Vivagoal – 5 Fakta – Sebuah taktik atau formasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam pertandingan sepakbola. Selain unsur kualitas pemain, formasi yang digunakan dalam sebuah klub sangat menunjang timnya bermain dengan apik.
Bahkan tim medioker bisa memenangkan pertandingan melawan tim kuat yang mempunyai banyak pemain bintang hanya lantaran memiliki formasi yang matang
Formasi dalam permainan sepak bola sendiri tak bisa lepas dari formasi yang matang yakni cara penempatan bola yang benar, ruang gerak yang luas dan pembagian tugas pada setiap pemain sesuai dengan posisi yang diinginkan sang juru taktik.
Baca Juga: 5 Pemain yang Memiliki Nasib Berbeda di Klub dan Timnas
Dengan cara seperti ini, bukan tidak mungkin para pemain bola dapat mengetahui tugasnya masing-masing saat berada di lapangan hijau. Adapun tugas tersebut sesuai dari arahan sang pelatih klub.
Setiap formasi sepak bola juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dimana setiap formasi tersebut menuntut tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda.
Tiap formasi dalam permainan sepak bola juga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dimana setiap formasi itu menurut pandangan dari pesepakbola profesional memang berbeda-beda.
Terkait hal tersebut, lantas formasi sepak bola apa saja yang paling sering digunakan dalam setiap pertandingan sepak bola?
Berikut VIGO merangkum dan menganalisa 5 Kombinasi Formasi Terbaik di Dunia
1. Formasi 4-4-2
Formasi 4-4-2 adalah sebuah formasi yang klasik. Selain ini terbilang stabil, formasi ini juga dinamis. Susunan formasi 4-4-2 ini terdiri dari 4 orang pemain bertahan atau bek, 4 orang pemain tengah atau gelandang, dan 2 orang pemain penyerang atau striker. Sehingga, bisa cocok untuk digunakan dalam semua pola permainan sepak bola. Baik dalam mode penyerangan maupun ketika bertahan.
Bisa dibilang, ini adalah sebuah formasi yang paling standar. Karena dari sinilah akhirnya berkembang pakem-pakem strategi dalam dunia persepakbolaan.
Dengan mengandalkan formasi 4-4-2 ini, Milan merajai Eropa dan Italia pada awal 90an di bawah asuhan seorang pelatih kharismatik bernama Arrigo Sacchi.
Pada waktu itu, Milan tidak hanya kuat dalam pertahanannya. Tapi juga mantap dalam penyerangannya. Puncaknya adalah ketika Milan dipegang oleh Don Fabio Capello.
Sehingga, formasi 4-4-2 ini sudah seperti roti dan mentega bagi persepakbolaan Inggris selama lebih dari satu dekade. Tapi sekarang formasi ini sudah dianggap kuno.
Apalagi setelah Inggris mengalami kebobolan 4-1 di piala dunia oleh Jerman yang menggunakan formasi 4-2-3-1.
Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa formasi ini tetap menduduki nomor 1 karena pernah menguasai dunia persepakbolaan dunia dan masih sangat sering digunakan sampai sekarang.
2. Formasi 3-5-2
Formasi 3-5-2 ini kini lebih akrab di daratan Italia. Menurut dari media Intenasional, formasi ini diperkenalkan oleh Franz Beckenbauer dari Jerman dan Carlos Billardo dari Argentina dalam Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Ternyata, dengan dikenalkannya formasi ini, beberapa hal dalam permainan sepak bola pun berubah. Dengan formasi ini, permainan sepak bola menjadi lebih menekankan pertarungan di lini tengah.
Revolusi pola pelatihan fisik dan fitness pun terjadi menyusul kesuksesan formasi 3-5-2 ini pada dua edisi piala dunia. Yaitu Argentina di Piala Dunia 1986, dan Jerman Barat di Piala Dunia 1990.
Formasi ini terdiri 3 orang pemain bertahan atau bek, dan biasanya bek tengah akan berperan menjadi seorang penyapu atau sweeper. Daniele De Rossi, pemain Italia, ketika melawan Spanyol memainkan peran ini, yang sebelumnya berperan sebagai gelandang bertahan di AS Roma.
Dua orang pemain sayap diutamakan untuk membantu menguatkan penyerangan. Sedangkan dua orang gelandang tengah biasanya bertugas menjaga kedalaman saat menyerang guna menangkal serangan balik.
Dua striker dalam formasi ini juga diutamakan yang memiliki kecepatan, umpan baik, dan shooting mantap.
Kelemahan dari formasi ialah bahwa setiap pemain yang terlibat mesti punya skill yang bagus, dan komunikasi yang baik.
Intinya kalau komunikasi antar pemain baik, skill bagus, dan pemahaman antar pemain juga bagus, maka formasi ini akan dahsyat.
3. Formasi 4-3-3
Formasi 4-3-3 ini sangat identik dengan penyerangannya. Ketika mendengar formasi ini, mungkin kita teringat Barcelona. Sudah kira-kira satu dekade, dengan formasi ini Barcelona menjadi salah satu tim disegani di dunia persepakbolaan. Tak khayal dengan menggunakan formasi ini, Barcelona telah memenangkan beberapa gelar di kancah domestik maupun Internasional.
Telah diketahui, selain Barcelona, juga banyak tim lain yang suka menggunakan formasi ini. Seperti Real Madrid, Chelsea, dan lainnya.
Ini adalah formasi yang bisa menjadi pilihan yang sangat baik bagi pelatih yang punya pemain yang kebanyakan merupakan pelari cepat.
4. Formasi 4-2-3-1
Formasi 4-2-3-1 ini lebih akrab dikenal dengan jenis formasi yang semi defensif. Karena formasi ini lebih condong ke pertahanan.
Formasi ini terdiri dari 4 orang pemain bertahan atau bek, 2 orang gelandang bertahan, 3 orang gelandang serang, dan 1 orang pemain penyerang atau striker.
Di formasi ini, serangan yang lebih sering dilakukan adalah serangan balik. Kuncinya ada pada dua orang pemain sayap dan seorang striker dengan sama-sama punya kecepatan.
Pelatih yang sudah terbukti sukses dalam menggunakan formasi ini adalah Jose Mourinho, Bert van Marwijk, dan Joachim Low.
Dengan formasi ini tak mengherankan Jose Mourinho telah memenangkan beberapa trofi bersama klub yang dibelanya seperti Inter Milan dan Sporting Lisbon
5. Formasi 4-3-2-1
Formasi sepak bola yang terdiri dari 4 orang pemain bek, 3 orang gelandang tengah, 2 orang gelandang sayap penyerang, dan 1 orang penyerang ini adalah formasi yang langka ditemui. Pertahanan formasi ini tergolong solid sehingga sulit untuk ditembus oleh tim lawan, karena adanya 4 orang bek dan 3 pemain tengah (gelandang) bertahan.
Untuk penyerangan pun juga kuat, karena adanya 2 pemain sayap yang bertanggung jawab untuk memberikan assist kepada penyerang untuk memasukkan bola ke gawang lawan.
Kesuksesan formasi ini telah dibuktikan oleh klub AC Milan. Saat itu Kaka masih bermain untuk AC Milan, dimana saat itu Kaka bersama AC Milan sukses mempersembahkan 2 gelar liga Champions dengan formasi ini.
Selalu update berita terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com