Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pembelian Terburuk di Bursa Januari

5 Fakta Pembelian Terburuk di Bursa Januari

Vivagoal Berita Bola Bursa Januari 2021/22 akan dibuka dalam beberapa hari ke depan. Tenggat waktu ini bakal dimanfaatkan oleh berbagai tim yang ingin menambal skuat mereka dengan mendatangkan pemain baru. Namun kenyataannya, ada beberapa pemain yang justru masuk dalam kategori pembelian pemain terburuk.

Dengan waktu kurang lebih 31 hari, tim-tim di seantero Eropa memiliki waktu untuk mendatangkan satu hingga dua pemain anyar dalam skuat. Sempitnya waktu yang tersedia membuat para tim peminat tak bisa berbuat banyak untuk melakukan negoisasi dengan tim pemilik.

Hal tersebut tak jarang hasilkan berbagai transfer yang dipaksakan hingga akhirnya pemain yang didatangkan gagal berkembang di tim baru. Besarnya ekspektasi hingga tingginya harga yang tersemat pada sang pemain menjadi dua faktor utama mengapa pemain yang didatangkan di bursa Januari melempem.


Baca Juga:


Selain itu, singkatnya waktu adaptasi bersama tim anyar juga sedikit banyak mempengaruhi performa pemain tersebut. Ketiadaan chemistry antar pemain baru dengan muka lama dalam skuat memang menjadi masalah klasik dalam tim. Cap sebagai transfer flop juga tak bisa ditepikan befitu saja.

Merangkum dari berbagai sumber, Vivagoal sudah mencatatkan lima pemain yang masuk kategori sebagai transfer terburuk yang dilakukan di Bulan Januari. Kebanyakan dari mereka merupakan pemain dengan harga transfer mahal dan pada akhirnya gagal buktikan diri. Siapa saja? berikut daftarnya.

  1. Alexis Sanchez – Manchester United

Alexis Sanchez datang ke Manchester United dengan pertukaran dengan Henrikh Mkhitaryan di bursa Januari 2018 lalu. Ia diperkenalkan sebagai pemain piano dalam kedatangannya ke Teater Impian. Pasca gabung ke United, performa Sanchez terbilang flop

Sebelumnya, Manchester City di bawah arahan Pep Guardiola sempat ingin mendaratkannya. Namun ia memilih gabung United yang siap membayarnya 400 ribu paun per pekan, pemain asal Cile pun gagal buktikan diri sebagai penyerang berkualitas seperti kala mentas bareng Arsenal.

Selama di United, Sanchez hanya mencetak lima gol dan 9 assist dalam 45 pertandingan yang ia mainkan bersama Setan Merah. Setelahnya, ia bermain untuk Inter Milan dan masih mencari sisa-sisa kejayaannya sebagai juru gedor.

  1. Wilfried Bony – Manchester City

Dana tak kurang dari 32,5 juta Euro harus dijluarkan Manchester City untuk memboyong Wilfried Bony dari Swansea City di musim dingin 2015 lalu. The Sky Blues kepincut dengan aksinya kala membela the Swans yang mampu bukukan 20 gol dalam satu tahun kalender.

Bony, yang datang untuk menjadi suksesor Edin Dzeko gagal membuktikan diri. Pemain asal Pantai Gading hanya mampy mencatatkan 11 gol dari 46 laga di lintas kompetisi. Ia bahkan sempat dipinjamkan ke berbagai klub, termasuk Swansea untuk pulihkan kepercayaan diri namun upaya tersebut gagal.

Bony bahkan sampai harus memperkuat tim asal Qatar dan Arab Saudi. Namun saat ini, ia berstatus tanpa klub dan sempat menumpang latihan bersama tim asal divisi empat Inggris, Newport County.

  1. Juan Cuadrado – Chelsea

Nama Juan Cuadrado begitu bersinar kala membela Fiorentina di Serie A. bersama La Viola, ia sempat catatkan 26 gol dan 21 assist dalam 106 laga. Hal tersebut membuat Chelsea kepincut untuk mendatangkan pemain asal Kolombia. Dana tak kurang dari 31 juta Euro dikucurkan di bursa musim dingin 2015 silam.

Namun, eksplosivitas Cuadrado sebagai winger menguap begitu saja. ia hanya enam bulan bertahan di klub untuk kemudian pinjamkan dan dipermanenkan Juventus pada 2017. Bersama Chelsea, mantan pemain Udinese hanya mampu hasilkan 15 laga dan mencetak satu assist.

Pasca pulang ke Italia, Cuadrado kembali tajam dan bisa menjadi pembeda dalam berbagai laga Juventus. Ia juga piawai dalam bermain di berbagai posisi seperti winger kanan maupun fullback.


Baca Juga:


  1. Jackson Martinez – Guangzhou Evergrande

Atletico Madrid melakukan perjudian besar kala mendatangkan Jackson Martinez dari FC Porto dengan mahar 35 juta Euro di bursa musim panas 2015 lalu. Namun performa pemain asal Kolombia jauh panggang dari api. Dalam enam bulan pertama, ia hanya mampu mencetak tiga gol dan dua assist dalam 22 laga laga bersama Los Colchoneros.

Atletico yang tak puas dengan performa sang pemain kemudian melego Martienz ke Guangzhuo dengan mahar 42 juta Euro. Di Chinese Super League, Martinez tak mampu berbuat banyak. Produktivitasnya di FC Porto seakan meredup begitu saja.

Bersama Guangzhou, ia hanya mencetak empat gol dalam 16 laga yang dimainkan.

  1. Philippe Coutinho – Barcelona

Kepindahan Coutinho ke Barcelona pada 2018 dengan mahar 135 juta Euro berbuah petaka. Ia yang sebelumnya mampu menjadi gamechanger di Liverpool hanya berkutat dengan inkonsistensi performa di Barcelona. Harga yang terbilang tinggi juga menjadi beban mengapa dirinya kurang bersinar bersama klub.

Semusim setelah bergabung, ia sempat dipinjamkan ke Bayern. Namun, sang pemain mampu hantarkan Die Roten mendulang treble winners dua musim lalu. Kini, nasibnya kembali dispekulasikan. Ia jarang dimainkan Xavi Hernandez dan bersiap dilego ke tim lain. Arsenal dilaporkan tertarik mendatangkan pemain 29 tahun itu..

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version