Site icon Vivagoal.com

5 Fakta yang Jarang Terekspos Usai City Juara Piala FA

5 Fakta yang Jarang Terekspos Usai City Juara Piala FA

Vivagoal5 Fakta – Manchester City berhasil juara Piala FA 2018/2019. Hasil tersebut didapat setelah mengalahkan Watford 6-0.

City sangat perkasa saat berhadapan dengan Watford di Stadion Wembley, Sabtu (18/5/2019) malam WIB. The Citizens memaksa lawannya untuk lebih banyak main bertahan.

Setelah terus melancarkan serangan, City akhirnya bisa mencetak gol di menit ke-26 lewat David Silva. Raheem Sterling membawa City unggul 2-0 di babak pertama lewat golnya di menit ke-38.

Di babak kedua, City makin menjadi-jadi. Empat gol digelontorkan lewat Kevin De Bruyne, Gabriel Jesus, dan dua gol tambahan Sterling.

[irp]

Hasil ini mengantarkan City ke raihan Piala FA untuk keenam kalinya. Sebelumnya, mereka memenanginya pada musim 1903-04, 1933-34, 1955-56, 1968-69, dan 2010-11.

City pun menutup musim dengan treble setelah menjuarai Liga Inggris dan Piala Liga Inggris. Sebelum tiga gelar tersebut, City juga memenangi Community Shield sebelum musim bergulir.

Berikut VIGO merangkum 5 Fakta tentang Manchester City Juara Piala FA Musim Ini:

1. Manchester City Ukir Sejarah

Trofi juara Piala FA menegaskan dominasi Manchester City di sepakbola Inggris musim ini. Berkat sukses tersebut, City kini masuk ke dalam buku sejarah. City memenangi Piala FA 2018/2019 setelah menggulung Watford 6-0 dalam laga final yang digelar di Wembley, Sabtu (18/5/2019). Kemenangan City ditentukan oleh hat-trick Raheem Sterling, dan gol-gol lain dari David Silva, Kevin de Bruyne, dan Gabriel Jesus.

 

[irp]

Dengan demikian, the Citizens menyapu seluruh trofi di Inggris. Sebelumnya, City lebih dahulu memenangi Piala Liga Inggris dan Premier League.

City menjadi tim pertama yang memenangi treble domestik. Pasukan Josep Guardiola itu juga menyamai kemenangan terbesar dalam sebuah laga final Piala FA, yang sebelumnya terjadi pada 116 tahun silam (Bury mengghempaskan Derby 6-0 di 1903).

“Rasanya luar biasa, memenangi seluruh kompetisi domestik untuk pertama kalinya adalah hal yang menakjubkan,” cetus winger City Bernardo Silva kepada BBC Sport.

“Sekarang waktunya untuk beristirahat, merayakannya, dan musim depan kami akan mencoba dan memenangi semuanya lagi,” lanjut pesepakbola Portugal itu.

“Tidak masalah apakah kami menang 1-0 atau 5-0, selalu ada ruang untuk meningkat. Musim depan, kami akan mencoba lebih baik lagi dan mencoba memenangi lebih banyak titel juara lagi.”

2. Laga Terakhir Kompany di City

Final Piala FA 2018/2019 jadi laga terakhir Vincent Kompany bersama Manchester City. Kompany memutuskan pergi musim panas ini. Kompany menulis surat perpisahan di akun Facebook-nya yang dilansir situs resmi City, Minggu (19/5/2019) sore WIB atau tak sampai 24 jam, setelah membawa klubnya menjuarai Piala FA semalam. Kebetulan kontrak Kompany habis Juli nanti.

 

[irp]

“Ini sepertinya sulit dipercaya. Sudah berulang kali saya membayangkan hari ini bakal tiba. Tapi sejauh ini, rasanya ini sudah ada sejak sekian tahun lamanya,” ujar Kompany.

“Man City sudah memberikan segalanya untuk saya. Saya pun sudah mencoba semaksimal mungkin memberikan yang saya bisa.”

“Telah tiba saatnya untuk saya pergi sekarang,” tegasnya.

