B'League
Pemain Bemo FC membayangi penggawa SSJ Arcamanik yang tengah melepaskan umpan di pertandingan perdana B’League KU 12 lalu. (dok.BPL)

Operator B’League Sesalkan Kericuhan di Pekan ke-6

Dimas Sembada - January 20, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Liga Anak Bandung – Pertandingan antara SSJ Arcamanik dan DBS Soccer Academy di pekan ke-6  B’League KU 12 pada Minggu (19/1) kemarin sempat diwarnai keributan. Ketatnya pertandingan dan beberapa keputusan wasit yang dianggap kontroversial jadi pemicunya.

Sayang, meski sempat mereda hingga akhirnya pertandingan dilanjutkan tapi pelatih dan penonton terlihat kurang puas dengan hasil yang ada. Usai laga, keributan berlanjut di tribun penonton.

Salah satu pendukung tim mengejar wasit yang pemimpin pertandingan. Tidak terima, penonton  lain ikut mempertanyakan keputusan wasit.

Pada akhirnya keributan mereda setelah penyelenggara dibantu pihak keamanan coba melerai dan menenangkan situasi.

Menyangkan Kejadian Ini

Doni Setiabudi, CEO Bandung Premier League sekaligus penggagas B’League menyayangkan keributan yang mewarnai pekan ke-6. Menurutnya penonton yang mayoritas orang tua pemain seharusnya bisa memberi contoh yang baik.

“Memang kalau Liga Anak yang berpotensi keributan bukan di anak-anaknya tetapi di orang tua. Ini merupakan tindakan yg tidak bagus.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Seharusnya penonton yang mayoritas orang tua pemain bisa menjadi contoh yang baik bagi pemain,” jelas Jalu sapaan akrab Doni Setiabudi.

Lebih lanjut, Jalu berharap peran orang tua yang lebih baik dalam mendidik anak-anaknya untuk menjadi pesepakbola. Pasalnya, orangtua bisa menjadi contoh dalam dasar perkembangan sepakbola menyoal sportifitas dalam pertandingan.

“Teruntuk orang tua para pemain, seharusnya biarkan saja anak-anak bermain dengan sportif dan berkembang di lapangan hijau,” tambah Jalu.

Baca Juga: Rene Alberts Terus Pantau Perkembangan Duo Brazil

Enggan kejadian berulang, Jalu sebagai operator memastikan akan melakukan evaluasi atas kinerja wasit. Selain itu, orang tua (penonton) yang terang-terang melakukan provokasi saat pertandingan akan diberikan sanksi.

“Operator sendiri akan memberikan sanksi kepada orang tua yang bad attitude, terutama pada saat memberikan dukungan kepada anak-anaknya dengan  memprovokasi pada saat pertandingan berlangsung.

“Kinerja wasit akan kita evaluasi, dimanapun menjadi wasit tidak mudah untuk memimpin suatu pertandingan. Apalagi wasit harus memberikan keputusan yang sulit,” tegas Jalu. (MFT)