Demi Liga yang Bersih, Erick Thohir Akan Penjarakan Pelatih dan Agen Pemain yang Lakukan Match-Fixing
Vivagoal – Liga Indonesia – Sebagai bagian dari janjinya saat kongres PSSI, Erick Thohir selaku Ketua Umum (Ketum) akan menerapkan beberapa hal demi Liga Indonesia yang bersih. Ia akan penjarakan pelatih dan agen pemain yang ketahuan melakukan praktik match-fixing atau pengaturan skor.
Pada saat kongres biasa PSSI, Erick Thohir menjelaskan jika ia ingin melakukan ‘bersih-bersih’ di Liga Indonesia. Hal tersebut ia lakukan agar kualitas liga kita tidak kalah dari negara-negara lain di Asia Tenggara.
Salah satu caranya adalah menindak tegas pelaku match-fixing di dalam liga. Tidak tanggung-tanggung, Erick Thohir akan memenjarakan pelatih dan agen pemain yang ketahuan melakukan match-fixing.
“Kita (PSSI) dan pak Ferry Paulus (Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru) juga dalam aturan liganya menerapkan semua pelatih klub yang bertugas di sini tidak boleh terjebak oleh match-fixing,” kata Erick Thohir kepada wartawan yang hadir di konferensi pers PSSI dan PT. LIB di Gedung Danareksa, Jakarta, pada Kamis (20/6) malam WIB.
“Jangan juga agen-agen pemain ini jadi mafia baru di jual-beli skor. Pemain ini tidak boleh main, pemain ini cedera, diatur-atur oleh dia, tidak. Ini juga agen yang main match-fixing kita penjarakan,” tambahnya.
Baca Juga:
- Dengan Atau Tanpa Kehadiran Mbappe, Akan Ada Perbedaan Besar Bagi TImnas Prancis
- Spalletti Ingin Italia Main Seperti Spanyol saat Hadapi Kroasia
- Fullback Potensial Prancis Diperebutkan Nottingham dan Napoli
- Liga 1 Tidak Berhenti Saat AFF, PSSI Siap Mainkan Skuad Muda Timnas Indonesia
Selain pelatih dan agen pemain, Erick Thohir juga menindak tegas klub-klub yang tidak memiliki lisensi AFC. Denda yang akan diterima klub-klub tersebut berupa uang dan pengurangan poin.
View this post on Instagram
“Tadi, disampaikan, misalnya mengenai lisensi klub, tidak mungkin kita mau punya liga kita dipandang di Asia Tenggara, tapi klubnya di bawah standar. Karena itu, kami bahkan menyerahkan kepada liga (LIB), bukan kami yang mengontrol, tetapi mereka yang melakukan penegakkan.”
“Untuk klub yang tidak lolos lisensi misalnya, mungkin tahun ini akan didenda pendanaan. Tetapi, untuk musim berikutnya akan dikenakan denda poin karena tidak mungkin kita mendiamkan klub-klub yang tidak ada standarnya. Ini semua harus jadi bagian dari pembangunan profesionalisme,” tutupnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com