Vivagoal – 5 Fakta – Mantan legenda sepakbola Jerman, Jurgen Klinsmann mengakhiri masa jabatannya sebagai pelatih utama timnas Amerika Serikat, Senin (21/11/16) lalu. Klinsmann kala itu ditunjuk sebagai pelatih timnas AS sesaat setelah dirinya mampu mengantar timnas Jerman meraih peringkat tiga di edisi Piala Dunia 2006. Dan Klinsmann tercatat sebagai pelatih timnas AS yang ke-35.
Jürgen Klinsmann yang juga pernah menukangi Bayern Munchen ini lahir di sebuah kota kecil, Göppingen, Jerman, 52 tahun silam. Semasa masih aktif sebagai pemain, Klinsmann sudah pernah mengangkat Trofi Piala Dunia pada tahun 1990 di Italia dan berhasil membawa Jerman menjuarai Piala Eropa 1996 yang diselenggarakan di Inggris.
Di tingkat klub, Pria yang dijuluki ‘The Golden Bomber’ karena skill mencetak gol dan rambut pirang keemasannya ini pernah bergabung dengan klub seperti, Stuttgarter Kickers, VfB Stuttgart, Internazionale Milano, AS Monaco, Tottenham Hotspur, Bayern München, Sampdoria, Orange County Blue Stars.
[irp]
Ironisnya, meski Klinsmann telah memenangkan banyak piala dan penghargaan, dirinya hanya sekali mengangkat trofi liga tepatnya saat membela Bayern München tahun 1997. Klinsmann yang identik nomor punggung 18 ini juga dikenal dengan kelihaiannya melakukan trik menjatuhkan diri untuk mendapat keuntungan dari sang pengadil lapangan.
Jurgen Klinsmann merupakan sosok ikonis bagi pemuja sepak bola modern di Jerman. Klinsmann memiliki kontribusi yang cukup besar dalam membantu Timnas Jerman saat meraih Piala Dunia 1990 dan Euro 1996. Klinsmann memutuskan mundur dari Timnas Jerman usai Piala Dunia 1998 dengan catatan 108 caps dengan torehan 50 gol. Di ajang Piala Dunia tersebut, ia berkontribusi dengan mencetak tiga gol walaupun akhirnya Jerman hanya mampu melaju hingga perempat final.
Klinsmann adalah sosok yang menarik di industri sepakbola Jerman. Dan berikut 5 fakta paling menarik dalam perjalanan hidup mantan striker timnas Jerman itu.
1. Puncak Karir Klinsmann Dimulai Saat Membela Klub Italia, Inter Milan.
Lahir di Goppingen, Baden Wurttemberg, Jerman, Klinsmann mulai akrab dengan sepakbola saat usia delapan tahun dengan klub pertamanya adalah Stuttgarter Kickers. Selama dua belas tahun berkarir di Liga Amatir, Klinsmann mampu bermain di semua posisi termasuk menjadi penjaga gawang.
[irp]
Tahun 1984, saat berumur 20 tahun, Klinsmann memulai karir profesionalnya dengan bermain untuk VfB Stuttgart. Namun, namanya mulai benar-benar mulai dikenal saat membela klub Internazionale Milano periode 1989-1992. Bersama rekannya di Timnas Jerman, Lothar Matthäus dan Andreas Brehme, Klinsmann berhasil membangun reputasinya. Dibawah asuhan pelatih Giovanni Trapattoni, Klinsmann berperan vital membantu Inter Milan memenangkan satu trofi Piala UEFA, dan Supercoppa Italiana.
2. Jurgen Klinsmann Menjadi Salah Satu Legenda Jerman di Klub Italia, Inter Milan.
Kesuksesan Karl-Heinz Rummenigge, Lothar Matthaus dan Andreas Brehme membuat manajemen Inter Milan memutuskan untuk melirik pemain Jerman lagi di musim panas berikutnya. Pilihan itu jatuh kepada Jurgen Klinsmann. Jurgen Klinsmann didatangkan dari VfB Stuttgart, Jerman dan dikontrak dengan durasi tiga tahun.
