Vivagoal – Berita Bola – Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) jadi ancaman serius di berbagai belahan bumi. Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan lainnya harus meregang nyawa akibat virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, Hubei, Tiongkok. Kabar buruknya, hingga kini belum ada penawar manjur yang bisa menyembuhkan penyakit ini.
Indonesia jadi salah satu negara yang terjangkit. Hingga berita ini ditulis tepatnya pada Rabu (18/3) pagi, total 172 dengan tujuh orang diantaranya meninggal dunia. Sementara 80.000 orang di Tiongkok telah terinfeksi dan 3.500 kasus baru di Italia terus dilaporkan terinfeksi lewat kanal coronameter.info
Melonjaknya kasus Corona di Indonesia, berbuntut panjang. Para pelajar terpaksa bersekolah di rumah, begitupun pekerja, gedung-gedung perkantoran disterilkan. Hal tersebut juga berdampak pada dunia olahraga dan sepak bola yang harus menelan pil pahit akibat wabah global ini.
Sepak Bola Berhenti Berdenyut
Pertandingan sepak bola yang lazimnya dihadiri puluhan ribu pendukung jelas jadi ancaman untuk mempermudah penyebaran Corona. Karenanya, asosiasi sepak bola di seluruh dunia mengambil langkah serius untuk memerangi virus corona.
Bahkan gelaran Internasional macam Euro 2020 dan Copa America yang sejatinya digelar pada 2020 harus diundur hingga 2021 mendatang. Situasi yang tak memungkinkan untuk menggelar laga jadi alasan utama mengapa terjadi penundaan di dua ajang bergensi tersebut.
“Setelah analisa dengan situasi dunia dan meluasnya virus corona, disertai rekomendasi dari organisasi kesehatan internasional untuk mencegahnya serta memutus penyebaran virus ini kami mengumumkan bahwa Copa America 2020 ditunda,” jelasnya Dominguez
Baca Juga:
- Ingin Bertahan di Inter, Sanchez Harus Rela Gajinya Dipotong
- Masuk ICU, Mantan Presiden Real Madrid Positif Virus Corona
- Cari Pengganti Sergio Busquets, Barcelona Bidik Gelandang Brescia
- Kontrak Modric Habis Akhir Musim Ini, Madrid Incar Nabil Fekir Sebagai Pengganti
Sementara itu, di dalam negeri, beberapa klub punya standar tersendiri untuk menghalau pergerakan virus ini. Persib Bandung dan Barito Putera contohnya yang langsung melakukan pemeriksaan pada semua anggota tim.
Bahkan di laga terakhir mereka, kala menjamu PS Sleman, kedua kesebelasan sudah tidak berjabat tangan. Begitupun sesama anggota tim yang mengganti jabat tangan dengan beradu siku.
Covid-19 yang Menahan Laju Dunia Esports
Di kancah nasional misalnya, Turnamen Free Fire berskala nasional dalam wujud Free Fire Indonesia Masters 2020 harus diselenggarakan di Istora Senayan, Minggu (15/3) kemarin tanpa kehadiran penonton. Dalam ajang yang dimenangkan Onic Esports tersebut, gairah permainan seakan tak terasa karena ketiadaan riuh rendah penonton dalam gelaran tersebut.
Di turnamen rutin yang digarap game CS:GO esl Pro League Season 11, meski gelaran terus berjalan. Namun pihak penyelenggara mengambil langkah tegas. Mereka yang mengikuti kompetisi harus bertanding di game house masing-masing. Namun fans setianya tak perlu kecewa karena siaran tetap dilangsungkan dengan format livestream.
Bahkan untuk gelaran turnamen berskala Internasional yang digarap FIFA 20, EA Sports, selaku developer mengambil langkah tegas dengan meniadakan FUT Champions Stage V & IV yang bisa memantik banyak penonton di setiap gelarannya. Sebagai kompensasi, penonton yang sudah membeli tiket bisa melakukan refund dalam waktu empat sampai enam pekan ke depan.
Baca Juga:
- 9 Tim yang Terbaik yang Bisa Dimainkan di Career Mode FIFA…
- Virus Corona Buat FIFA 20 Lakukan Langkah Dilematis!
