Foto: Tirto

Dua Orang Sriwijaya Dipanggil Badan Yudisial PSSI

Fido Moniaga - December 21, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Liga Indonesia – Badan Yudisial PSSI dikonfirmasi memanggil dua orang terkait uang mahar 100 ribu dollar dalam pengangkatan Dodi Reza Alex Noerdin menjadi manajer timnas Indonesia U-19. Kabar ini diakui oleh PLT Sekjen PSSI Yunus Nusi di web resmi PSSI Senin (21/12).

“Kedua orang tersebut akan dipanggil oleh Badan Yudisial. Ketua Umum PSSI juga mendukung. Sebenarnya secara lisan, PSSI sudah mendapat laporan dari Haris dan Djoko soal kasus ini. Namun, secara lembaga, PSSI perlu mengklarifikasi secara resmi agar semua pernyataannya bisa dipertanggung jawabkan,’’ kata Yunus.

Dua orang yang dimaksud adalah Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Ahmad Haris dan Djoko Purwoko. Menanggapi pemanggilan dua orang ini, Yunus menambahkan kalau semua pihak harus menghormati keputusan Badan yudisial.

“Asas praduga tidak bersalah tetap harus dikedepankan. Anda tidak bisa menuduh seseorang dengan asumsi liar di media sosial. Itu sebabnya Badan Yudisial akan memanggil keduanya guna dimintai keterangan,’’ tambah Yunus.

Dalam pernyataan sebelumnya, salah satu sekretaris Sriwijaya FC, Haris membantah terlibat dalam jual beli jabatan manajer timnas U-19 tersebut. Ia mengatakan bahwa kuitansi yang beredar dan dianggap sebagai barang bukti tidak sama ada kaitannya sama sekali dengan yang dituduhkan.


Baca Juga:



“Sekarang gini, ya, yang tertera di kwitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis? Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kwitansinya,” terang Haris.

Nada sama juga diungkapkan Djoko Purwoko terkait narasi yang beredar terkait jual beli jabatan. ia menganggap ada yang tidak senang dengan kepengurusan PSSI di bawah Mochamad Iriawan dan Dodi yang merupakan mantan petinggi di Sriwijaya FC.

“Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI,” kata Djoko Purwoko.

“Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya (dengan jual-beli jabatan manajer). Memang tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket,” sambungnya.

Ia menganggap bahwa ada permainan politik yang sudah sering terjadi sebelumnya. Menurut pandangan Djoko, pola ini juga pernah terjadi dalam kepengurusan PSSI dibawah Edy Rahmayadi dimana ia juga terlibat dalam kepengurusannya saat itu.

“Sangat bohong (jual beli-jabatan). Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama,” tegas Djoko Purwoko.

Selalu update berita terbaru seputar Bola Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com