertandingan, Southampton baru meraih tiga kemenangan, tiga imbang, dan delapan kekalahan, dengan total 12 poin, serta duduk di peringkat ke-18.
Baca Juga:
- Caoimhin Kelleher si Raja Adu Penalti di Liverpool
- Ten Hag Tak Boleh Sampai ‘Kalah’ oleh Ronaldo di Man United
- Lewis Hall, Remaja 18 Tahun yang Amat Memukau Graham Potter
- Faktor Kelelahan Buat Tottenham Tumbang oleh Nottingham
Charlie Austin selaku mantan pemain Southampton angkat bicara mengenai pemecatan Hasenhuttl. Bukannya menyayangkan tindakan klub, dirinya justru menyerang Ralph Hasenhuttl.
Dilansir dari SportBILD, pemain yang saat ini bermain di Queens Park Rangers (QPR) tersebut menyebutkan jika Ralph Hasenhuttl adalah pelatih yang egois. Dirinya merasa bahwa Hasenhuttl sering menyalahkan pemainnya ketika kalah dan mengambil kredit ketika timnya menang.
“Ketika tim tidak bermain bagus, dia selalu dengan cepat menyalahkan pemain. Namun, ketika tim tampil dengan apik, itu semuanya hanya untuk dirinya sendiri,” ucap Charlie Austin.
“Dia ada di sana selama empat tahun dan skor tertingginya adalah 52 poin, sisanya sekitar 40 poin. Apakah tim pernah berakhir di bagian atas tabel sejak Hasenhuttl ada di sana? Tidak,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com