Pada musim perdananya, Klinsmann mampu mencetak 13 gol dan membawa Inter Milan finis peringkat tiga di Serie A. Musim berikutnya, Klinsmann berhasil membawa Inter Milan menjuarai UEFA Cup yang kala itu masih menggunakan sistem tandang kandang dengan meraih kemenangan agregat 2-1 melawan sesama tim Italia, AS Roma.
[irp]
Di kompetisi Serie A, Klinsmann berhasil menyarangkan 14 gol. Kontribusi yang dianggap positif tersebut membuatnya mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 1994. Namun, di tahun 1992, Klinsmann memilih meninggalkan Inter Milan, untuk bergabung bersama Arsene Wenger di klub Perancis, AS Monaco.
3. Klinsmann Dibenci dan Dipuja Publik White Hart Lane
Pada 1994, dengan satu tahun tersisa dalam kontraknya bersama Monaco, Klinsmann pindah ke Tottenham Hotspur. Tidak ada sambutan hangat dari media Inggris saat Klinsmann mendarat di White Hart Lane, hal itu terjadi karena dua alasan: Inggris tersingkir dari Piala Dunia 1990 karena tim nasional Jerman yang diperkuat Klinsmann dan reputasi Klinsmann sebagai tukang diving.
Namun, setelah membuat gol dalam debutnya bersama Spurs, Klinsmann berubah menjadi figur paling populer. Seorang wartawan Guardian yang sempat menulis artikel ‘Why I Hate Juergen Klinsmann’, kembali menurunkan tulisan bertajuk ‘Why I Love Jurgen Klinsmann’.
[irp]
Tahun 1995, Klinsmann memperoleh penghargaan Pemain Terbaik versi Wartawan Sepakbola Inggris. Kala itu, belum ada pemain yang pengaruhnya begitu besar di musim pertamanya didatangkan. Bahkan, Klinsmann sampai dibuatkan patung lilin di Madame Tussaud Inggris karenanya.
4. Jurgen Klinsmann Pemain Pertama Yang Mampu Mencetak Gol di Tiga Edisi Piala Eropa dan Tiga Gol di Tiga Edisi Piala Dunia
Jurgen Klinsmann memulai karir internasionalnya di tahun 1987. Ia tercatat pernah memperkuat Timnas Jerman di 108 pertandingan, dan torehan 47 gol. Rekor penampilannya bersama Timnas Jerman hingga saat ini hanya bisa dilampaui bekas kapten Timnas Jerman, Lothar Matthaus.
Klinsmann berhasil membawa Jerman juara ketiga dan meraih medali perunggu di ajang internasional pertamanya, yaitu Olimpiade Seoul, tahun 1988. Saat bermain di Kejuaraan Piala Eropa 1988, 1992, dan 1996, Klinsmann berhasil menjadi pemain pertama yang mampu mencetak gol di tiga edisi kejuaraan tersebut.
[irp]
Sebelum membawa Jerman sebagai juara Piala Eropa 1996, Klinsmann lebih dulu mengantar ‘Der Panzer’ meraih gelar Piala Dunia 1990. Ia berhasil menjadi pemain pertama yang mencetak paling sedikit tiga gol di tiga edisi Piala Dunia, yang kemudian disamai oleh Legenda Brasil dengan Ronaldo (Brasil).
5. Klinsmann Adalah Lulusan Sekolah Kejuruan Sekolah Bakery dengan Gelar Baker.
Jürgen Klinsmann mungkin tidak akan menjadi seorang legenda sepakbola, bahkan salah satu yang terbaik di Jerman, Eropa juga dunia, jika bukan karena keberhasilannya menyelesaikan Sekolah Kejuruan Tata Boga dengan spesialisasinya membuat pretzel Swabi, sejenis roti kadet khas dari wilayah Stuttgart, Jerman kampung halaman Klinsmann sendiri.
[irp]
Lulus dari sekolah kejuruan di bidang bakery dan menjadi seorang baker merupakan syarat dari sang ayah yang harus Klinsmann penuhi agar bisa meneruskan kegemarannya bermain sepakbola hingga jenjang profesional. Bukan berarti Klinsmann muda tidak memiliki bakat sehingga sang ayah keberatan membiarkannya mengejar impian menjadi pemain profesional.