Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Bisakah Dortmund Berharap Marcel Sabitzer Jadi ‘The Next Bellingham’?

Analisa Vigo: Harapan Dortmund Kepada Marcel Sabitzer Sebagai Pengisi Jude Bellingham

Sumber: Twitter @BVB

VivagoalBerita BolaBorussia Dortmund berhasil mendapatkan tanda tangan penggawa Bayern Munich, Marcel Sabitzer, di musim panas ini. Kehadirannya diharapkan bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Jude Bellingham.

Borussia Dortmund mendapaktan banyak uang atas penjualan gelandang terbaiknya, Jude Bellingham, ke Real Madrid. Dilansir dari Transfermarkt, sang pemain diboyong oleh Los Blancos dengan harga fantastis yaitu 103 juta euro. Ia menjadi pemain kedua termahal setelah Ousmane Dembele (ke FC Barcelona seharga 135 juta euro).

Namun, kepergian Bellingham melahirkan lubang tersendiri bagi lini tengah Dortmund. Pasalnya, Bellingham adalah pemain kunci bagi die Borussen dalam dua musim terakhir.

Hal tersebut membuat Dortmund langsung mencari beberapa pemain untuk bisa mengisi lini tengah. Mereka sudah mendatangkan Felix Nmecha dari VfL Wolfsburg seharga 30 juta euro. Tidak hanya Nmecha, die Borussen sukses mendaratkan pemain rivalnya, Bayern Munich, yaitu Marcel Sabitzer dengan harga 18 juta euro.

Tentu ini menguntungkan bagi Bayern Munich lantaran mereka hanya memboyongnya seharga 15 juta euro dari RB Leipzig. Namun, Dortmund bisa berharap lebih dari Sabitzer dan bahkan ia bisa menjadi ‘the next Jude Bellingham’.

Marcel Sabitzer adalah pemain yang lahir di Wels, Austria, pada 17 Maret 1994. Saat ini, ia sudah menginjak 29 tahun. Ia memulai kariernya sebagai pesepakbola di ESV Admira Villach Youth sebelum akhirnya masuk ke tim utama pada 2010.

Sumber: SKOR.ID

Menghabiskan waktunya di Austria selama lima tahun, pada 2015 Sabitzer akhirnya bisa mendapatkan kesempatan untuk bermain di kasta tertinggi sepakbola Jerman, Bundesliga. RB Leipzig menjadi tim yang merekrutnya usai performa apiknya bersama RB Salzburg mampu memikat mereka.

Enam musim bersama Leipzig, Sabitzer telah ditempatkan dibanyak posisi mulai dari gelandang serang, gelandang tengah, gelandang bertahan, second striker, winger, bahkan hingga striker. Namun, posisi terbaiknya adalah di gelandang tengah dan gelandang serang.

Ia mengoleksi 52 gol dan 42 assist dalam 229 laganya bersama Leipzig. Sabitzer menjadi pemain terpenting di Leipzig ketika menggunakan formasi 4-2-2-2 bersama dengan Emil Forsberg tepat di belakang dua striker.

Pada musim terakhirnya di die Roten Bullen, Sabitzer bermain lebih ke belakang sebagai gelandang tengah. Meskipun itu, Sabitzer tetap produktif dalam penyerangan, beberapa kali ikut menyerang dan selalu mengerikan. Ia bahkan melahirkan salah satu tembakan jarak jauh terbaik di Bundesliga.

Sumber: Detik Sport

Performa mengerikan tersebut menarik Bayern Munich yang kala itu dilatih oleh mantan pelatihnya, Julian Nagelsmann, memboyongnya. Meskipun sudah bersama Nagelsmann, sayangnya Sabitzer tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.

Dalam dua musim, Sabitzer hanya mampu bermain sebanyak 54 laga, 2.035 menit, dengan mencetak dua gol serta dua assist. Tentunya, kehadiran Joshua Kimmich dan Leon Goretzka menjadi penghalangnya.

Sebenarnya, Kimmich bisa dipasangkan oleh Sabitzer sebagai jenderal lapangan tengah. Sayangnya, Kimmich lebih senang jika bermain bersama Goretzka dibandingkan Sabitzer. Selain itu, dilansir dari Forbes, sang pemain adalah seorang introvert, di mana ia tidak suka berbincang dengan kawan-kawannya di ruang ganti.


Baca Juga:


Ia mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan performanya ketika dipinjamkan selama setengah musim ke Manchester United. Sejatinya, di bawah Erik ten Hag, Sabitzer tampil mengesankan, di mana ia menjadi pemain yang bisa memberikan umpan-umpan terobosan ke lini serang. Namun, dia tidak dipermanenkan oleh klub dan pulang ke Bayern Munich.

Sabitzer memiliki kesempatan untuk bisa menunjukkan bahwa ia adalah pemain yang tepat bagi Bayern Munich pada laga pramusim. Ia berhasil mencetak lima gol kontra FC Rottach-Egern. Namun, itu tidak cukup bagi die Roten, dan ia harus pergi ke sang rival, Dortmund.

Kehadirannya tentu disambut hangat oleh Sebastian Kehl selaku Direktur Olahraga Dortmund. Kemampuannya diharapkan bisa masuk ke dalam skema sang pelatih, Edin Terzic, untuk bisa membantu Dortmund menghancurkan dominasi die Roten di Bundesliga.

Namun, Edin Terzic harus bisa membangkitkan kembali performa terbaik Sabitzer yang sempat muncul bersama Leipzig. Jika itu bisa kembali, maka tidak mungkin jika Sabitzer bisa menjadi pengganti yang tepat, mungkin lebih baik, dibandingkan Bellingham.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version