Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Pencarian Kebahagiaan Sejati Oleh Sergio Ramos di Sevilla

Analisa Vigo: Sergio Ramos dan Misinya Membayar Utang di Sevilla

Sumber: Twitter @JNavas

VivagoalBerita Bola – Setelah memutuskan untuk pergi dari Paris Saint-Germain (PSG), Sergio Ramos akhirnya pulang ke rumah tempat ia dibesarkan, yakni Sevilla FC. Kepulangannya tersebut didasari untuk membayar utang kepada klub dan fansnya.

Masa-masa Sergio Ramos di Paris sudah berakhir. PSG memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, bersamaan dengan rekannya, Lionel Messi.

Perbedaannya adalah Lionel Messi langsung mendapatkan klub pengganti, yakni Inter Miami CF. Sedangkan, Sergio Ramos harus menganggur terlebih dahulu selama dua bulan, dan itu membuatnya berstatus free-transfer.

Dilansir dari Football Espana, terdapat dua klub yang memberikan penawaran menarik kepadanya yaitu raksasa Turki, Galatasaray S.K., dan klub Saudi Pro League (SPL), Al-Ittihad. Keduanya memberikan penawaran menarik untuk Sergio Ramos.

Jika Ramos bergabung dengan Galatasaray, ia bisa bermain di Liga Champions musim ini dan mendapatkan gaji sebesar 11 juta euro per tahunnya. Sedangkan, Al-Ittihad menawarkan gaji dua kali lipatnya yaitu 20 juta euro per tahunnya. Di sana ia akan bermain bersama mantan rekannya, Karim Benzema, N’Golo Kante, dan Fabinho.


Baca Juga:


Namun, Ramos menolak itu semua. Ia masih ingin bermain di level tertinggi sepakbola Eropa. Untuk itu, ia memutuskan untuk pulang ke tanah kelahirannya, Spanyol, dan kembali ke rumah tempat di mana ia memulai kariernya sebagai pesepakbola profesional, Sevilla FC.

Kembalinya Sergio Ramos ke Sevilla tentu menjadi angin segar bagi klub ini, terutama untuk rekannya dahulu, Jesus Navas. Pasalnya, Sevilla yang musim lalu berhasil menjuarai Liga Eropa untuk yang ke-7 kalinya berada di dasar klasemen LaLiga 2023/24 dengan tiga kali kekalahan beruntun.

Sumber: Twitter @SevillaFC_ENG

Walaupun begitu, banyak suporter yang menolak keras kepulangannya ke Ramon Sanchez Pizjuan Stadium, terutama Ultras Sevilla. Dilansir dari JPNN, Ultras Sevilla masih sakit hati dengan sikap Ramos yang mengejek klub mereka saat membela Real Madrid.

Tetapi, Ramos justru semakin ingin kembali ke Sevilla. Ia ingin membayar utang kepada Sevilla, Sevillista (sebutan suporter Sevilla), kakenya, ayahnya, dan mantan rekannya yang telah meninggal, Antonio Puerta.

“Di jam-jam pertama di Seville, saya memiliki hutang. Bukan hanya bersama para Sevillismo, tentu saja bersama para fans, karena saya ingin memperbaiki semua yang pernah terjadi secepat mungkin,” ucap Sergio Ramos dari rilis resmi klub.

“Saya juga memiliki hutang ke kakek saya, yang membuat saya seorang Sevillista dari saya masih kecil dan menggandeng saya ke stadion, Kepada ayah saya, yang tentunya juga membuat mimpi saya menjadi kenyataan menjadi pemain di LaLiga dan melakukan debut bersama tim di kota ini.”

“Di atas segalanya, kepada (Antonio) Puerta, kepada José Antonio Reyes, kepada yang menggerakan saya dan juga yang saya sering saya berkaca ke berbagai perasaan dari keadaan seputar Sevilla FC,” tambahnya.

Nampaknya, Sevilla berhasil membuka hati Sergio Ramos bahwa kebahagiaan di dunia ini tidak bisa dibeli dengan uang. Ia pernah merasakan banyaknya uang ketika berseragam PSG, di mana ia mendapatkan gaji sebesar 27,2 juta euro per tahunnya (menurut AI Score).


Baca Juga:


Tapi, ia mengalami cedera panjang di musim pertamanya. Setelah itu, ia gagal membawa PSG meraih gelar Liga Champions dan Coupe de France musim lalu.

Ramos memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan banyak pundi-pundi uang dengan menerima tawaran Al-Ittihad. Tetapi, ia tidak butuh itu, yang ia inginkan hanyalah kebahagiaan yang telah lama hilang di dirinya.

Sumber: Twitter @SevillaFC_ENG

Di Sevilla, ia hanya menerima gaji sebesar 2 juta euro per tahunnya atau sekitar 32 juta rupiah, jauh dari UMR Jakarta per tahunnya dengan 58,8 juta rupiah. Namun, uang bukanlah yang ia cari, melainkan kebahagiaan hati, dan itu yang membuatnya yakin untuk pulang ke rumah, Sevilla.

Sergio Ramos menjadi salah satu yang berbeda dari banyaknya pesepakbola profesional di masa tuanya. Jika banyak pesepakbola menerima tawaran klub-klub kaya Arab Saudi, ia memilih untuk bahagia dengan dirinya, menikmati masa-masa akhirnya sebagai pesepakbola profesional untuk membantu tim masa kecilnya bangkit.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version