Ribuan Fans Dilarang Masuk Stadion, Inter Laporkan FC Porto ke UEFA
Vivagoal – Liga Champions – Inter Milan geram betul dengan perlakuan FC Porto yang menahan ribuan fansnya di luar stadion. Padahal, ribuan penggemar Nerazzurri itu sudah memegang tiket resmi untuk laga leg II babak 16 besar Liga Champions.
Inter Milan berhasil menahan imbang FC Porto dengan skor 0-0 saat melawat ke Estadio Do Dragao, Rabu (15/3) dinihari WIB pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Dengan hasil itu, Nerazzurri pun berhak lolos ke perempatfinal karena mengantongi keunggulan agregat 1-0 berkat kemenangan tipis 1-0 di leg pertama.
Sayang, keberhasilan melaju ke delapan besar Liga Champions tidak bisa disaksikan secara langsung oleh sebagian besar pendukung Inter Milan. Pasalnya, mereka dilarang masuk ke stadion ketika Lautaro Martinez dkk bertanding.
Tercatat, ada 1.000 orang lebih yang tidak diperbolehkan masuk meski sudah memegang tiket resmi. Dilansir dari Football Italia, situasi itu membuat geram petinggi Inter Milan. Melalui Direktur Beppe Marotta, Inter mendesak UEFA untuk menginvestigasi kejadian itu agar tidak terulang lagi di masa depan.
Baca Juga:
- Terus Tampil Memble, Inter Pulangkan Lukaku ke Chelsea
- Penantian 12 Tahun, Akhirnya Inter Lolos 8 Besar Liga Champions
- Lupakan Laju Buruk di Serie A, Inter Fokus Hadapi FC Porto
- Porto vs Inter Milan: Ajang Pelampiasan Amarah La Beneamata
“FC Internazionale Milano menyampaikan solidaritas kepada fans yang datang dari seluruh Eropa dengan tiket dibeli secara legal untuk pertandingan Porto-Inter, namun ditolak masuk ke Estadio do Dragao,” ucap Marotta dilansir dari Football Italia.
“Menyusul keputusan sepihak dari Porto, banyak fans Inter, termasuk banyak keluarga dengan anak-anak, dipisahkan di zona dekat dengan bagian tandang dan ditahan di sana sepanjang pertandingan, tidak boleh menonton, membuat fans dalam kondisi serius, menegangkan dan dalam potensi bahaya.
“FC Internazionale Milano meminta UEFA untuk campur tangan, memperjelas apa yang terjadi dan memastikan bahwa situasi seperti ini, yang bertentangan dengan prinsip utama sport fair play, kesetaraan dan inklusi, tidak akan terulang lagi, untuk membela semua fans, terlepas dari idealisme dan negara sepakbola.” (IRM)
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com