Usai Tak Miliki Pimpinan, KPSN Desak Gelar Kongres Lebih Cepat

Usai Tak Miliki Pimpinan, KPSN Desak Gelar Kongres Lebih Cepat

Fachrizal Wicaksono - May 4, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalLiga Indonesia – Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN) menggelar rapat bersama 85 voters PSSI. Mereka mendesak agar pemilihan ketua umum dipercepat.

KPSN dan 85 pemilik suara PSSI itu menggelar rapat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan Sabtu (4/5/2019). Itu menjadi agenda kedua setelah PSSI ditinggalkan Edy Rahmayadi.

Situasi saat ini menjadi tak menentu setelah PSSI juga tak memiliki Plt Ketua Umum, Joko Driyono. Dia menjadi tersangka perusakan barang bukti yang mengarah kepada pengaturan skor.

 

[irp]

Dalam prosesnya, PSSI merencanakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 13 Juli. KLB, seperti disebut Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, memiliki tiga agenda utama, yakni menentukan merevisi statuta PSSI, kemudian mengubah kode pemilihan PSSI, dan yang ketiga memilih anggota baru untuk Komite Pemilihan (KP) serta Komite Banding Pemilihan (KBP). Sementara, Kongres untuk pemilihan ketua umum dilakukan 25 Januari 2020.

Presiden Klub Persijap Jepara, Esti Puji Lestari, yang hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan acara yang digelar KPSN untuk mewadahi pemilik suara yang ingin berdiskusi tentang proses KLB yang akan berjalan pada 13 Juli.

[irp]

Mereka mendukung adanya KLB, tapi tak sepakat dengan tiga agenda dalam kongres itu. Peserta diskusi dengan KPSN itu berharap agar pemilihan ketua umum PSSI dilaksanakan pada Juli, bukan Januari tahun depan. Mereka mengkritik hasil keputusan Exco PSSI itu.

“Selama diputuskannya ada KLB sampai baru hari kemarin kami tahu ada jadwalnya. Kami ingin dorong agendanya saja, bukan mau ngapa-ngapain,” kata Esti mewakili anggota voters saat ditemui sebelum rapat di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).

“Kan banyak (pandangan) di luar sana, wah ada dua PSSI. Ini engga ada, engga ada dua liga, engga ada dua PSSI seperti zaman dulu. Itu kecurigaan, hari ini kami ingin diskusi, untuk menentukan agenda apa yang ada di kongres,” ujarnya kemudian.

“Kami sebagai anggota boleh menentukan agendanya, jangan sampai bikin KLB tapi buang-buang waktu, tenaga. Karena untuk mengefektifkan waktu kenapa tunggu Januari, kita tahu banya ketidakpercayaan kepada Exco sekarang.

Saya tak bicara seseorang tapi sistem. Sebenarnya agenda-agenda itu tak perlu ada di kongres, hari ini pun mereka bisa menentukan itu siapa. Mereka tak butuh voters,” Esti menegaskan.

“Kedaulatan PSSI kan beragam. Kami punya Exco PSSI tapi kalau tak berjalan, kami punya voters yang 85 voters ini. Kalau tak bisa kerja smaka eluruh anggota bisa bekerja.
Apa saya bisa mengumpulkan 800 tim ?Bisa, kalau mereka tak happy? Jadi kalau bisa milih Juli, kenapa tunggu Januari,” dia menambahkan.

Menurut Esti, toh selama ini collective collegial Exco PSSI juga sudah tidak berjalan.

“Sudah tak jalan jadi bukan orang per orangnya. Apalagi yang terjadi masalah Satgas bergerak dan mendapatkan temuan-temuan. Jika ingin melakukan pembersihan harusnya ini dulu yang dijalankan bukan Liga 1, 2, atau 3.

Jadi sponsor akan percaya, oh sudah ada perubahan, ini sudah bukan orang yang sama, atau sistemnya tidak sama. Kalau tidak maka menunggu bom waktu karena kita tidak tahu akan bersih atau tidak,” dia menambahkan.

Selalu update berita terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Vivagoal.com