Vivagoal – Liga Indonesia – Arema FC tutup musim Shopee Liga 1 2019 di posisi kesembilan. Banyak pihak terkecoh, pasalnya Makan Konate dkk diprediksi bakal berakhir di papan atas.
Klub yang berkandang di Kanjuruhan ini sebenarnya memulai musim dengan baik. Di putaran pertama posisi mereka tidak pernah terlempar dari lima besar.
Sayang, memasuki paruh kedua tepatnya menjelang akhir kompetisi skuat besutan Milomir Sesilija itu nampak kehabisan bensin. Performa mereka melempem dan terus tergusur di papan klasemen hingga akhirnya cuma bisa tutup musim di papan tengah.
Berbicara Arema musim ini, memang tak bisa lepas dari Makan Konate. Gelandang serang asal Mali tersebut menjadi ruh permainan Singo Edan sepanjang 2019.
Aremania patut bersyukur akan kehadiran Makan Konate, tak terbayang apa jadinya Arema di musim 2019 tanpa Konate. Tanpa lelah berlari sepanjang 90 menit juga jadi tumpuan dalam menyerang dan melakukan transisi, Konate layak menjadi pemain terbaik Arema.
Vivagoal merangkum beberapa fakta soal peran sentral Konate di Kanjuruhan dan kenapa pemain asal Mali itu layak jadi pemain terbaik di klub asal Malang tersebut.
Peran Penting Makan Konate
Andai perlu pembuktian soal sejauh apa peran Konate bersama Arema, tak perlu repot-repot bongkar statistik. Konate selalu hampir dipercaya Milomir Sesilija di setiap pertandingan baik kandang maupan tandang.
Dari 34 pertandingan Shopee Liga 1 2019, Konate cuma sekali absen saat berhadapan dengan Bhayangkara FC karena akumulasi kartu kuning. Menit bermainnya mencapai 97 persen karena selalu jadi starter dan bermain full time di 32 pertandingan.
Baca Juga: Berita Terlengkap Seputar Arema
Konate cuma sekali ditarik keluar saat pertandingan terakhir Arema di Liga 1 kontra Barito Putera. Saat itu, dia diganti tepat pada menit ke-82.
Hal ini membuktikan, Milo sebagai pelatih benar-benar membutuhkan kehadiran Konate di lapangan. Mencatat 2.962 menit bermain, Konate jadi pemain dengan menit bermain paling banyak di Arema sepanjang musim 2019.
Pencetak Gol Terbanyak
Aneh memang, meski berada di belakang striker Konate lebih subur ketimbang para penyerang yang ada di kubu Arema. Musim ini dia mencetak 16 gol dari 33 penampilan.
Dua juru gedor Arema, Sylvano Comvalius dan Dedik Setiawan memang kalah subur dari Konate. Dedik yang memang banyak absen lantaran cedera bisa menjaringkan tujuh gol dari 11 pertandingan.
Sementara Comvalius yang memegang rekor pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia Cuma menorehkan lima gol, kalah jauh dari Konate.
Ketajaman Konate bahkan mengantarnya masuk lima besar pencetak gol terbanyak Shopee Liga 1. Bahkan dia jadi satu-satunya gelandang yang sukses masuk jajaran 10 pencetak gol terbanyak di musim 2019.
Raja Assist
Hal itu mengantarkannya jadi raja assist di Arema. Dimana di urutan kedua ada Comvalius yang torehkan tujuh assist.
Selain itu, Konate juga jadi satu-satunya pemain yang berhasil mencatatkan gol dan assist lebih dari 10 sepanjang musim 2019. Cuma Ciro Alves, winger Tira Persikabo yang bisa mendekatinya dengan 10 assist dan 14 gol.
Tak berhenti disitu, Konate juga masuk dalam jajaran tiga pemain dengan assist terbanyak. Dia hanya kalah dari Rizky Pora dan Paulo Sergio dengan 14 assist.
Pemain Terbaik
Berdasarkan data dari Transfermarkt, Konate tercatat sebagai pemain termahal yang dimiliki Arema FC. Pemain asal Mali tersebut punya nilai pasar mencapai 6 Miliar rupiah, tertinggi dari seluruh pemain Singo Edan.
Tingginya harga Konate berbanding lurus dengan permainannya. Sang pemain pantas menjadi pemain terbaik Arema musim ini, dengan segala pencapaiannya.
Bahkan Konate masuk sebagai nominasi best player Shopee Liga 1 2019. Sayang dirinya kalah dari Renan Silva musim ini.
Tapi dengan kontribusinya bagi Singo Edan yang begitu besar, Konate sejatinya layak jadi pemain terbaik. Tak terbayang, apa jadinya Arema tanpa Konate.
Selalu update berita Liga Indonesia terbaru hanya di Vivagoal.com