Site icon Vivagoal.com

5 Pemain yang Memiliki Nasib Berbeda di Klub dan Timnas

5 Pemain yang Memiliki Nasib Berbeda di Klub dan Timnas

Vivagoal5 Fakta – Pesepakbola profesional akan berlomba- berlomba untuk menunjukkan performa terbaiknya baik saat berada di klub maupun di tim nasional. Akan tetapi, ada beberapa di antara mereka yang kurang produktif di klub namun bisa bersinar di level timnas, begitu juga sebaliknya.

Zlatan Ibrahimovic merupakan salah satu pemain yang memiliki peran penting bersama klub yang ditempati. Saat bermain dengan Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Manchester United sampai LA Galaxy, Ibra Kadabra – julukan Ibrahimovic – selalu lekat dekat gelar prestasi.

Akan tetapi, saat membela timnas Swedia, Ibrahimovic merasa kesulitan untuk menorehkan prestasi. Bahkan, Ibra dan rekan-rekannya di timnas harus berusaha lebih keras untuk lolos ke Piala Dunia atau Piala Eropa.

Baca Juga: 5 Pemain yang Diprediksi Raih Sepatu Emas di Liga Inggris

Zlatan Ibrahimovic merupakan salah satu contoh pesepakbola profesional yang kurang beruntung. Masih ada beberapa pemain yang memiliki prestasi di klub namun tak bisa berbuat banyak di level timnas. Bila Ibrahimovic belum cukup, maka Gareth Bale bisa dijadikan contoh.

Kendati demikian, ada anomali dari kejadian Ibrahimovic dan Gareth Bale. Ada beberapa pemain terkenal yang justru tak bisa tampil maksima namun dapat bermain cemerlang di timnas.

Siapa saja pemain tersebut? Berikut VIGO merangkum 5 Pemain yang Memiliki Nasib Berbeda di Klub dan Timnas

1. Fabio Grosso (Italia)

Gol yang dicetak Fabio Grosso pada menit ke-119 melawan Jerman di semifinal Piala Dunia 2006 tidak akan dilupakan dengan mudah. Bek kiri itu melepaskan tembakan melewati Jens Lehmann untuk membuat Gli Azzurri melaju ke final.

Lima hari berselang, Grosso menunjukkan keberaniannya dengan maju sebagai eksekutor penalti melawan Prancis. Pada akhirnya, ia kembali tampil sebagai pahlawan.

Baca Juga: 5 Pemain yang Selamat dari Pengusiran Klub

Rapor Fabio Grosso pada Piala Dunia 2006 sangat apik. Apalagi, pada saat itu ia sudah berusia 28 tahun.

Namun, bila menilik performanya di level klub, torehan Grosso sangat standar. Ia memulai karier di Perugia dan Palermo.

Sedangkan, ketika bergabung dengan klub yang lebih elite seperti Inter Milan, Juventus, dan Olympique Lyon, Grosso juga masih kesulitan meraih prestasi.

2. Lukas Podolski (Jerman)

Lukas Podolski memang tidak mengalami karier gagal total di Bayern Munchen dan Arsenal. Dia juga berstatus sebagai legenda FC Koln – klub yang mengorbitkan namanya.

Namun, bila dilihat karier pada level klub, Poldi jelas tidak pantas dianggap sebagai satu di antara pemain terbaik Jerman sepanjang sejarah.

Baca Juga: 5 Pemain yang Miliki Trofi Lebih Banyak dari Ronaldo

Penampilan Podolski justru maksimal di tim nasional Jerman. Ia mencatatkan 130 penampilan bersama Nationalmannschaft. Jumlah tersebut menempatkannya sebagai pemain ketiga dengan penampilan terbanyak.

Selain itu, Lukas Podolski juga menjadi pemain ketiga dengan catatan gol terbanyak di bawah Klose dan Gerrd Muller. Podolski mengemas 49 gol.

Puncaknya, Lukas Podolksi meraih gelar Piala Dunia 2014. Sedangkan, ketika ia tidak tampil pada ajang yang sama empat tahun setelahnya, timnas Jerman tidak bisa berbicara banyak.

3. Sergio Romero (Argentina)

Sergio Romero adalah penjaga gawang pengganti pada masing-masing klubnya sejak 2013. Pertama kali, ia bergantian menjadi penjaga gawang di AS Monaco, lalu, Sampdoria, dan sekarang Manchester United.

Meski demikian, pada periode yang saya, Romero telah mencapai tiga final bersama timnas Argentina.

Baca Juga: 5 Pemain yang Diprediksi Akan Diincar Setan Merah Musim Mendatang

Romero menjaga gawang La Albiceleste di final Piala Dunia 2014, dan Copa America (2015, 2016). Meskipun, dari tiga laga itu, Romero selalu gagal merih titel.

Dari penjabaran di atas, terlihat jika sejatinya Sergio Romero punya karier cemerlang di level timnas, kendati saat ini hanya menjadi pelapis David de Gea.

4. Eduardo Vargas (Chile)

Eduardo Vargas adalah satu di antara pemain paling populer di Chile. Ketika tampil, ia jarang mengecewakan suporter. Buktinya, ia adalah pencetak gol terbanyak di Copa America dua kali berturut-turut (2015 dan 2016). Menariknya, Chile keluar sebagai juara.

Secara keseluruhan, Vargas telah mengemas 38 gol dalam 90 pertandingan di level negara. Namun, karier di klub tidak berbanding lurus dengan catatan itu.

Baca Juga: 5 Pemain Bola yang Gagal Penuhi Ekspektasi Pribadinya di Klub Impiannya

Sang pemain gagal total di Napoli, Valencia, QPR, dan Hoffenheim. Saat ini, ia terpental di liga Meksiko bersama Tigres.

“Saya tidak tahu kenapa bermain lebih baik di tim nasional,” ujar Vargas.

5. Mauricio Isla (Chile)

Sulit untuk menepikan pemain tim nasional Chile ini dari daftar. Sebab, pemain yang kini menginjak usia 31 tahun itu begitu garang di timnas, namun melempem ketika membela klub.

Udinese membawa Isla ke Eropa usai melihat bakatnya di CD Universitad Catolica. Sang pemain menghabiskan waktu dari 2007 hingga 2012 di Udinese.

Baca Juga: 5 Pemain yang Diprediksi Raih Sepatu Emas di Liga Inggris

Karier Isla pada level klub mencapai puncak setelah hengkang ke Juventus. Sayangnya, pada saat itu juga, lampu terang mulai padam.

Meski meraih tiga gelar Serie A, namun performa Isla tidak banyak mendapatkan apresiasi. Tidak heran, Bianconeri memutuskan meminjamkan sang pemain ke QPR pada 2014.

Setelah memperkuat klub asal Inggris itu, Isla sempat membela Olympique Marseille, Cagliari, hingga klubnya saat ini Fenerbahce. Persamaan dari tiga klub itu adalah Isla masih belum bisa menunjukkan kemampuan terbaik seperti ketika membela timas Chile.

Isla memiliki 102 caps di Chile, menonjol di dua Piala Dunia dan – sama seperti Vargas – berperan penting untuk gelar bersejarah Copa America 2015 dan 2016.

Selalu update berita terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version