Vivagoal – Liga Inggris – Mitchell van der Gaag kabarnya menjadi salah satu sosok baru yang akan dibawa oleh Erik ten Hag ke Manchester United. Van der Gaag disebut bakal mengisi yang bertugas mengevaluasi kinerja setiap pemain.
Manchester United pada Kamis (21/4) malam WIB mengumumkan Erik Ten Hag sebagai manajer anyar terhitung mulai musim depan. Pelatih berusia 52 tahun itu dikontrak sampai 2025, dengan opsi perpanjangan selama setahun.
Menangani skuad Setan Merah yang bertabur bintang dengan ego besar, Erik Ten Hag membawa serta asistennya, Mitchell van der Gaag. Boleh dibilang, Van der Gaag ini merupakan orang kepercayaan Ten Hag dalam hal melakukan evaluasi dan membangkitkan moral bertanding setiap pemain.
Hal ini dianggap penting mengingat Man United kerap diguncang isu keretakan di ruang ganti karena hasil-hasil buruk yang didapatkan di atas lapangan. Pendekatan Van der Gaag ke para pemain diklaim akan sangat menentukan bagaimana atmosfer skuad The Red Devils dalam mengarungi kompetisi musim depan.
Van der Gaag sendiri mengaku kini selalu menggelar evaluasi secara personal. Hal itu bertujuan agar setiap pemain mau terbuka dengan masalah yang dihadapinnya sekaligus membantu sang pemain kembali ke performa apiknya.
Baca Juga:
- Erik Ten Hag Sudah Yakin Mau Latih Manchester United?
- Marcus Rashford Disebut Main Seperti Anak Kecil
- Untuk Meraih Trofi Juara, Man United Butuh Sosok Pemimpin
- Tiap Kalah, Man United Bilang Akan Bangkit, Buktinya Mana?
“Saya dulu biasa berdiskusi dengan seluruh tim, tapi sebagai pelatih lapangan saya menjauh dari pendekatan itu. Para pemain makin ke sini lebih memilih obrolan satu-satu. Itu menguras waktu dan energi, tapi saya merasa bisa lebih dekat dengan pemain,” ujar Van der Gaag seperti dikutip dari The Mirror.
“Saya duduk dengan para pemain setiap pekannya sembari menonton bagaimana dia bermain dengan video rekaman. Sebagai hasilnya, saya bisa menuntut jauh lebih banyak dan Anda juga bisa mendapatkan rasa tanggung jawab lebih besar dari pemain.
“Kalau bicara dengan tim, para pemain biasa bersembunyi. Atmosfer pembicaraannya juga jadi tidak adil. Kalau saya tak puas, saya akan katakan, lalu semua pemain akan tahu siapa pemain yang disorot itu. Saya tak mau pemain berpikir ‘Ah, dia akhirnya punya waktu untuk saya, sekarang saya penting’.” (IRM)
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com