Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Betapa Pusingnya Real Madrid Tentukan Komposisi Gelandang

Analisa Vigo: Betapa Pusingnya Real Madrid Tentukan Komposisi Gelandang

Vivagoal Berita BolaReal Madrid resmi mendatangkan Jude Bellingham di bursa musim panas ini. Kedatangan pemain asal Inggris bakal membuat komposisi lini tengah Madrid penuh sesak lantaran masifnya jumlah gelandang yang mereka miliki.

Di bursa musim panas, Madrid mendatangkan serangkaian nama di lini tengah mulai dari Brahim Diaz yang kembali dari masa peminjaman. Messi dari Turki Bernama Arda Guler dan komoditi terpanas di lantau bursa, Jude Bellingham resmi mereka datangkan. Tiga nama di pos tengah jelas membuat pos tengah mereka sesak.

Pasalnya, di tempat yang sama, tersemat beberapa nama lawas yang masih bertahan macam Dani Ceballos, Eduardo Camavinga, Aurelien Tchouameni, Dani Ceballos hingga Fede Valverde. Total ada 8 nama yang tersemat di tim utama dan hanya sekitar tiga atau empat pemain yang bakal hadir di tim utama pada musim depan.

Dalam laga uji coba melawan AC Milan dalam tur pra-musim mereka, komposisi tim sudah mulai terbentuk. Madrid memainkan empat gelandang dengan formasi belah ketupat seperti yang sempat diperagakan Carlo Ancelotti di awal hingga pertengahan millenium bersama Rossonerri.


Baca Juga:


Dalam laga yang dimainkan di Rose Bowl, Senin (24/7) kemarin, empat gelandang yang dimainkan antara lain Toni Kroos, Fede Valverde, Eduardo Camavinga dan Jude Bellingham  di lini tengah. Nama yang disebut terakhir memegang peran sebagai pemain nomor 10 di laga itu. Bellingham memang memiliki naluri menyerang yang lumayan tinggi. Ia juga bakal dibebaskan menjelajah setiap ruang yang mungkin ia singgahi guna membuat peluang.

Meski begitu, masih ada empat nama lain yang mungkin harus  dipertimbangkan macam Diaz, Ceballos, Modric hingga Guler yang bisa memberikan sesuatu dalam tim. Ancelotti tentu harus bijak dalam menentukan komposisi tim di musim depan sebanyak apapun kelak laga yang bakal dimainkan Los Blancos di musim depan.

Memainkan Modric dan Kroos, dua pemain yang kerap diandalkan dalam beberapa musim lalu membuat ada potensi tak  bermainnya Camavinga, Tchouameni hingga Valverde. Namun jika tak memainkan keduanya, amat disayangkan lantaran meski sudah menua, performa keduanya masih belum menunjukan penurunan performa. Lantas seperti apa skema yang nantinya digunakan Carletto dalam formasi belah ketupatnya nanti?

Jude Bellingham

Kehadiran pemain asal Inggris membuat Ancelotti mau tak mau membuat Ancelotti harus memutar otak guna memaksimalkan potensinya. Ia bakal menempati posisi nomor 10 yang bakal disokong beberapa gelandang terbaik macam Modric, Kroos hingga Camavinga di belakangnya.

Bahkan jika mau ditarik lebih ke belakang, gelandang asal Inggris bisa memainkan peran yang biasa dilakukannya bersama Timnas Inggris. Di sana, ia terbiasa bermian bersama Delan Rice dan pola 4-3-3  yang sudah menjadi trade mark Madrid bisa dimainkan.

Eduardo Camavinga

Ancelotti masih belum bisa menemukan posisi terbaik dari Camavinga meski sang pemain merasa lebih nyaman main sebagai gelandang bertahan. Namun musim lalu, ia kerap dimainkan sebagai fullback kiri dan peran tersebut bisa dimaksimalkannya dengan baik.

