Site icon Vivagoal.com

5 Fakta yang Jarang Diketahui Tentang Solskjaer

5 Fakta yang Jarang Diketahui Tentang Solskjaer

Vivagoal 5 Fakta – Ole Gunnar Solskjaer didapuk sebagai pelatih sementara (caretaker) ‘Setan Merah’ pada sisa musim 2018/2019. Dirinya menggantikan Jose Mourinho yang dipecat Selasa (18/12/2018).

Musim ini adalah periode ketiga Solskjaer di Manchester United. Dia menghabiskan 11 tahun di sana sebagai pemain pada 1996-2007.

Begitu tidak menjadi pemain lagi, sosok berkebangsaan Norwegia tersebut menangani tim cadangan ‘The Red Devils’. Mulai musim periode 2008 hingga 2010. Dalam kurun waktu tersebut, Solskjaer mempersembahkan gelar Lancashire Senior Cup 2008 dan Manchester Senior Cup 2010.

[irp]

Solskjaer lalu pulang ke kampung halaman untuk menangani Molde. Ia membantu tim menjadi juara Norwegia pada musim pertamanya.

Ole Gunnar Solskjaer dijuluki ‘The Baby-faced Assassin’ ketika masih bermain tersebut lalu membawa Molde mempertahankan mahkota. Ditambah memenangkan Piala Norwegia 2013.

Inilah 5 fakta tentang Ole Gunnar Solskjaer yang jarang orang ketahui:

1. Pernah Gagal Melatih di Cardiff

Kinerja impresif Ole Gunnar Solksjaer terdengar hingga Inggris. Aston Villa hampir menawarinya pekerjaan pada 2012. Akan tetapi, dia menolak karena alasan keluarga.

Cardiff City FC kemudian menawarinya pekerjaan pada Januari 2014. Kali ini, Ole Gunnar Solskjaer menyambut. Sayang, dirinya datang di waktu salah.

Pelatih asal Norwegia itu gagal menyelamatkan Cardiff City dari degradasi. Sosok kelahiran Kristiansund tersebut kemudian dipecat pada September 2015. Dikarenakan kinerja buruk di awal Divisi Championship.

[irp]

Kemudian dirinya kembali ke Molde sebulan kemudian. Penampilan stabil tim meyakinkan manajemen untuk mengontraknya hingga 2021.

Akan tetapi, kesempatan menangani Manchester United terlalu besar untuk dilewatkannya. “Klub ini selalu di hati. Saya tidak sabar bekerja dengan skuat berbakat yang kami miliki,” ungkap Solskjaer, dilansir situs resmi klub.

2. Incaran Para Klub Besar Eropa Saat Jadi Pemain

Pada akhir musim ini, namanya mulai beredar dan klub-klub di liga top Eropa mulai membidiknya. Manchester City, Everton, Hamburg, dan MU, tertarik untuk mendatangkannya.

Akan tetapi, risikonya cukup besar melihat Solskjaer hanya bermain di Liga Norwegia. Di kubu Manchester United. Sir Alex Ferguson sedang mengincar Alan Shearer yang bersinar bersama Blackburn Rovers saat itu.

Akan tetapi, United gagal mendapatkan striker legendaris asal Inggris itu. Seusai Shearer memutuskan untuk bergabung dengan Newcastle United. Sebagai pemain termahal dunia dengan nilai transfer 15 juta poundstrling.

[irp]

Kegagalan tersebut membuat Ferguson beralih fokus untuk mendapat juru gedor tambahan. Ole Gunnar Solskjaer memang sudah masuk ke dalam radarnya.

Ditambah lagi dengan dua gol indah Solskjaer ke gawang Azerbaijan kala memperkuat timnas Norwegia. Itu membuat pemandu bakat United merekomendasikan Solkjaer kepada Ferguson.

3. Menjadi Pemain Super Sub Terbaik bagi MU

Berdasarkan fakta, pemain yang berulang tahun ke-44 hari ini tak jarang mencetak gol kemenangan untuk Manchester United. Sebetulnya, bukan karena Solskjaer tidak memilki mental yang luar biasa. Namun, yang membuat ia lebih semangat bermain di menit akhir dan sukses mencetak gol.

Namun, memang pada menit-menit akhirlah ia bermain. Solskjaer dapat dikatakan sebagai super sub terbaik yang pernah dimiliki Manchester United.

Walaupun tak menjadi pemain utama, keberadaannya di United tak dapat disepelekan. Dirinya bisa membuat tim lawan tak hanya harus mencari cara untuk melawan pemain utama United.

[irp]

Namun juga harus memikirkan bagaimana jika Solskjaer masuk, bagaimana caranya agar Solskjaer tidak mencetak gol di menit akhir. Penyelesaian akhirnya tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata.

“Solskjaer adalah finisher luar biasa, salah satu yang terbaik yang saya tahu. Kami memiliki beberada finisher bagus, tapi Ole sangat bagus,” ungkap Sir Alex Ferguson.

4. Mencetak Gol di Debut Pertamanya

Ole Gunnar Solskjaer ditebus dengan harga 1,5 juta paun pada musim panas 1996. Dirinya di plot menjadi pelapis nama tenar Eric Cantona dan Andy Cole. Mereka adalah dua striker yang berhasil mengantarkan United meraih gelar liga pada musim sebelumnya.

Seusai bergabung dengan United. Ole Gunnar Solskjaer tidak langsung menembus tim utama. Pemain yang kala itu berusia 23 tahun cuma dimasukan ke dalam skuat pemain reserve.

Akan tetapi, kondisinya berubah setelah ia mencetak dua gol di pertandingan pertama bersama tim reserve. Nahas cederanya, Andy Cole juga memaksa Ferguson memasukan Solskjaer ke skuat utama.

[irp]

Ole Gunnar Solksjaer tidak menyia-nyiakan peluang itu. Dirinya hanya perlu enam menit untuk mencetak gol ke gawang Blackburn yang mana adalah debutnya bersama United.

Ole Gunnar Solskjaer terus melaju kencang dengan mencetak lima gol dari enam pertandingan pertamanya. Pada musim pertamanya bersama United ia lalui dengan luar biasa. Jumlah total 19 gol berhasil ia ciptakan di mana sebagian besar dicetak ketika masuk sebagai pemain pengganti.

5. Meraih 13 Gelar Bersama Manchester United

Walaupun statusnya sebagai legenda United atau bukan masih sering diperdebatkan. Akan tetapi, Solskjaer memiliki kontribusi besar bagi kesuksesan United. Dirinya berhasil meraih 13 gelar bersama United.

[irp]

Yang mana enam diantaranya adalah Liga Primer dan satu diantaranya adalah Liga Champions. Nama dia juga tidak sesilau Sir Bobby Charlton, Roy Keane, Ryan Giggs, atau Wayne Rooney.

Namun tak sedikit yang mengatakan bahwa legenda seharusnya bermain banyak dan tentu saja bermain di tim utama. Namun, Solskjaer tidak seperti itu. Eks pemain MU yang dijuluki ‘baby faced assassin’ ini adalah seorang super-sub. Dirinya yang bisa membantu timnya saat kesulitan memenangkan pertandingan.

Selalu update berita bola terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version