- Laga Ditunda, Tim Tradisional Inggris Miliki Cara Unik Tuk Isi Kekosongan…
- Membedah Special Card Terbaru Wonderkid Jerman di FIFA 20: In-Form Player
Sementara untuk turnamen FIFA dan PES Kick Off Online Qualifier besutan Indonesia Gaming League masih terus berjalan di akhir pekan kemarin. Meski demikian, panitia penyelenggara untuk wilayah Kota Tangerang menerapkan regulasi khusus dengan membawa Hand Sanitizer. Player yang nantinya ingin bermain harus mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum dan sesudah bermain untuk menekan angka persebaran virus.
“Kita bukannya tak percaya dengan para player yang ingin bermain. Namun alangkah lebih baiknya mencegah dibanding mengobati virus dengan meminta player membasuh tangannya terlebih dahulu baik sebelum dan sesudah pertandingan,” ungkap Frans Silalahi, selaku ketua umum IGL dalam speech pembukanya di Kantor DPRD Tangerang, Sabtu (14/3) kemarin.
Melawan Covid-19!
Karenanya, keputusan penyelenggara gelaran Esports nasional dan Inrternasional serta beragam Asosiasi sepak bola, sebagai bentuk Social Distance sejauh ini patut diapresiasi demi memerangi penyebaran Covid-19. Pasalnya, tak ada cara lain selain cara ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit WHO, Social Distance bisa diartikan sebagai usaha menjauhi perkumpulan, pertemuan massal dan menjaga jarak antar manusia. Katie Pearce, dari John Hopkins University, menyebut social distance sebagai praktek untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang sehat guna memerangi peluang penularan penyakit.
Meski event Esports dan sepak bola yang melibatkan sudah dihentikan lantaran mengedepankan social distance sebagai upaya melewati pandemi Covid-19, usaha ini tak akan berhasil tanpa kedisiplinan dari kita sebagai fans dan pegiat sepak bola maupun Esports.
Sebagai individu, untuk bersama melewati pandemi ini, kita perlu senantiasa terus menjaga pola hidup sehat dan menjalani social distance, setidaknya hingga Covid-19 mereda. Hindari keramaian demi kesehatan bersama dan komunitasmu.
Baca Juga:
- Imbas Corona, Copa America Resmi Ditunda
- Dietmar Hopp: Dibenci Fans Sepakbola Jerman, Dipuji Karena Vaksin Corona
- Terkena Corona, Agen Cutrone Sebut Kliennya Membaik
- Terkait Corona, Klopp Latih Pemainnya Via Whatsapp
“Kedisiplinan social distance amat penting dan amat instrumental dalam menjaga agar penyebaran kasus Covid-19 bisa terkendali,” kata Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta dikutip dari Liputan 6.
Sebagai contoh, andai Anda seorang pesepakbola amatir yang menjadikan si kulit bundar sebagai olahraga utama, untuk saat ini bersabarlah untuk tidak ke lapangan hijau untuk beberapa saat.
Cara-cara pesepakbola profesional untuk tetap menjaga kebugaran sejatinya bisa ditiru. Seperti Matthijs de Ligt yang rutin bermain tenis meja dengan kekasih hati atau bahkan Sergio Ramos yang tetap menjaga kondisi fisik dengan berlatih di gym.
De Ligt & his girl passing the time with some pong 🏓
📽️ IG/annekeemolenaar pic.twitter.com/D40iTzIrJ8
— Italian Football TV (@IFTVofficial) March 14, 2020
Sebaliknya, Mason Mount, penggawa Chelsea, yang kekeh tetap bermain bola bersama Decline Rice setelah Covid-19 mewabah mendapat teguran keras dari Chelsea. Dimana manajemen kecewa dengan Mount yang tak menjalani isolasi sebagai bagian dari social distancing.
Ketiga pemain di atas menjadi contoh baik dan buruk dalam melakukan perlawanan pada penyebaran Covid-19 melalui social distancing. Kini, saatnya kita, ikut ambil bagian dalam memerangi penyebaran virus ini.
Kurangi aktivitas yang bersifat komunal dan tetaplah menjaga kesehatan. Bersabarlah hingga semuanya kembali normal, dan percaya social distance yang kita lakukan akan berujung positif untuk semua lini kehidupan.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com