Ratcliffe Hapus Sistem WFH, Tapi Ruang Kerja di Man United Kurang

Vivagoal – Liga Inggris – Setelah mengurusi tentang aspek sepakbola dalam beberapa Waktu terakhir, Sir Jim Ratcliffe disebut akan mulai lakukan perubahan internal, seperti tak lagi memberlakukan budaya work from home (WFH) bagi seluruh pegawai di Manchester United.

Sir Jim Ratcliffe terus bergeliat melakukan sejumlah perubahan dalam tubuh Manchester United. Beberapa Waktu lalu, Ia sudah menunjuk Omar Berrada sebagai CEO dan kini diambang mendapatkan direktur olahraga baru.

Sejumlah nama pemain pun sempat disebut dalam bidikan Jim Ratcliffe untuk Man United di musim panas nanti. Ia juga kencang terus merumuskan solusi terbaik terkait dengan nasib sang manajer, Erik ten Hag.

Terbaru, perubahan yang diusung Jim Ratcliffe ini mulai menjalar pada sector internal lain Man United. Dilansir The Times, Ia ingin semua staff klub Kembali bekerja di kantor dan tak lagi memberlakukan siste wfh.

Diktat tersebut dilaporkan mendapat tanggapan beragam karena sebagian karyawan merasa senang melihat perubahan di Old Trafford. Tapi ada sebagian lainnya kini perlu membuat perubahan dalam keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan mereka.

Baca Juga:

• Jelang Laga Indonesia vs Irak, Shin Tae-yong Beri Masukan ke AFC Soal Wasit
• Deschamps Ungkap Rencana Giroud Merapat ke MLS Musim Depan
• Dortmund Menang Atas PSG, Edin Terzic: Kami Memang Layak
• Jackson Yakin Keran Golnya Untuk Chelsea Segera Terbuka

Budaya bekerja dari rumah mulai diterapkan setelah adanya pandemic COVID-19, yang juga berlaku pada organisasi di seluruh dunia. Namun, Ratcliffe kini ingin United berjalan sesuai kebijakannya, termasuk dengan mengaruskan seluruh pegawai bekerja di kantor.

Tetapi, menurut laporan The Athletic via Goal, kebijakan ini bukan berarti takkan mendapat masalah lain. Satu diantaranya adalah karena kurangnya ruang kerja bagi semua pegawai, baik di unit Manchester dan London. Sebelumnya, pihak United memang telah menata ulang semua ruang kantor mereka pasca pandemi Covid-19, agar sesuai dengan budaya kerja mereka yang lebih fleksible.