Rashford

Obrolan Vigo: Rahasia Rashford yang Selalu Jadi Pilihan Utama di Lini Depan MU

Dimas Sembada - May 25, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Liga Inggris – Marcus Rashford sukses mempertahankan posisinya di bawah tiga pelatih sekaligus, baik bersama Louis van Gaal, Jose Mourinho dan terakhir Ole Gunnar Solskjar. Dibawah ketiganya, Rashford selalu menjadi pilihan utama di lini serang Manchester United (MU).

Bersama Mourinho, Rashford ditempatkan lebih melebar. Kedatangan,  Solskjaer  menggantikan Mourinho, membuat posisi Rashford sedikit berubah. Ia dijadikan penyerang utama di lini depan dengan ditemani Jesse Lingard dan Anthony Martial. Terbukti, ketiganya sukses memberi angin segar bagi pendukung MU dan menjadi kunci keberhasilan MU bersama Solskjaer.

Terutama Rashford, ia berhasil langsung nyetel dengan  gaya main Solskjaer. Dimana ia menjadi pencatak gol pertama di laga pertama Solskjaer bersama MU saat melawan Cardiff. Meski dipertandingan selanjutnya melawan Huddersfield ia tak mencetak gol, tapi setelah itu ia langsung moncer dengan mencetak lima gol lain.

Pergerakan Rashford yang Kerap Menyulitkan

Manchester United Beri Gaji Fantastis, Rashford TergiurSatu hal yang membuat Rashford spesial sebagai seorang penyerang adalah pergerakannya. Rashford selalu bisa bergerak dengan baik didukung oleh kecepatan yang ia miliki. Hal itu didukung oleh pemahamannya dengan bagaimana ia bergerak dan kapan ia harus menusuk masuk ke jantung pertahanan awan.

Kecepatan itu ia buktikan dengan bagaimana ia bermain. Ia kerap menunggu bola di sebelah sisi pertahanan lawan. Setelah itu, ia menusuk langsung ke dalam kotak penalti untuk membuka ruang tembak dan melakukan tendangan presisi ke arah gawang.

[irp]

Gemar melakukan tusukan-tusukan semacam itu, membuat pemain bertahan lawan kebingungan. Selain harus membendung pergerakan Rashford yang memegang bola, meraka turut direpotkan dengan pegrekan pemain lain dari 2nd line MU yang bergerak tanpa bola.

Meski menjadi pemain utama di lini depan MU, ia bukanlah target man yang hanya menunggu bola di kotak penalti. Hal ini membuat pemain bertahan lawan semakin kesulitan memarking dirinya.

Ada kalanya ketika MU bermain dengan bola-bola panjang, Rashford membuka ruang dengan menunggu di final third dan berlari ke arah flank. Hal ini memudahkan pemain-pemain lain untuk masuk menekan dan membuka peluang bagi MU.