Vivagoal – Liga Inggris – Kalau sudah bicara soal taktik, Thomas Tuchel boleh dibilang menjadi salah satu manajer yang paling banyak menjadi perbincangan di Liga Inggris saat ini. Sejak ditunjuk menggantikan Frank Lampard pada 26 Januari 2021 lalu, Tuchel mengguncang sepakbola Inggris dengan taktik high pressingnya.
Sistem high pressing yang penuh energi yang Tuchel peragakan di Chelsea sejatinya mirip dengan yang dimainkan Klopp di Liverpool dan Bayern Munchen plus timnas Jerman saat berhasil menjuarai Piala Dunia 2014, yakni bermaksud merusak skema operan lawan dan bertujuan mendapatkan penguasaan bola sesegera mungkin.
Dengan high pressing, Tuchel memaksa 2-3 pemainnya untuk menutup pergerakan dan jalur operan satu pemain lawan yang sedang menguasai bola dan berada pada wilayah pertahanannya sendiri. Itulah kenapa saat Chelsea bertahan, formasi 4-3-3 justru malah menjadi 4-1-5.
Taktik tersebut bikin Chelsea jadi punya banyak opsi mengoper jika mereka bisa menguasai kembali bola sesegera mungkin, pasalnya ada banyak pemain di sana yang melakukan pressing. Semakin jauh Chelsea menekan, maka akan semakin baik untuk mereka.
Ditambah lagi, tekanan yang dilancarkan Chelsea begitu efisien dan terus bisa membuahkan peluang. Buktinya, ada 53 shot on target berhasil dicatatkan The Blues dalam 11 pertandingan yang dipimpin Tuchel, terbaik di banding tim-tim lain.
Baca Juga:
- Chelsea Tak Terbendung, Tuchel Ungkap Rahasianya
- Wow! Tuchel Pecahkan Rekor Clean Sheet Di Liga Inggris
- Tuchel Heran Chelsea Suka Menang Dengan Skor Tipis-Tipis
- Andalan Di Era Tuchel, Rudiger Batal Hengkang Dari Chelsea
Soal bertahan, sudah pasti juga tidak ada yang patut dikritisi secara berlebihan dari permainan Tuchel di Chelsea. Total ada 9 dari 11 pertandingan yang sudah dipimpin Tuchel, Chelsea mampu meraih clean sheet. Hebatnya lagi, Tuchel jadi manajer pertama sepanjang sejarah Liga Inggris yang mampu meraih lima clean sheet beruntun di kandang.
Bisa dibilang, ada banyak kesebelasan yang membangun timnya dari pertahanan, tapi Chelsea-nya Tuchel tidak. Ia membangun klub asal London itu dengan cara Klopp membangun Liverpool dengan gegen-pressingnya, yakni menekan di wilayah yang tinggi, dikombinasikan dengan operan dan dinamisme pergerakan pemainnya.
“Ketika sebuah tim terus menjagamu untuk tetap bermain di wilayah sendiri. Maka akan sangat sulit untuk tim kamu melewati garis tengah,” ungkap Antonio Ruediger terkait taktik high pressing Tuchel di Chelsea seperti dikutip dari Dailystar.
“Liverpool melakukan ini dengan sangat baik dalam beberapa tahun terakhir karena Klopp. Di Jerman banyak tim bermain seperti ini. Bayern Munich juga.” sambungnya.
“Mereka selalu memainkan counter press. Dalam lima detik setelah Anda kehilangan bola, Anda harus merebutnya kembali. Ruang kemudian menjadi lebih terbuka dan bisa membuat lebih dekat dengan gawang.” jelas Rudiger lagi
“Anda tidak berlari lebih dari 70 meter untuk mendekati gawang karena Anda sudah berada di sana. Saya pikir Anda dapat melihat hasilnya dengan di timnas Jerman -memenangi Piala Dunia 2014,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com