Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Sang Legenda Rui Costa

5 Fakta Sang Legenda Rui Costa

Vivagoal5 Fakta – Di Era 90-an, timnas Portugal memiliki generasi emas yang diisi oleh beberapa pemain bintang pada masanya seperti Manuel Rui Costa.

Pemain yang lahir di Portugal pada tanggal 29 Maret 1972 tersebut merupakan salah satu pemain tengah yang diakui oleh banyak orang berkat skill serta kejeniusannya dalam membangun serangan.

Bermain sebagai gelandang serang, Rui Costa digambarkan sebagai sosok pemain tengah yang visioner dan memiliki teknik bermain yang mengagumkan.

[irp]

Lewat kemampuannya, ia telah merasakan kesuksesan baik saat bermain di level klub maupun di level internasional.

Bukan itu saja, prestasinya selama masih bermain telah membawanya mendapat pengakuan dari berbagai macam pihak seperti Pele yang memasukannya kedalam daftar nama 125 pemain bola terhebat. Kali ini, Vivagoal akan mengangkat Rui Costa sebagai tema 5 fakta hari ini lewat 5 fakta bola Rui Costa.

1. Ditemukan oleh Eusebio

Bakat emas Rui Costa tercium oleh salah satu legenda sepakbola Portugal, Eusebio saat menyaksikan latihan tim junior Benfica. Disana, Eusebio yakin bahwa Rui Costa akan menjadi seorang pemain terkenal meskipun baru melihatnya dalam 10 menit.

Pernyataan Eusebio memang tidak salah karena Rui Costa menjadi salah satu pemain tengah terhebat pada masanya. Bahkan, ia tetap diingat hingga kini sebagai salah satu pemain bola terhebat dalam sejarah.

2. Rui Costa + Batistuta = Duet Mematikan

Duet Rui Costa dan Batistuta dianggap sebagai salah satu duet paling mematikan di Serie A. Dalam duet tersebut, Rui Costa berperan sebagai perancang serangan dan Batistuta yang menyelesaikannya lewat gol-golnya.

Masuknya Rui Costa di tahun 1994 membawa dampak signifikan kepada daya serang Fiorentina. Bersama Batistuta, mereka berdua menjadi momok yang menakutkan bagi setiap lawan. Duet ini berjasa membawa Fiorentina meraih gelar 2 Coppa Italia dan 1 gelar Supercoppa Italiana.

[irp]

Sayangnya, kebersamaan mereka harus berakhir saat Batistuta memutuskan untuk pindah ke Roma di tahun 2000. Selain itu, kebangkrutan Fiorentina memaksa klub menjual Rui Costa ke AC Milan dengan harga 140 juta Lira di tahun 2001.

3. Sang Maestro

Rui Costa dijuluki sebagai sang maestro di lapangan. Alasan mengapa ia dijuluki nama itu adalah karena kejeniusannya dalam merangkai serangan serta tekniknya yang sangat bagus.

Kala bermain di Fiorentina dan AC Milan, Rui Costa mampu memerankan perannya dengan baik sebagai pengatur serangan. Kejeniusannya dalam membangun serangan menjadi salah satu faktor mengapa lini tengah Milan menakutkan di tahun 2000-an.

[irp]

Selain itu, banyak orang yang menganggap kalau Rui Costa memiliki teknik bermain bola yang sangat bagus. Teknik dribbling serta umpannya yang sangat jitu banyak membantu para pemain depan saat hendak mencetak gol.

4. Generasi emas Portugal

Rui Costa termasuk kedalam jajaran nama generasi emas Portugal di tahun 1990-an. Ia tergabung bersama beberapa nama pemain lainnya seperti Luis Figo, João Pinto, Jorge Costa, Vitor Baia, dan Sergio Conceicao.

Generasi emas Portugal mulai dikenal pada Piala Dunia Junior di tahun 1989 dan 1991. Kala itu, Rui Costa turut andil dalam membawa Timnas Portugal junior menjuarai kejuaraan tersebut.

[irp]

Namun, Rui Costa gagal membawa timnas Portugal meraih gelar juara baik di Euro maupun Piala Dunia. Prestasi terbaik yang pernah dirasakan adalah babak semifinal di Euro 2000 dan final di Euro 2004.

5. Sempat menjadi pemain termahal yang pernah diboyong Milan

Sebelum Leonardo Bonucci datang, Rui Costa menjadi pemegang rekor pemain termahal yang pernah diboyong oleh Milan. Ia diboyong dari Fiorentina pada musim 2001/2002 dengan harga 37,80 juta poundsterling.

Keputusan Milan untuk menggelontorkan uang sebanyak itu memang tak salah karena Rui Costa langsung memberikan imbas positif terhadap performa Milan di berbagai ajang. Sang pemain berjasa dalam mengantarkan Milan meraih 1 Scudetto, 1 gelar Coppa Italia, 1 gelar Supercoppa Italiana, 1 gelar Liga Champion, dan 1 gelar Piala Super UEFA.

Exit mobile version