Pos tersebut nampak tak akan digunakan kembali lantaran sudah adanya Fran Garcia yang mengisi pos belakang sekaligus melapis Ferland Mendi di sisi kiri pertahanan. Camavinga pun bisa kembali mengisi pos lini tengah.  Di sana, ia akan berkompetisi dengan Aurelien Tchouameni guna perebutkan satu spot di lini tengah.


Baca Juga:


Aurelien Tchouameni

Tchoameni datang sebagai rekrutan besar di bursa musim panas tahun lalu. Ia menggantikan Casemiro di pos pivot dan peranannya sudah mulai terlihat meski kemampuan distribusi bolanya masih dianggap kurang mumpuni.

Namun pasca Piala Dunia, ia tampil tak konsisten dan harus merelakan tempat di tim inti. Namanya sempat dikaitkan bakal dilego ke tim lain namun Madrid menolak opsi untuk melepas Tcouameni ke tim lain dan dirinya siap berkompetisi dengan Camavinga di lini tengah.

Toni Kroos

Kroos, bersama Modric mungkin akan memainkan musim terakhirnya bersama Real Madrid. Keduanya memang dipersiapkan guna menjadi jembatan bagi para gelandang anyar Madrid yang baru didatangkan di musim ini.

Ia memiliki berbagai umpan terbaik ke sisi tengah atau depan. Namun aspek bertahan pemain asal Jerman terbilang buruk. Ada potensi dirinya bakal mendapatkan rotasi di musim ini guna memberikan ruang bagi para pemain lain yang ada dalam skuat.

Luka Modric

Sama seperti Kroos, ada potensi Luka Modric bakal menjalani rotasi di musim ini. Ia bakal dimainkan di laga-laga besar nan krusial namun setelahnya,  ada potensi dirinya disimpan guna memberikan ruang bagi pemain lain.

Di usia yang sudah  37 tahun, Modric sejatinya masih belum mengalami penurunan performa. Namun Madrid jelas enggan memainkan resiko terus memainkannya lantaran kehadirannya masih lumayan krusial setidaknya sampai proses transisi dan gelandang anyar sudah menemukan pattern terbaiknya bersama tim.

Dani Ceballos

Carlo Ancelotti menganggap Ceballos merupakan Luka Modric versi lite. Musim lalu, ia memang jarang bermain namun ketika diberi kesempatan tampil, sosok asal Spanyol tak menyia-nyiakan kesepatan dan selalu memberikan yang terbaik.  Hal tersebut membuat Madrid mau memberikan kontrak baru pada sang pemain.

Hal tersebut yang membuat klub mau memperpanjang masa baktinya lantaran Ceballos masih bisa tampil di level tertinggi dan tidak ada yang tahu kapan badai cedera datang. Hal tersebut membuatnya menjadi aset yang amat berhaga bagi klub.

Brahim Diaz

Dua musim sudah Brahim Diaz disekolahkan ke AC Milan. Dalam periode tersebut, ia mampu tampil prima dan Madrid memutuskan untuk memulangkan sang pemain. Ia menjadi pengganti yang sepadan bagi Marco Asensio yang dilepas pasca kontraknya rampung.

Madrid memiliki beberapa opsi bagi Valverde. Meski bernaluri sebagai pemain nomor 10. Ia bisa sedikit maju ke depan menjadi second striker maupun ditempatkan sedikit melebar. Bahkan ketika bersua mantan timnya di pra-musim Amerika Serikat, sang pemain menemani Joselu di lini depan.

Fede Valverde

Carlo Ancelotti amat mempercayai peran Valverde dalam tim. Bahkan, sosok asal Uruguay bisa menempati berbagai ruang di lini tengah maupun mentas sama baiknya di sisi kanan. Bahkan dalam beberapa momen, ia ditempatkan sebagai fullback kanan.

Tak mengherankan jika Madrid masih ingin mempertahankan sang pemain di tengah ketertarikan tim-tim elit Eropa yang mengininkan jasa sosok asal Uruguay itu.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version