Pelatih Amerika Serikat Hampir Pulangkan Giovanni Reyna Secepatnya di Piala Dunia, Kenapa?
Vivagoal – Piala Dunia 2022 – Pelatih Timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter, hampir menendang Giovanni Reyna dari skuadnya karena dirinya tidak disiplin.
Timnas Amerika Serikat berhasil lolos ke babak 16 besar usai duduk sebagai runner-up grup B menemani Timnas Inggris. Namun, alih-alih melangkah jauh, The Yanks justru langsung habis di babak 16 besar oleh usai dikalahkan Timnas Belanda dengan skor 1-3.
What a ride.
Thank you for your unwavering support, from a grueling Qualifying journey to the Knockout Round here in Qatar.
It’s a privilege to represent the United States of America, and we can’t wait to play in front of you all on home soil in 2026.#OnlyForward 🇺🇸 pic.twitter.com/A1Fr1ERKXk
— U.S. Men's National Soccer Team (@USMNT) December 3, 2022
Namun, nampaknya masih ada masalah di internal mereka antara Gregg Berhalter selaku pelatih dengan salah satu pemain bintangnya, Giovanni Reyna. Dikabarkan jika Gregg Berhalter tidak suka dengan sikap Gio Reyna karena dirinya tidak mau berusaha keras untuk tim. Bahkan, saking kesalnya Gregg Berhalter dengan Giovanni Reyna, dia ingin memesan tiket pulang untuk sang pemain.
“Timnas Amerika Serikat memiliki pemain yang jelas tidak memenuhi harapan di dalam dan di luar lapangan. Salah satu dari 26 pemain, jadi itu terlihat sekali. Sebagai staf, kami duduk bersama selama berjam-jam untuk mempertimbangkan apa yang akan kami lakukan dengan pemain ini. Kami sudah siap memesan tiket pesawat pulang, separah itu,” ucap Gregg Berhalter.
Baca Juga:
- Rabiot Pemain Penting Dalam Skuad Prancis, Tapi Kurang Diapresiasi di Juventus
- Bruno Fernandes: Mimpi Portugal Dihancurkan Maroko
- Portugal Harus Berterima Kasih Kepada Cristiano Ronaldo
- Bersinar di Piala Dunia, 5 Nama Ini Berpotensi Gabung Real Madrid
“Apa yang terjadi adalah, kita akan melakukan satu percakapan lagi dengannya, dan bagian dari percakapan itu adalah bagaimana kita akan bersikap mulai saat ini. Tidak akan ada lagi pelanggaran. Tapi hal lain yang kami katakan kepadanya adalah, Anda harus meminta maaf kepada grup, tetapi itu harus mengatakan mengapa Anda meminta maaf.”
“Itu harus lebih dalam dari sekadar ‘Teman-teman, maafkan saya. ‘Dan saya mempersiapkan kelompok kepemimpinan dengan ini. Saya berkata, ‘Oke, orang ini akan meminta maaf kepada Anda sebagai sebuah kelompok, kepada seluruh tim,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Piala Dunia 2022 hanya di Vivagoal.com