Kompany adalah pemain City paling senior saat ini. Dia sudah bergabung dengan klub sedari 2008 saat dibeli dari Hamburg. Posisi awal Kompany adalah gelandang bertahan sebelum beralih jadi bek tengah.

Ban kapten melekat di lengannya tiga tahun kemudian dan dia berhasil membawa City juara Premier League pertama kalinya musim 2011/2012. Setelah itu, sisanya adalah cerita indah yang terus ditulis bek asal Belgia itu bersama Citizens,

Kompany tampil 360 kali di seluruh kompetisi dengan torehan 20 gol dan 11 assist. Gol terakhirnya adalah saat membobol gawang Leicester City 6 Mei lalu dari jarak jauh yang begitu vital mengantarkan timnya menjuarai liga musim ini.

Dia berhasil mempersembahkan empat trofi Premier League, dua Piala FA, empat Piala Liga Inggris, dan dua Community Shield.

“Meskipun luar biasa, saya tidak merasa apapun selain ucapan terima kasih sebesar-besarnya. Saya berterima kasih kepada semua yang mendukung saya dalam perjalanan khusus, di klub yang sangat istimewa.”

“Saya ingat hari pertama, sejelas saya mengingat hari terakhir saya. Saya selalu mengingat kebaikan yang diterima dari orang-orang Manchester.”

“Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana semua pendukung Man City tetap setia kepadaku di saat-saat yang senang dan terutama di saat-saat yang susah. Kalian selalu mendukung saya di saat-saat sulit dan selalu menginspirasi saya untuk tidak pernah menyerah.”

3. Rumor Penunjukkan Kapten Baru

Vincent Kompany menyebut Bernardo Silva layak menjadi kapten Manchester City di masa mendatang. Syaratnya, ia harus dapat meningkatkan jiwa kepemimpinannya. Bernardo Silva menjalan musim ini dengan gemilang bersama City. Ia menjadi salah satu kunci timnya meraih gelar Liga Inggris pada musim 2018/2019. Untuk itu Kompany sangat mempercayainya.

[irp]

Pria asal Portugal ini menjadi pilar lini tengah City yang sangat diandalkan oleh Pep Guardiola. Silva adalah tipikal gelandang pekerja yang punya skill mumpuni.

Hal ini membuatnya kerap dipercaya Guardiola tampil mengisi berbagai posisi di lini tengah City. Tercatat Silva sempat bermain sebagai gelandang serang, gelandang tengah, serta sayap kanan.

Musim ini, mantan pemain AS Monaco tersebut sukses mengemas 13 gol dan 12 assist di semua ajang. Kemampuan yang dimiliki Silva ini membuat Kompany kagum.

Ia bahkan menyebut pemain 24 tahun ini layak menggantikannya sebagai kapten City di masa mendatang. Namun Kompany memberi masukan agar Silva meningkatkan jiwa kepemimpinannya jika ingin menjadi suksesornya di Etihad Stadium tersebut.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa Anda adalah badut 50 persen, pemimpin 50 persen. Ketika dia menjadi badut 25 persen dan pemimpin 75 persen dia akan menjadi kapten tim ini,” tutur Kompany seperti dikutip dari Sportskeeda.

“Dia sangat kuat dan sejujurnya tidak ada orang yang pantas mendapatkan gelar ini lebih baik daripada dirinya,” ujar pria 33 tahun ini menambahkan.

4. Pep Berterima Kasih pada Liverpool

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengatakan terima kasih banyak kepada Liverpool, seusai City memastikan gelar juaranya di Liga Primer Inggris, dengan mengalahkan Brighton & Hove Albion 4-1 di Stadion Turf Moor, Minggu 12 Mei 2019. Kemenangan ini membuat Manchester mencetak beberapa rekor barunya dibawah asuhan Pep Guardiola.

 

[irp]

“Kami harus mengucapkan selamat kepada Liverpool dan terima kasih banyak. Mereka telah mendorong kami untuk meningkatkan standar kami,” kata Guardiola kepada Sky Sports.

