Vivagoal – Berita Bola – Super Agen, Mino Raiola melayangkan kritik pedas terkait kebijakan FIFA yang menurutnya telah membatasi ruang gerak para agen pemain sepakbola.
Raiola yang tergabung dalam Forum Agen Sepakbola (FAF), menyerang FIFA terkait kebijakan mereka tentang aliran dana transfer pemain. Ia menyebut bahwa telah menerapkan sejumlah peraturan yang mempersulit kerja agen.
Baca juga: Bruno Fernandes Jadi Pembelian Tersukses MU, Begini Alasannya
Hal tersebut didasari oleh keputusan FIFA pada September 2019 silam yang mengumumkan rencana untuk membatasi pendapatan agen jadi 10% saja dari total biaya transfer pemain.
“FIFA sama seperti diktator komunis yang mengatur orang-orang tentang apa yang harus mereka lakukan,” ujar Raiola kepada Goal internasional.
“Banyak orang sudah menyadarinya. Pihak oposisi harus frontal dan transparan. Kami [para agen] bekerja sama dengan asosiasi sepak bola Swiss karena kami ingin melawannya dari sini, dari Swiss, tempat FIFA itu sendiri berada.”
“Kami menginginkan dunia kerja yang lebih transparan dan jika FIFA juga menginginkannya, itu hal yang bagus. Segalanya harus jelas dan barulah kami mulai berbicara, tapi FIFA baru mengatakan bahwa keputusan mereka mutlak,” imbuhnya.
Baca juga: Shaw Optimis Man United Bakal Tembus Empat Besar
Raiola mengatakan jika kini FAF dan FIFA membutuhkan badan kedua. Hal ini diperlukan guna membatasi keleluasaan FIFA dalam mengatur ranah yang seharusnya tidak mereka masuki.
“Sepak bola membutuhkan badan kedua. Saat ini FIFA ingin menjadi segalanya: Pemerintah, wilayah komersial, bagian legal, dan itu mustahil,” sambung Raiola.
“Kami tahu apa maksud di balik mengatur semuanya sendiri. Di Eropa, kami bekerja sama dengan klub-klub, tidak ada masalah. Mengapa kami harus menempuh jalur FIFA jika kami sudah lebih memahami aturan yang diberikan UEFA?” pungkasnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com