Borussia Monchengladbach Tidak Bisa Membeli Pemain Baru, Kenapa?
Vivagoal – Bundesliga – Borussia Monchengladbach berada di bawah tekanan. Mereka harus segera mendapatkan pelatih baru jika ingin membeli pemain anyar untuk musim depan.
Borussia Monchengladbach merupakan salah satu tim besar di dataran Jerman. Klub yang berjuluk die Fohlen tersebut pernah menjuarai Bundesliga lima kali, DFB-Pokal tiga kali, dan Liga Eropa sebanyak dua kali.
Akan tetapi, nasib mereka sama seperti Nottingham Forest, tinggal sejarah. Dalam dua dekade ke belakang, Monchengladbach sulit untuk menembus empat besar. Puncaknya adalah di musim 2021/22 di mana die Fohlen berada di peringkat ke-10 Bundesliga.
ℹ️ Borussia and head coach Adi Hütter have agreed to part ways at the end of the 2021/22 season. #DieFohlen pic.twitter.com/C7deSk4qK1
— Gladbach (@borussia_en) May 14, 2022
Dengan rentetan hasil buruk tersebut membuat manajemen Monchengladbach memutus kontrak pelatihnya, Adi Hutter. Direncanakan jika Monchengladbach akan dilatih oleh mantan pelatih Borussia Dortmund, Lucien Favre. Akan tetapi, hingga kini, peresmian mengenai Lucien Favre sebagai pelatih anyar Monchengladbach tak kunjung hadir.
Itu menimbulkan permasalahan lain yang lebih besar. Monchengladbach tidak bisa membeli pemain anyar untuk musim 2022/23. Kenapa bisa seperti itu?
Baca Juga:
- Krisis Finansial, Fans St. Pauli Sumbangkan 1 Juta Euro Untuk Klubnya
- PHP-in Dortmund dan Bayern! Patrik Schick Perpanjang Kontrak Bersama Leverkusen
- Dilirik Madrid, Youssoufa Moukoko Lebih Pilih Bertahan di Dortmund
- Stop Perdebatan! Klopp dan Guardiola Tidak Bisa Dibandingkan
Kedatangan Lucien Favre adalah kuncinya. Borussia Monchengladbach baru akan bisa membeli pemain jika mereka sudah meresmikan pelatih baru mereka. Hal tersebut dikarenakan agar sang pelatih memiliki andil dalam proses transfer pemain untuk musim depan.
Akan tetapi, Monchengladbach tak kunjung meresmikan Lucien Favre. Bahkan, dikhawatirkan jika Lucien Favre tidak jadi menjadi pelatih Monchengladbach, tentu pencarian pelatih akan semakin lama, dan itu juga akan mempengaruhi transfer pemain.
Selain itu, Monchengladbach terkenal ‘pelit’, apalagi pada zamannya Adi Hutter. Dilansir dari BILD, tidak ada satu pun pemain incaran Adi Hutter yang berhasil didapatkan oleh Monchengladbach. Berbeda dengan apa yang terjadi kepada Marco Rose pada saat dirinya menjabat sebagai pelatih Monchengladbach. Ia mendapatkan pemain-pemain impiannya seperti Max Eberl, Stefan Lainer, Breel Embolo, Marcus Thuram, dan Ramy Bensebaini. Buktinya? Peringkat empat dan slot ke Liga Champions.
Mungkin minimnya dana yang dikeluarkan oleh Monchengladbach terjadi pasca Covid-19 melanda dunia. Tentunya pandemi tersebut menyebabkan finansial seluruh tim sepak bola harus goyang.
Jika tidak ingin mengeluarkan uang banyak, Direktur Olahraga Monchengladbach harus pintar mencari pemain murah – kalau bisa gratis -, sesuai dengan kebutuhan sang pelatih, dan juga muda. Namun, nampaknya pemain berkarakteristik seperti itu sudah diambil oleh tim-tim besar yang memiliki nama serta uang yang lebih kuat.
Selalu update berita bola terbaru seputar Bundesliga hanya di Vivagoal.com