“Luar biasa, 98 poin, untuk kembali juara setelah menang musim lalu. Kami membuat standar lebih tinggi dari musim lalu dan Liverpool membantu kami. Untuk memenangkan gelar ini, kami harus memenangkan 14 pertadingan berturut-turut. Kami tidak bisa kehilangan satu poin pun,” jelas Guardiola. “Ini adalah pertarungan perebutan gelar terberat sepanjang karier kepelatihan saya.”

Harapan Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, untuk membawa klub ini menjuarai divisi tertinggi Liga Inggris pertama kali sejak 1990 sempat muncul lagi ketika Manchester City ketinggalan 0-1 di Turrf Moor melalui gol yang dicetak pemain Brighton, Glenn Murray, pada menit ke-27, dengan sebuah tandukan menyambut tendangan penjuru.

Tapi, 83 detik kemudian, penyerang kawakan Argentina, Sergio Aguero, meredakan  Manchester City dari kecemasan dengan ganti membobol gawang Brighton. Pemain belakang Aymeric Laporte lantas membawa City memimpin 2-1 telah lepas dari pengawasan lawan untuk membobol gawang tuan rumah sebelum jeda babak pertama.

Pada babak kedua, tendangan keras Riyad Mahrez dan eksekusi hadiah tendangan bebas yang spektakuler Ilkay Gundogan memastikan kemenangan 4-1 yang vital buat Manchester City.

Sedangkan di Stadion Anfield pada saat sama, tidak ada perayaan sukses yang luar biasa seperti Manchester City di Turf Moor, setelah Liverpool menggasak Wolverhampton Wanderers 2-0, melalui dua gol Sadio Mane.

Liverpool menjadi peringkat kedua Liga Primer Inggris dengan raihan nilai tertinggi sepanjang sejarah liga domestik ini, sebelum berhadapan dengan Tottenham Hotspur pada final Liga Champions Eropa di Wanda Metropolitano, Madrid, 1 Juni mendatang.

5. City Juara, Manchester United ‘Kecipratan Berkahnya’

Kemenangan Manchester City di Piala FA ternyata membawa berkah untuk dua tim Liga Inggris, Manchester United dan Wolverhampton Wanderers. Manchester City baru saja memastikan gelar ketiga dalam semusim, usai menggulung Watford enam gol tanpa balas di Final Piala FA, Sabtu (18/5/2019) waktu setempat.

 

[irp]

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut, The Citizens unggul lewat gol yang disarangkan Gabriel Jesus dan Raheem Sterling (dua gol), serta David Silva dan Kevin De Bruyne, masing-masing satu gol.

Namun, dilansir BolaSport.com dari BBC, di balik kemenangan Manchester City atas Watford, ada dua tim yang mendapat untung.

Tim pertama adalah Wolverhampton Wanderers, yang bakal melaju ke Liga Europa. Tim asuhan Nuno Espirito Santo tersebut bakal memulai laga dari babak kedua kualifikasi.

Hal itu disebabkan, juara Piala FA, Manchester City telah lolos ke Liga Champions, sehingga menambah jatah untuk klub Inggris, yang notabene adalah Wolves, yang duduk di peringkat tujuh klasmen musim 2018-2019

Selain Wolves, kemenangan City membuat sang rival sekota, Manchester United bernapas lega.

Hal itu lantaran United bisa memulai kompetisi Liga Europa dari fase grup, yang berarti tak akan mengganggu laga pra-musim.

Bila Watford berhasil memenangkan Pala FA, maka Manchester United mesti melewatkan laga pra-musim melawan Tottenham Hotspur, yang bakal digelar di tanggal yang sama dengan laga kualifikasi Liga Europa, (25/7/2019).

Sementara itu, Liverpool yang menjadi runner-up Liga Inggris bakal menghadapi Manchester City dalam laga Community Shield yang menandai dimulainya musim 2019-2020, yang bakal digelar di Stadion Wembley, Agustus 2019.

Selalu update berita bola terkini seputar sepakbola dunia hanya di vivagoal.com

Exit mobile version