Analisa Vigo: Denda Tidak Jadi Penghalang Suporter Sepakbola Indonesia Untuk Lebih Dewasa
Sumber: Kompas

Analisa Vigo: Denda Tidak Jadi Penghalang Suporter Sepakbola Indonesia Untuk Lebih Dewasa

Muhammad Ilham - August 10, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Pada Minggu (30/7) yang lalu, Persija bertemu dengan Persebaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta untuk lanjutan BRI Liga 1 2023/24. Laga tersebut berhasil dimenangi oleh tuan rumah dengan skor tipis 1-0.

Namun, terdapat satu hal menarik yang terjadi di laga tersebut yaitu kehadiran pendukung garis keras Persebaya, Bonek, di dalam stadion. Mereka hadir untuk mendukung Bajul Ijo bertanding di kandang lawan yang memiliki sejarah kurang menyenangkan.

Ditakutkan terjadi keributan, justru rasa menyenangkan dan damai terjadi antar The Jakmania dan Bonek. Bahkan, Jakmania menyanyikan lagu kebanggaan Persebaya, Song for Pride, sebagai bentuk hormat kepada para Bonek yang hadir di SUGBK.

Analisa Vigo: Denda Tidak Jadi Penghalang Suporter Sepakbola Indonesia Untuk Lebih Dewasa
Sumber: Bolatimes

Meskipun menyenangkan untuk dilihat, tentu sanksi telah menanti mereka. Tetapi, Bonek dan The Jakmania ingin bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan dengan cara membayar denda sebesar 25 juta rupiah tersebut.

Dilansir dari akun Instagram @greennord.27, Bonek sukses menggalang dana dan terkumpul sebesar 25,279,537 juta. Tidak hanya Persebaya, The Jakmania juga berhasil melakukannya.

Seperti kata banyak orang, perilaku baik akan menular ke yang lainnya, dan itu juga terjadi kepada suporter PSIS Semarang, Snex, dan Persik Kediri. Kedua tim itu juga menggalang dana demi denda yang didapatkan oleh timnya atas tindakan mereka sendiri.


Baca Juga:


Tindakan ini memperlihatkan bahwa suporter Indonesia telah lebih dewasa. Mereka menerima sanksi atau denda yang mereka buat sendiri dan bertanggung jawab atas hal tersebut.

Namun, ada satu hal yang lebih penting dari sekadar tanggung jawab denda, melainkan perdamaian. Memang, mereka bergerak di luar aturan yang telah ditetapkan, namun aksi mereka patut kita syukuri lantaran niat mereka adalah untuk menjalin hubungan dengan tim lawan.

Sikap yang dilakukan para suporter Indonesia saat ini seperti ingin melakukan re-branding atau menghapus stigma yang melekat dari mereka. Mereka ingin mengembalikan kembali sepakbola ke marwah asalnya, sepakbola yang damai dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Sepertinya, kejadian Kanjuruhan sangat membekas di hati dan pikiran mereka. Pastinya, masih ada oknum atau pihak yang tidak ingin jalan menuju perdamaian ini lancar. Tetapi, itu adalah hal yang wajar karena sikap baik pasti akan ada ujiannya.

Selanjutnya, mereka hanya perlu menunjukkan konsistensinya untuk bisa memperlihatkan bahwa sepakbola Indonesia saat ini damai. Itu tentu perlu waktu yang lama.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com