Berita Bola Bundesliga

Apakah Marco Rose Lebih Baik Daripada Lucien Favre?

Muhammad Ilham - April 7, 2022

Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Bundesliga – Pelatih Borussia Dortmund saat ini, Marco Rose, sedang berada di ujung tanduk pemecatan. Lalu, apakah dirinya lebih baik atau buruk dibandingkan Lucien Favre?

Tidak bisa dipungkiri, Borussia Dortmund merupakan salah satu tim terbaik yang pernah dimiliki oleh Bundesliga. Klub yang memiliki ciri khas warna kuning-hitam ini pernah menjadi tim yang mengerikan di kancah Jerman maupun Eropa.

Thank you for the support 🏟 pic.twitter.com/Y31SOFMqJp

— Borussia Dortmund (@BlackYellow) April 4, 2022

Akan tetapi, hal tersebut bisa terjadi berkat ‘magis’ Jurgen Klopp. Pasca ia meninggalkan Signal Iduna Park pada musim 2014/15, die Borussen seolah-olah kehilangan magisnya. Padahal, banyak pelatih-pelatih ternama yang pernah menjadi pelatih tim ini seperti Thomas Tuchel, Peter Bosz, Peter Stoger, dan Lucien Favre. Namun, tidak ada satupun yang bisa mengembalikan kejayaan yang pernah dibawa Jurgen Klopp.

Baca Juga:

Sampai pada Bundesliga musim 2021/22, Dortmund dikomandoi oleh mantan pelatih Borussia Monchengladbach, Marco Rose, dengan harapan bisa mengembalikan, atau setidaknya menyamai, kejayaan Jurgen Klopp. Akan tetapi, harapan tersebut perlahan-lahan sirna usai rentetan hasil negatif yang didapatkan Marco Rose.

Lalu, apakah Marco Rose perlu dipertahankan? Dan, apakah dia lebih baik daripada Lucien Favre?

Marco Rose bisa dikatakan sebagai pelatih paling sukses di sejarah klub. Hal tersebut lantaran dirinya sukses mendapatkan poin rata-rata di liga sebesar 2,04. Ia adalah pelatih ketiga terbaik usai Favre (2,08) dan Tuchel (2,09).

Namun, naasnya, Marco Rose mendapatkan hasil yang menyakitkan di berbagai liga. Ia dan tim terhempas dari DFB Cup, Liga Champions, dan Liga Eropa, bahkan dengan cara yang menyakitkan dan memalukan.

Lantas, apa yang membuat Marco Rose lebih baik dibandingkan Lucien Favre?

Jawaban: Komunikasi

Dilansir dari BILD, Marco Rose adalah tipikal orang yang suka berbicara. Kantor yang ia miliki terbuka untuk pemain. Rose mau untuk mengadakan sesi ‘empat mata’ dengan para pemainnya mengenai kelemahannya.

Lalu, berbeda dari Lucian Favre yang lebih menyukai permainan dengan skema penguasaan bola. Marco Rose ingin memainkan sepakbola full-throttle dengan pressing dan counter-pressing.

Meskipun terkesan baik dan visioner dalam hal taktis, publik justru mengecam taktis yang dibawa oleh Marco Rose. Puncaknya adalah pada saat RB Leipzig membantai Dortmund di kandang sendiri dengan skor 4-1, publik mengatakan bahwa Marco Rose ‘miskin taktik’.

Namun, dengan hadirnya Direktur Teknis Edin Terzic yang juga mantan pelatih Borussia Dortmund, Marco Rose mungkin masih memiliki kesempatan lebih besar. Ditambah lagi, mereka tidak sepenuhnya gagal di Bundesliga lantaran mereka masih berada di peringkat kedua.

Selalu update berita bola terbaru seputar Bundesliga hanya di Vivagoal.com