Analisa Vigo: Belanda, Sevilla, dan Kisah Magis Middlesbrough di 2005/06
Vivagoal – Berita Bola – Middlesbrough FC menjadi salah satu tim paling menarik di Liga Inggris era 2000-an awal. Meskipun bukan pesaing juara, namun Boro mampu menghadirkan kisah magis di UEFA Cup 2005/06.
Inggris menjadi salah satu negara penghasil liga dan juga klub-klub terbaik. Namun, banyak pecinta Liga Inggris yang kurang memperhatikan wilayah Teeside yang terletak di timur laut Inggris.
Walaupun ada yang mengenal wilayah tersebut, mereka pasti akan membicarakan mengenai dua klub ternama di sana, Newcastle United dan Sunderland AFC. Kedua klub tersebut bahkan memilik derbi yang cukup menarik untuk ditonton yaitu Tyne-Wear Derby.
Tetapi, ada satu klub yang patut untuk mendapatkan spotlight jika membicarakan wilayah Teeside, yakni Middlesbrough FC. Klub yang terkenal dengan logo singa berwarna merahnya ini juga dikatakan These Football Times sebagai pengubah sepakbola Inggris lewat transfernya di era 1990-an.
Stewart Downing with the 2005/06 Middlesbrough Kit from that incredible UEFA Cup run! 🔴#uefacup #middlesbrough pic.twitter.com/8xef5YGIuy
— Retro Football Kits (@retrokits_ltd) July 14, 2022
Sayangnya, nasib mereka saat ini jauh dari kata apik. Sejak terdegrasi di musim 2008/09, Boro kesulitan untuk kembali ke kasta tertinggi sepakbola Inggris. Mereka sempat merasakan promosi di Liga Inggris musim 2016/17, namun hanya semusim saja sebelum akhirnya degradasi kembali.
Meskipun nasibnya saat ini sangat mengerikan, Middlesbrough menjadi salah satu tim yang melahirkan banyak bintang dahulunya seperti Mark Viduka, Stewart Downing, Lee Cattermole, dan kiper mereka, Mark Schwarzer. Boro juga bertanggung jawab atas pencapaian yang diraih oleh Gareth Southgate bersama Timnas Inggris saat ini.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Penting di Liga 2
- 5 Fakta Pemain Basque Terbaik
- 5 Fakta Bintang Sepakbola yang Pernah Main di Galatasaray
- 5 Fakta Ange Postecoglou, Juru Taktik yang Siap Merubah Wajah Tottenham
Ada satu musim yang membuat Middlesbrough layak untuk diperhitungkan dahulu. Di bawah asuhan Steve McClaren, Boro menjelma menjadi salah satu tim yang menarik di Liga Inggris 2004/05, di mana mereka berakhir di peringkat ke-7 dan berhak mendapatkan tiket ke fase pertama UEFA Cup (sekarang bernama Liga Eropa).
Bersama dengan Bolton Wanderers di peringkat ke-6, Middlesbrough harus bertarung melawan tim-tim besar di daratan Eropa lainnya. Di fase pertama, Middlesbrough mampu menaklukkan wakil Yunani, Skoda Xanthi, dengan skor 2-0, sehingga mendapatkan tiket ke fase grup UEFA Cup.
Middlesbrough ditempatkan di grup D bersama dengan AZ Alkmaar (Belanda), Litex Lovech (Bulgaria), Dnipro Dnipropetrovsk (Ukraina), dan Grasshoppers Club Zurich (Swiss). Bersama keempat tim tersebut, Boro mampu memuncaki klaseme akhir grup D dengan 10 poin hasil dari tiga kemenangan dan satu imbang.
Di babak ke-32 besar, Jimmy Floyd Hasselbaink dan kawan-kawan mampu menghancurkan raksasa Jerman, VfB Stuttgart, dengan agregat skor 2-2 (menang gol tandang). Kemenangan seperti itu juga mereka dapatkan ketika melawan AS Roma di babak 16 besar dengan agregat yang sama juga.