Vivagoal – Liga Indonesia – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, mengecam keras mafia bola yang dianggap sudah menjadi “penyakit” sepakbola di Indonesia. Erick Thohir pun berjanji untuk memberantasnya.
Dalam konferensi pers bertajuk di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (19/2) sore WIB, Erick Thohir menjabarkan salah satu program utamanya sebagai orang nomor satu di PSSI.
Pria yang masih menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2019-2024 itu mengatakan bahwa mafia bola harus segera diberantas. Pasalnya, aksi pengaturan skor sudah menjadi benalu bagi sepakbola Tanah Air.
“Sudah seharusnya memberikan kartu merah pada mafia bola. Hal ini sudah berlarut dan jadi benalu serta bikin malu bukan cuma di liga, tapi juga di Timnas yang notabene bawa nama baik negara,” kata Erick Thohir.
“Pemberantasan ini tidak cukup hanya bicara. Karena itu PSSI dan FIFA akan jaga momentum kita bersepakat world wide sanction.”
Pihak pemerintah yang diwakili oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali, juga mendukung program utama dari PSSI tersebut. Sosok yang telah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI periode 2023-2027 itu berjanji akan membuat sepakbola Indonesia menjadi ekosistem yang lebih baik untuk masyarakat.
Baca Juga:
- Kembali ke Jalur Kemenangan, Persib Bekuk RANS Nusantara dengan Skor 3-1
- Tak Mau Larut dalam Kesedihan, Luis Milla Bidik Kemenangan Kontra RANS Nusantara
- Teco Puas Bali United Kembali ke Jalur Kemenangan Saat Jamu Persebaya
- Putus Tren Tanpa Kemenangan, Bali United Libas Persebaya 4 Gol Tanpa Balas
“Pemerintah menyambut baik apa yang telah disampaikan Ketum PSSI, saya kira inilah yang dibutuhkan sejak lama. Sehingga pembinaan, prestasi, dan menjadi tontonan yang baik bagi masyarakat,” ungkap Zainuddin Amali.
Perwakilan FIFA, yakni Sanjeevan C. Balasingam, turut menegaskan bahwa mafia bola atau pelaku pengaturan skor bakal mendapat hukuman keras, seperti larangan beraktitas dalam ruang lingkup sepakbola seumur hidup.
“Ini adalah konferensi pers yang penting untuk melawan ‘penyakit’ match fixing. Izinkan saya untuk memulai, FIFA tidak menoleransi match fixing. Semua pihak yang terlibat match fixing akan mendapat hukuman larangan seumur hidup,” jelas Sanjeevan.
PSSI juga turut menegaskan akan melibatkan Satgas Anti Mafia Bola yang sudah berjalan sejak 2018. Satgas Anti Mafia Bola nantinya akan mengawasi langsung segala aktifitas sepakbola Indonesia mulai dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, hingga pertandingan Timnas Indonesia.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com