5 Fakta Resep Manchester City Raih Treble Winners

5 Fakta Resep Manchester City Raih Treble Winners

Fachrizal Wicaksono - May 22, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

3. Efektivitas dan Efisiensi Pembelian Pemain

Guardiola menepati janjinya. Memasuki musim kedua melatih Manchester City (2017-2018), Guardiola sepertinya sudah banyak belajar dari kekurangan musim sebelumnya. Dia kembali mengeluarkan dana yang kali ini jauh lebih besar, dibutuhkan 255,6 juta poundsterling untuk mendaratkan enam pemain baru di Etihad Stadium.

[irp]

Dimulai dari Bernardo Silva (43 juta poundsterling), Ederson (34,9 juta poundsterling), Kyle Walker (45 juta poundsterling), Danilo (26,5 juta poundsterling), Benjamin Mendy (49,3 juta poundsterling), dan Aymeric Laporte (56,9 juta poundsterling).

Jika mencoba mengklasifikasikan dan memetakan pemain-pemain anyar The Citizen tersebut, mencuat fakta Guardiola paling banyak menghabiskan uang untuk merekrut bek atau pemain bertahan dengan total nilai 233,1 juta poundsterling, jumlah yang sangat fantastis hanya untuk merekrut pemain bertahan.

Hasilnya? Jelas memuaskan. Saat ini Manchester City berada di puncak klasemen sementara Premier League dengan koleksi 84 poin. Unggul jauh atas Manchester United di posisi dua yang hanya mengantongi 68 poin. Para pemain Man City hanya perlu berjuang meraih satu kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara, dan mereka berpotensi mewujudkannya saat menjamu sang rival, Manchester United pada Sabtu (7/4/2018) akhir pekan ini.

Memang tidak salah jika berasumsi kesuksesan Guardiola tersebut disebabkan besarnya sokongan dana yang membuatnya bisa membeli pemain sebanyak apapun sesuai kebutuhannya. Namun, fakta lain yang perlu disoroti adalah efektivitas dan efisiensi pembelian pemain tersebut.

Dapat dilihat, dari daftar 14 pemain rekrutan Guardiola tersebut, tujuh di antaranya kerap menjadi pilihan utama skuat Manchester City musim ini, yakni Ederson, Stones, Walker, Sane, Gundogan, Gabriel Jesus dan Bernardo Silva. Mengutip dari ESPN, pada Boxing Day melawan Tottenham Hotspur Desember 2017, dari sebelas pemain Man City yang diturunkan tercatat delapan pemain merupakan penggawa baru yang dibeli dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Data tersebut tentunya melegitimasi anggapan efisiensi belanja Guardiola di City.

Memperoleh pemain-pemain yang sesuai keinginannya, Guardiola kian bebas mengaplikasikan taktiknya di Manchester City. Bahkan sejak musim pertamanya, dia sudah merombak dan membangun ulang seluruh sistem Manchester City mulai dari dasar. Karakteristik dan gaya bermain Man City berubah drastis dan mengandalkan kontrol di daerah bermain lawan, penguasaan bola, umpan-umpan pendek, dan percobaan umpat terobosan.

[irp]

Uniknya, hal ini tidak hanya diterapkan Guardiola pada tim senior, melainkan dimulai dari skuat termuda Mancehster City. Hal ini dibongkar oleh Thierry Ambrose, salah satu pemain akademi Man City yang mengatakan, “Dia mengubah semuanya dari tim U-6 sampai tim senior. Pemain pengganti berada di ruangan yang sama dengan para profesional dan dia memulai semuanya kembali.”

Statistik memperkuat pernyataan Ambrose tersebut. Dalam seluruh pertandingan yang dilakoni Mancehster City musim ini, mayoritas penguasaan bola selalu berhasil dimenangkan De Bruyne dkk. yang juga berani memainkan bola di daerah pertahanan lawan, mengurung dan melancarkan serangan bertubi-tubi.

Tim-tim yang berhadapan dengan Manchster City juga sudah paham betul kelebihan tersebut dan cenderung bermain negatif serta berhati-hati. Hanya sedikit tim yang berani bermain terbuka dan menyerang saat melawan Manchester City, banyak yang mengandalkan serangan balik jika berhasil mencuri bola.

Mengutip Whoscored, dari 31 penampilan di Premier League sejauh ini Man City sudah mencetak 88 gol, dominan dengan 66,6% penguasaan bola dan mencatat 88,9% umpan sukses. Hal yang tak jauh beda juga terjadi di Liga Champions dengan 19 gol dari 8 penampilan, 62,7% penguasaan bola dan 90,1% umpan sukses.