Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Steve Cooper Busuk, Nottingham Forest Harus Ganti Pelatih!

Analisa Vigo: Steve Cooper Busuk, Nottingham Forest Harus Ganti Pelatih!

Sumber: BBC

Vivagoal Berita Bola – Nottingham Forest sukses keluar dari zona degradasi di musim 2022/23 kemarin. Meski begitu, performa the Garibaldi secara keseluruhan terbilang buruk meski komposisi pemain yang mereka miliki lumayan mumpuni. Steve Cooper jelas tak terlalu cakap menukangi tim.

Menukil laporan transfermakrt, Forest mengucurkan dana tak kurang dari 195 juta Euro untuk mendatangkan 36 pemain dari skuantya dalam sepasang jendela transfer. Masifnya jumlah pemain yang datang tak lepas dari pembangunan ulang skuat lantaran mayoritas nama yang mentas di Championship merupakan pemian pinjaman dari tim lain.

Oleh karenanya, mereka mendatangkan sejumlah nama anyar dengan berbagai valuasi. Nama-nama penting macam Morgan Gibbs-White, Taiwo Awoniyi, Danilo hingga Neco Williams merapat ke City Ground. Target Forest dengan mendatangkan sejumlah nama sudah barang tentu bertahan di Premier League.

Musim 2022/23 pun berlalu. Mereka sukses bertahan di posisi 16 dengan koleksi 38 poin dari 38 laga yang dimainkan. Artinya, per laga, mereka hanya mendulang satu poin jika dirata-rata. Selain itu, sisi produktivitas tim juga terbilang seret lantaran hanya mendulang 38 gol dan lini pertahanan mereka terbilang rapuh karena bobol 68 gol. Status tersebut membuat mereka menjadi tim yang rentan dibobol setelah Leeds dan Southampton.


Baca Juga:


Soal jumlah kebobolan, Forest memang terbilang rapuh di lini pertahanan. Sekuat apapun n-henderson/ dan Keylor Navas di bawah mistar, kompisisi bek-bek mereka jelas perlu dibenahi di musim depan. Steve Cooper juga kerap meramu komposisi yang tepat guna menyeimbangkan lini belakang. Selain Felipe, banyak kompisisi pertahanan yang berganti.

Selain itu, Awoniyi yang datang dengan status sebagai pencetak gol terbanyak Union Berlin dua musim sebelumnya juga telat panas. Ia sukses mendulang 10 gol di kancah domestik. Namun catatan apiknya baru terjadi di akhir-akhir kompetisi. Musim depan, ada potensi dirinya siap meledak kembali.

Terlebih, ada kemungkinan Forest bakal mendatangkan sejumlah nama berkualitas di bursa mendatang dibanding mendaratkan banyak pemain seperti yang mereka tunjukan di musim ini. Potensi tersebut bisa saja terjadi lantaran bertahannya mereka memiliki posisi tawar baik karena masih mentas di Premier League

Steve Cooper yang Kurang Pantas

Sumber: Sky Sports

Kembali ke Cooper, dalam wawancara bersama Nottinghampost, sosok asal Inggris mengklaim jika dirinya pede timnya bisa bertahan di Premier League musim ini meski dirinya sudah dua kali masuk dalam pengawasan direksi tim lantaran performa buruk yang ditampilkan the Garibaldi musim ini.

“Dalam 20 tahun karir sebagai pelatih profesional, bermain di Premier League merupakan tantangan terberat saya sebagai pelatih. Namun hal ini menyenangkan. Kami mendapat segalanya di musim ini baik hasil positif dan negatif terjadi bersama tim,” urainya.

Namun jika melihat performa Forest, dengan kapasitas pemain yang mereka miliki, chemistri antar pemain memang belum sepenuhnya menyatu lantaran mereka baru bergabung di waktu yang bersamaan dan tak melalui pra-musim secara bersama. Hal tersebut dirasa menjadi sesuatu yang wajar terjadi.

Namun jika menilik skema yang diterapkan Cooper, Forest masih bermain layaknya tim Championship. Mereka terlalu sering melakukan crossing secepat mungkin ke kotak penalti lawan. Masalahnya, efektivitas skema tersebut terbilang sulit untuk mendapatkan peluang yang benar-benar cemerlang dalam mayoritas laga yang dimiliki.

Hal tersebut juga berdampak pada produktivitas tim yang merosot lantaran skema tim sudah terbaca dengan baik oleh tim lawan. Cooper terlalu banyak mengandalkan sisi kiri dan kanan penyerangan yang disokong oleh wing back mereka. Namun sialnya, pos yang disebut terakhir kerap telat menutup pertahanan.


Baca Juga:


Selain itu, di luar badai cedera yang menerpa tim, Cooper seakan tak memiliki alternatif dalam timnya lantaran komposisi skuat pasti yang mereka miliki nampak tak terbentuk. Cooper seakan kebingungan dalam menentukan tim utama mereka di musim ini meski komposisi skuat mereka terbilang banyak. Hal tersebut seakan berpengaruh pada perform tim di lapangan.

Kebigunguan Cooper serta skema yang terlampau monoton mau tak mau membuat mereka yang tampil di bawah ekspektasi. Forest sejatinya bisa memaksimalkan laga-laga melawan tim yang setara dengan mereka. Namun kenyataan justru berkata lain.

Musim depan, masih ada potensi Cooper menukangi tim. Dirinya tetap mendapatkan kepercayaan penuh. Namun kemungkinan skema berubah di musim depan amat tipis terjadi. Potensi mereka membuang poin pun bisa saja terjadi kembali.

Andai Forest benar-benar serius menatap musim depan, mengganti pelatih sebelum kompetisi dimulai jelas menjadi jaminan mutu. Pasalnya, ada beberapa nama besar yang tersedia lantaran belum memiliki klub macam Ruud Van Nistelrooy, Brendan Rodgers, Marcelo Gallardo, Luis Enrique hingga Rafa Benitez dan Antonio Conte.

Dengan kondisi finansial yang terbilang mumpuni lantaran sukses bertahan, tak ada salahnya mendatangkan pelatih berkualitas yang bisa memberi garansi berperestasi lebih dibanding hanya sekedar bertahan di Liga Champions. Kebetulan, mayoritas pelatih yang tersedia sudah memahami sedikit banyak memahami atmosfer Premier League.

Tak hanya itu, Forest juga memiliki status sebagai salah satu tim tradisional yang punya reputasi bagus di kancah domestik maupun Eropa. Catatan gelar mereka di Liga Champions bahkan hanya kalah dari torehan Manchester United. Agak disayangkan jika mereka hanya mengejar status sebagai penghuni tetap tier atas Inggris.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version