Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Bek Terbaik Dunia yang Dimiliki AC Milan

5 Fakta Bek Terbaik Dunia yang Dimiliki AC Milan

Vivagoal 5 Fakta – Alessandro Nesta termasuk salah satu bek legendaris sekaligus bek terbaik sepanjang massa di klub Italia, AC Milan.

Dirinya mempunyai kemampuan yang lengkap dan telah diakui sebagai bek terbaik dunia. Kemampuannya dalam bertahan tak usah diragukan lagi. Alessandro Nesta juga ditunjang fisik, skill dan visi mumpuni.

Ini membuat Nesta begitu susah ditaklukkan. Pada zona marking, man marking, aerial duel, tactical knowledge, tackle, clearance hingga passing ability sudah ia kuasai. Nesta terbilang memiliki banyak skill dan berada di atas rata-rata.

Berdasarkan kabar yang beredar, Nesta tercatat sebagai bek terbaik Serie A dalam empat tahun beruntun. Yaitu pada 2000, 2001, 2002 dan 2003.

[irp]

Alessandro Nesta, satu-satunya bek yang mampu membuat pemain sekelas bintang Barcelona, Lionel Messi sampai frustrasi.

Salah satunya, ketika duel AC Milan melawan Barcelona di Camp Nou, September 2011. Pertandingan di babak fase grup Liga Champions itu berakhir imbang 2-2.

Pada saat itu, Barcelona dikenal sangat superior. Pasalnya, Barca memiliki Andres Iniesta dan Xavi Hernandez di lini tengah, termasuk dua pemain cerdas di dunia.

Sedangkan, saat itu Milan hanya tim seadanya, yang hanya memiliki Nesta. Akan tetapi, klub asal Italia itu berhasil menggagalkan kemenangan Los Blaugrana.

Inilah 5 Fakta Bek Terbaik Dunia yang Dimiliki AC Milan, Alessandro Nesta.

1.Nesta Sang Penakluk Striker

Alessandro Nesta menjadi pemain bintang saat laga AC Milan kontra Barcelona. Pada satu itu, Lionel Messi mendapatkan sebuah peluang emas. Dengan dribelnya yang khas, Messi menembus barisan pertahanan AC Milan dan terus mendekat ke gawang.

Akan tetapi, begitu bintang Argentina itu bersiap melakukan penyelesaian akhir. Alessandro Nesta menggagalkannya dengan sebuah sliding sempurna yang dilancarkan penuh perhitungan dari sudut mati La Pulga.

[irp]

Lionel Messi sampai berkali-kali memukul tanah. Mungkin Messi tidak habis pikir, bagaimana ia bisa digagalkan oleh pemain yang usianya terpaut 11 tahun darinya. Ketika itu Messi masig berumur 25, sedangkan Nesta sudah 36. Terlebih juga, itu terjadi di dalam kotak penalti dan dilakukan dengan kontak seminimal mungkin untuk menghindari pelanggaran. Itu sangat memiliki resiko besar.

[irp]

Pada kancah internasional, Nesta menjadi bagian dari skuad Italia U-21 yang memenangkan Piala Eropa U-21 tahun 1996. Debut pertama yaitu bersama timnas senior adalah pada laga melawan Moldova pada 5 Oktober 1996.

Sejauh ini Alessandro Nesta memiliki 78 caps bersama Gli Azzurri. Dan juga telah bermain pada ajang internasional. Di antaranya adalah Euro 1996, Piala Dunia 1998, Euro 2000, Piala Dunia 2002, Euro 2004 dan Piala Dunia 2006.

2. Masa Keemasan Nesta 

Alessandro Nesta memiliki fisik, teknik dan mental yang istimewa sebagai seorang pemain bertahan. Sementara itu, kemampuannya untuk membaca permainan dan melepas operan membuat dia jadi bek yang diidamkan. Bahkan setiap pelatih ingin sekali merekrutnya.

Pada tahun 1997, di bawah kepelatihan Sven-Goran Eriksson, Nesta dipercaya mengenakan ban kapten di Lazio. Pada tahun 1998, Alessandro Nesta mencetak gol kemenangan Lazio dalam final Coppa Italia melawan AC Milan. Penghargaan tersebut sebagai Pemain Muda Terbaik Serie A pun disabetnya waktu itu.

