Dibantai Napoli, Pertahanan Leicester Terlalu Rapuh
Vivagoal – Liga Champions – Leicester City menjadi bulan-bulanan Napoli di matchday pamungkas fase grup Liga Europa. Pertahanan yang amburadul membuat gawang The Foxes dibobol tiga kali beruntun.
Leicester City melawat ke Estadio Diego Armando Maradona, Jumat (10/12) dinihari WIB untuk menghadapi Napoli di laga terakhir fase grup Liga Europa. Tiga poin menjadi incaran The Foxes untuk memastikan diri lolos ke fase gugur.
Pasalnya, meski berstatus pemimpin grup C Liga Europa, namun poin yang dikoleksi Jamie Vardy dkk baru delapan poin dari lima pertandingan. Mereka hanya unggul satu angka dari Spartak Moscow dengan Napoli yang ada di peringkat dua dan tiga.
Namun, saat laga baru berjalan di menit ke-4, Leicester sudah tertinggal 0-1 melalui gol Adam Ounas. Elif Elmas kemudian menggandakan keunggulan Partenopei lewat golnya di menit ke-24.
Leicester sedianya mampu bangkit dan mencetak dua gol beruntun masing-masing melalui Jonny Evans dan Kiernan Dewsburry-Hall untuk membuat skor kembali sama kuat, 2-2. Tapi Elif Elmas kemudian menegaskan kemenangan Napoli lewat golnya di menit ke-53.
Baca Juga:
- Leicester Terlempar ke UEFA Conference League, Rodgers: Kompetisi Apa Itu?
- Bantai Leicester 3-0, Tuchel: Chelsea Bisa Lebih Hebat Lagi
- Rodgers Latih Man United, Leicester Tunjuk Lampard Sebagai Pengganti
- Betah di Leicester, Brendan Rodgers Ogah Tangani Man United
Alhasil, satu tiket yang sudah berada di depan mata harus melayang ke tangan Napoli yang melaju ke babak 32 besar dengan status runner-up. Sementara Leicester harus terlempar ke posisi tiga. Sedangkan Spartak Moscow melaju ke fase knockout dengan status juara grup usai menang 1-0 atas Legia Warsawa.
Brendan Rodgers selaku manajer Leicester sangat kecewa dengan hasil ini. Ia menilai permainan The Foxes di lini belakang begitu buruk. Belum lagi Caglar Soyuncu dan Jonny Evans yang terlalu mudah ditembus.
“Kami seharusnya bisa menang, tapi dengan serangan pertama mereka ke kotak penalti langsung bisa membuahkan gol. Kami seharusnya berbuat lebih banyak untuk memblokir tembakan, lebih agresif termasuk Anda harus membuang tubuh Anda jika perlu untuk menghentikan tembakan,” kesal Rodgers dikutip dari BT Sport.
“Gol kedua mereka karena kesalahan kami, begitu juga gol ketiga karena kami gagal memotong umpan silang. Gol ketiga terjadinya dengan cara yang sangat mudah, padahal itu merupakan dasar dari permainan yang seharusnya bisa kami hentikan dengan mudah.” (IRM)
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com