Soal Gaji 25 Persen, CEO PSM Angkat Bicara
Vivagoal – Liga Indonesia – Klub juga sebenarnya tidak mau membayar gaji pemain hanya 25 persen dari nilai kontrak. Menurut, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin., tapi mau bagaimana lagi, kompetisi saat ini sedang ditunda.
PSSI sudah memutuskan kalau semua klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2020 boleh membayarkan gaji para pemainnya maksimal 25 persen dari nilai kontrak untuk periode Maret hingga Juni. Hal itu dilakukan karena status force majeure yang diambil untuk Liga 1 dan Liga 2.
Akan tetapi, belakangan banyak pemain yang menggelar protes terkait pembayaran gaji yang dinilai terlalu kecil. Munafri sendiri tak menampik, di internal PSM juga sempat ada yang protes. Tapi dia sudah menjelaskan kondisi keuangan klub secara baik-baik.
“Semua terdampak. Kita lihat hari ini tidak ada pertandingan dan aktivitas sosial lainnya. Jadi, mau tidak mau. Yah mau bagaimana, sejauh ini kami hanya mengikuti keputusan PSSI soal pembayaran gaji 25 persen itu,” kata Munafri.
Baca Juga:
- Nilmaizar Minta Anak Asuhnya Berhemat Guna Mengatasi Pandemic Corona
- Pemain Naturalisasi Berharap Kompetisi Liga 1 Tetap Dilanjutkan
- Tim Penuh Bintang Liga 1 Bakal Ikuti Titah PSSI Andai Kompetisi…
- Timnas U-16 Diminta Tak Bersantai di Tengah Pandemi Corona
Tak ada pertandingan, jelas klub juga tidak ada pemasukan. Selain itu, tak ada kucuran dana dari sponsor, termasuk pendapatan dari hak siar, dan pemasukan tiket dari suporter yang datang ke stadion. Hal ini menurut Munafri jelas sangat sulit untuk semua klub.
Walau begitu, Munafri akan menghormati apapun keputusan akhirnya nanti. Apalagi saat ini Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sedang menyiapkan gugatan soal gaji pemain.
“Saya dengar akan ada gugatan atau banding dari asosiasi pemain. Kita tunggu saja bagaimana realisasinya,” tandas Munafri.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com