[irp]

Pada musim 1998/99, Alessandro Nesta dan kawan-kawan gagal meraih Scudetto setelah disalip AC Milan di dua giornata pamungkas. Saat itu, Lazio kalah dengan selisih satu poin. Pada musim berikutnya, presiden Sergio Cragnotti menggelontorkan dana besar. Untuk itu ia mendatangkan amunisi-amunisi baru berkualitas demi juara.

3. Nesta Panutan Bek Masa Kini

Selama memperkuat klub raksasa AC Milan, Alessandro Nesta merupakan seorang panutan. Hal ini diakui oleh kapten AC Milan. Yang mana musim ini memperkuat Juventus, Leonardo Bonucci.

“Saya sangat mengagumi Nesta dikarenakan cara bertahannya dan bagaimana dirinya memainkan bola. Dia selalu bermain dengan santai namun elegan, dan timing-nya sempurna,” unjar Bonucci

“Nesta adalah teladan. Saya beruntung dapat bertemu dengannya di lapangan. Saat itu, pertama kalinya saya merasa sangat emosional. Apalagi ketika meminta legenda sepertinya untuk bertukar seragam,” imbuh Bonucci.

[irp]

Kapten Paolo Maldini, Cafu, Alessandro Costacurta dan Jaap Stam adalah beberapa rekan Alessandro Nesta. Saat itu mereka bermain bersama di lini belakang Milan. Kesuksesan demi kesuksesan pun telah mengiringi perjalanan karirnya dengan seragam merah-hitam.

Trofi Coppa Italia dan Liga Champions telah ia raih pada musim pertamanya di Milan. Alessandro Nesta kemudian juga meraih dua Scudetto Serie A dan gelar Liga Champions. Yang mana keduanya di tahun 2007 lewat sebuah pembalasan manis lawan Liverpool. Alessandro Nesta memperkuat AC Milan selama sedekade. Sekarang setelah ditinggal Nesta, Milan tak lagi sama.

4. Pernah Bermain dengan Legenda Sepakbola

Bintang-bintang legenda sepakbola saat itu seperti Juan Sebastian Veron hingga Diego Simeone direkrut. Bersama pilar-pilar semacam Pavel Nedved, Roberto Mancini, Sinisa Mihajlovic dan Marcelo Salas. Lazio yang dikapteni Nesta akhirnya merajai Serie A. Pada musim itu, mereka bahkan juga meraih trofi Coppa Italia.

Namun sayangnya, dua tahun berselang, masalah finansial memaksa Cragnotti menjual bintang-bintangnya. Alessandro Nesta termasuk di antaranya.

[irp]

Saat itu, Silvio Berlusconi tidak main-main dalam membangun AC Milan. Alessandro Nesta diboyong ke San Siro dengan nilai transfer mencapai 30 juta euro. Ketika itu, Rossoneri pun memiliki salah satu lini pertahanan paling solid dan paling sulit diruntuhkan, tak hanya di Italia namun juga Eropa.

5. Nesta Termasuk Bek Terbaik Dunia

Alessandro Nesta, telah lahir di Roma 19 Maret 1976. Dia dianggap sebagai salah satu bek terbaik dunia, dengan empat kali masuk dalam skuad Tim Terbaik Eropa pilihan UEFA.

Walaupun jarang turun sepanjang musim 2006-2007 akibat cedera bahu, Nesta menjadi bagian penting dari sukses Milan. Dalam mencapai final Liga Champions di mana mereka mengalahkan Liverpool 2-1. Pada musim ini juga Rossoneri kembali meraih Piala Super Eropa.

Pada pentas Piala Dunia, Nesta memiliki nasib kurang beruntung. Seusai di tiga edisi penyelenggaraan ia selalu mengalami cedera. Pada tahun 1998 Nesta harus mengalami cedera ligamen lutut kala melawan Austria. Dan telah melewatkan pertandingan terakhir Italia di edisi 2002 akibat cedera kaki.

[irp]

Dan puncaknya pada Piala Dunia 2006, Dirinya harus pulang lebih awal setelah mengalami cedera kala melawan Republik Ceska di fase grup. Ini membuat Nesta memutuskan gantung sepatu setelah turnamen berakhir.

Alessandro Nesta menikah dengan tunangannya, Gabriela Pagnozzi pada Mei 2007. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Sofia yang dilahirkan 19 Oktober 2006 dan anak laki laki, Tommaso yang lahir pada 20 Maret 2008.

Exit mobile version