Analisa Vigo: Pencarian Kebahagiaan Sejati Oleh Sergio Ramos di Sevilla
Tetapi, Ramos justru semakin ingin kembali ke Sevilla. Ia ingin membayar utang kepada Sevilla, Sevillista (sebutan suporter Sevilla), kakenya, ayahnya, dan mantan rekannya yang telah meninggal, Antonio Puerta.
“Di jam-jam pertama di Seville, saya memiliki hutang. Bukan hanya bersama para Sevillismo, tentu saja bersama para fans, karena saya ingin memperbaiki semua yang pernah terjadi secepat mungkin,” ucap Sergio Ramos dari rilis resmi klub.
“Saya juga memiliki hutang ke kakek saya, yang membuat saya seorang Sevillista dari saya masih kecil dan menggandeng saya ke stadion, Kepada ayah saya, yang tentunya juga membuat mimpi saya menjadi kenyataan menjadi pemain di LaLiga dan melakukan debut bersama tim di kota ini.”
❤️🏟️ Welcome back to the Ramón Sánchez-Pizjuán, @SergioRamos.pic.twitter.com/sWY4W8Wkti
— Sevilla FC (@SevillaFC_ENG) September 4, 2023
“Di atas segalanya, kepada (Antonio) Puerta, kepada José Antonio Reyes, kepada yang menggerakan saya dan juga yang saya sering saya berkaca ke berbagai perasaan dari keadaan seputar Sevilla FC,” tambahnya.
Nampaknya, Sevilla berhasil membuka hati Sergio Ramos bahwa kebahagiaan di dunia ini tidak bisa dibeli dengan uang. Ia pernah merasakan banyaknya uang ketika berseragam PSG, di mana ia mendapatkan gaji sebesar 27,2 juta euro per tahunnya (menurut AI Score).
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Jepang yang Bersinar di Bundesliga
- 5 Fakta Pemain Tiongkok yang Pernah Main di Eropa
- 5 Fakta Menarik Debutan Premier League, Luton Town
- 5 Fakta Penjualan Termahal Benfica
Tapi, ia mengalami cedera panjang di musim pertamanya. Setelah itu, ia gagal membawa PSG meraih gelar Liga Champions dan Coupe de France musim lalu.
Ramos memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan banyak pundi-pundi uang dengan menerima tawaran Al-Ittihad. Tetapi, ia tidak butuh itu, yang ia inginkan hanyalah kebahagiaan yang telah lama hilang di dirinya.
Di Sevilla, ia hanya menerima gaji sebesar 2 juta euro per tahunnya atau sekitar 32 juta rupiah, jauh dari UMR Jakarta per tahunnya dengan 58,8 juta rupiah. Namun, uang bukanlah yang ia cari, melainkan kebahagiaan hati, dan itu yang membuatnya yakin untuk pulang ke rumah, Sevilla.
Sergio Ramos menjadi salah satu yang berbeda dari banyaknya pesepakbola profesional di masa tuanya. Jika banyak pesepakbola menerima tawaran klub-klub kaya Arab Saudi, ia memilih untuk bahagia dengan dirinya, menikmati masa-masa akhirnya sebagai pesepakbola profesional untuk membantu tim masa kecilnya bangkit.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com