Imbang Lawan Leipzig, Gasperini: Atalanta Harusnya Menang!
Vivagoal – Berita Bola – Allenatore Atalanta, Gian Piero Gasperini memiliki sejumlah penyesalan saat pasukannya itu hanya bermain imbang 1-1 melawan RB Leipzig pada leg pertama perempat-final Liga Eropa dini hari tadi. Padahal menurutnya Atalanta punya sensasi untuk memenangkan laga tersebut.
Tampil di Red Bull Arena Leipzig, Atalanta tak justru bisa mencuri gol terlebih dulu dari tuan rumah. Luis Muriel membawa La Dea unggul atas Leipzig pada menit ke-17 setelah memanfaatkan umpan matang dari Davide Zappacosta.
Kepercayaan diri Atalanta pun semakin meningkat ketika kiper mereka, Juan Musso bisa menyelamatkan gawangnya dari sepakan penalti dari Andre Silva pada menit ke-57. Penalti ini berawal dari Merih Demiral yang dianggap melanggar Christopher Nkunku.
Namun, gawang Atalanta pada akhirnya harus benar-benar bobol pada menit ke-58. Zappacosta yang berniat menghalau umpan silang pemain Leipzig, justru mengarah ke gawang sendiri dan tak mampu ditahan Musso.
Pasca laga usai, Gasperini pun menyesal karena mereka sebenarnya punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Walau begitu, Ia pun tetap bersyukur karena La Dea punya modal berharga pada leg kedua di Italia mendatang.
“Kami memang memiliki beberapa penyesalan, tetapi kemudian kamu bisa kehilangan pertandingan ini serta memenangkannya juga. Pada akhirnya kami penyelamatan di garis gawang itu,” kata Gasperini kepada Sky Sport Italia.
Baca Juga:
- Imbang Lawan Frankfurt, Xavi: Barcelona Tak Bermain Bagus
- Terima Kasih, Eintracht Frankfurt!
- Mason Mount Yakin Chelsea Mampu Comeback di Bernabeu
- Meski Seri, Brendan Rodgers Yakin Leicester Mampu Menang di Leg Kedua
“Atalanta memiliki situasi menyerang yang lebih berbahaya secara keseluruhan. Sangat disayangkan, karena kami memiliki sensasi bahwa kami bisa memenangkan ini. Kami memulai leg kedua dengan skor 1-1, ini hasil yang bagus,” ungkapnya.
Gasperini kemudian menunjukan rasa kesalnya karena Atalanta harus kebobolan, justru tak lama setelah mereka bisa menahan tendangan penalti. Ia kesal karena anak asuhnya seperti terdistraksi, yang membuat skor jadi imbang.
“Ini luar biasa musim ini, kami sepertinya hanya kehilangan konsentrasi. Dengan penalti seperti itu, kamu pikir sudah aman ketika bola dinbuang untuk lemparan ke dalam. Tetapi sebaliknya kamu malah kebobolan.”