Bos Juventus Geram Dicap Putin-nya Sepakbola
Andrea Agnelli, Foto: dok situs resmi Juventus

Disebut Seperti Putin, Presiden Juventus Tak Terima

A Hendra - March 4, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Serie A Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mencap bos Juventus, Andrea Agnelli sebagai Vladimir Putin-nya sepakbola karena terus bersikeras menggulirkan European Super League (ESL). Agnelli tak terima dan memberi balasan menohok.

Andrea Agnelli merupakan salah satu penggagas European Super League. Kompetisi tersebut diklaim sebagai tandingan Liga Champions bentukan UEFA dengan iming-iming keuntungan maksimal buat semua anggotanya.

Di tengah situasi perang Ukraina vs Rusia, Agnelli kembali mewacanakan European Super League setelah sebelumnya mendapat dari banyak klub kecil di Eropa, termasuk dari para penggemar sepakbola. Pada prosesnya, 9 dari 12 klub penggagas mundur dari keanggotaan ESL seperti Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, AC Milan, Inter Milan, dan Atletico Madrid.

Juventus Gabung Di Liga Super Eropa, Agnelli Resign Dari UEFA
Andrea Agnelli, Foto: Dok Juvefc

Tersisa, Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang masih keukeh ingin meneruskan proyek European Super League. Aleksander Ceferin pun sangat geram karena Agnelli memanfaatkan situasi agresi militer Rusia ke Ukraina dengan mewacanakan ulang ESL.

Ceferin sampai menyindir Agnelli sebagai diktator dan Vladimir Putin-nya sepakbola. Putin sendiri adalah Presiden Rusia yang memutuskan untuk melancarkan perang ke negara tetangganya, Ukraina.


Baca Juga:


“Agnelli adalah seorang perampas kekuasaan, seorang diktator, Putin dalam sepakbola. Seorang pria tanpa rasa malu. Bahkan perang tidak bikin dia lunak, itu memalukan,” kata Ceferin.

Andrea Agnelli sendiri yang turut hadir dalam acara Financial Times Business of Football Summit tak terima disebut Putin-nya sepakbola, dan memastikan bakal terus mengupayakan European Super League.

“Super League tidak gagal. Menurut pendapat saya, sepakbola Eropa sangat butuh reformasi. Saya tidak akan menerima pernyataan itu, pernyataannya justru berbicara kepada dirinya sendiri,” kata Agnelli, dikutip dari Football Italia.

“UEFA tahu bahwa saya sebagai presiden Juventus sedang mengerjakan sesuatu yang berbeda. Super League adalah kerja kolektif dari 12 klub, bukan satu orang. 12 klub menandatangani kontrak 120 halaman dan masih mengikat untuk 11 klub tersebut.

“Kompromi bukan lagi pilihan, kita perlu reformasi yang lebih dalam. Apakah monopoli kepengurusan cocok untuk memimpin bisnis seperti sepakbola? Saya pikir tidak.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com