Vivagoal – Liga Indonesia – Madura United menjadi tim paling serius mempersiapkan tim jelang Liga 1 2019. Sejak awal Januari lalu, manajemen Laskar Sape Kerab tak henti-henti memperkenalkan punggawa baru mereka.
Tak tanggung-tanggung, mereka merombak kerangka tim dengan mendatangkan pemain bintang di Indonesia. Dimulai dari Andik Vermansyah, Jaimerson Xavier, Zulfiandi, Fandry Imbiri, M Ridho dan top skorer Liga 1 2018, Aleksander Rakic dipastikan berseragam Madura United.
Selain berbelanja pemain, Madura United juga menadatangkan juru taktik baru. Dejan Antonic dipastikan akan membesut tim asal Madura tersebut menggantikan Gomes de Oliviera.
Tak ayal, Madura United menjadi tim bertabur bintang yang akan berlaga di Liga 1 musim mendatang. Mengingat materi pemain di setiap lininya di isi oleh pemain-pemain terbaik diposisinya.
Di posisi penjaga gawang, M. Ridho yang tampil apik bersama Borneo FC musim lalu tentu tak ingin hanya menjadi pelapis Satria Tama. Keduanya akan berebut tempat untuk menjadi penjaga gawang utama Madura United.
Rekrutan baru lain yang akan membawa pengaruh bagi Laskar Sape Kerab ialah Jaimerson Xavier dan Fandry Imbiri. Keduanya memastikan diri untuk berseragam Madura United tuk menjadi palang pintu pertahanan Madura United bersama Fachrudin Aryanto.
Lini pertahanan Madura United dipastikan menjadi yang terbaik di Liga 1 musim mendatang. Fachrudin Aryanto, bek tengah yang sudah bergabung dengan Madura United sejak 2017 silam memiliki postur ideal sebagai seoarang bek.
Posturnya yang tinggi membuat mudah mengamankan bola udara yang mengancam pertahanan Madura United. Dimana kini ia akan dimantapkan dengan ditemani tandem barunya, Jaimerson Xavier.
Kedatangan Jaimerson Xavier membuat lini pertahanan Madura United akan semakin kokoh. Eks bek Persija tersebut tak hanya baik dalam bertahan, ia kerap menjadi senjata rahasia kala timnya mendera kebuntuan.
[irp]
Jaimerson Xavier tak hanya baik dalam bertahan, untuk seorang bek ia memiliki naluri mencetak gol yang baik. Jamierson kerap naik membantu penyerang pada saat situasi bola mati, baik tendangan penjuru atau tendangan bebas.
Jamierson dikenal memiliki tandukan dan tendangan bebas yang berbahaya. Tercatat, ia mampu mencetak tujuh gol bagi Persija musim lalu.
Untuk posisi full back diperdiksi akan diisi oleh Rendika Rama dan Alfath Fathier. Keduanya merupakan tipikal full back modern dengan ketangguhan dalam bertahan serta memiliki kecepatan untuk membantu tim menyerang melalui sektor sayap.
Tak hanya sektor belakang, manajemen Madura United juga turut mendatangakan gelandang muda Zulfiandi. Pemain kesayangan Luis Milla tersebut diprediksi akan menajdi pembelian Madura United yang tak akan sia-sia.
Zulfiandi diprediksi akan menjadi gelandang box to box bersama Dane Milovanovic dan Zah Rahan Krangar di lini tengah Madura United musim mendatang. Dengan kepiawannya dalam mengatur tempo dan kemampuan passing diatas rata-rata, Zulfiandi dipastikan akan menjadi pemain kunci Madura United.
[irp]
Rekrutan baru Madura United lain yang diprediksi akan menjadi bintang ialah Andik Vermansyah. Kecepatan, kemampuan dribbling serta umpan dan shooting Andik akan melengkapi lini depan Madura United yang sebelumnya sudah diisi oleh dan Greg Nwokolo.
Terakhir, yang membuat lini depan Madura United semakin garang ialah dengan datanganya Aleksandar Rakic. Berposisi sebagai penyerang murni, Rakic telah membuktikan dirinya sebagai pemain paling subur dalam urusan mencetak gol.
Musim lalu, Rakic berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Liga 1 bersama PS Tira dengan menorehkan 21 gol. Kehadiran Rakic di Pamekasan juga turut memantapkan taktik Dejan di musim mendatang.
Mendatangkan segerbong pemain bintang, tak menjamin Madura United akan beprestasi musim mendatang. Hal tersebut terbukti dari beberapa edisi Liga Indonesia sebelumnya, sebut saja, Persib, Arema FC dan Srwijiaya diawal musim lalu diperkuat pemain-pemain grade A gagal menjadi kampiun.
Kunci keberhasilan pemain yang mendarat di Madura United, kini berada di tangan pelatih asal Serbia, Dejan Antonic. Memiliki segudang pengalaman dan pernah membawa Kitchee FC juara di Liga Hongkong membuat Dejan menjadi sosok penting untuk mengangkat prestasi Madura United musim mendatang.
[irp]
Di Indonesia sendiri, Dejan pernah menukangi beberapa tim seperti Arema Indonesia, Pro Duta FC, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya dan Borneo FC. Dimana, prestasi terbaik Dejan terukir bersama Pelita Bandung Raya.
Kala itu, dengan berisikan skuat pemain muda, PBR dipandang hanya akan menjadi penggembira di Indonesia Super League 2014. Namun, kepiawaian Dejan mampu mengantar PBR menembus empat besar Indonesia Super League 2014.
Ditangani oleh Dejan Antonic, ia diperdiksi tak akan mengusung permainan ala Pep Guardiola dengan penguasaan bola tinggi dari kaki ke kaki. Pendekatan Dejan secara taktik diprediksi akan lebih pragmatis dalam memainkan bola.
Madura United bersama Dejan akan memiliki dua posisi sentral yang akan menjadi kunci permainan. Sektor sayap dan lapangan tengah akan jadi andalan Dejan dalam membesut Madura United.
[irp]
Zulfiandi diprediksi akan menjadi pemain penting yang akan mengatur ritme dan bertugas sebagai pembagi bola. Tak hanya itu, ia akan bertugas menjalankan engine room Madura United.
Keukatan lebar lapangan akan digunakan Dejan untuk membongkar pertahanan lawan. Terlihat dari materi pemain yang dimiliki Madura United, dengan adanya Andik Vermansyah dan Greg Nwokolo, sektor flank dipastikan akan menjadi kekuatan Madura United.
Memiliki full back modern serta winger cepat dengan kemampuan dribble yang mumpuni, kemungkinan Madura United akan banyak mengeksploitasi pertahanan lawan dengan mengandalkan kecepatan pemainnya.
Kehadiran Rakic sebagai penyerang akan menyempurnakan lini depan Madura United. Tak hanya bebas membuka ruang, ia dipastikan diplot sebagai penyerang murni yang tinggal menerima umpan-umpan matang dari kedua sayap Madura United.
Mengingat, pemain asal Serbia tersebut memiliki karateristik khas pemain asal Balkan. Ia memiliki power dan kekuatan dalam melakukan duel satu lawan satu. Tak hanya itu, kekuatan kepala, akurasi tendangan, naluri finishing serta penempatan posisinya sebagai penyerang mengantarnya menjadi salah satu penyerang terbaik di Liga Indonesia kini.
[irp]
Dalam taktik Dejan, second line juga menjadi hal penting. Mengingat alur serangan Dejan biasanya bergerak di area sayap dengan mengandalkan crossing dan kecepatan winger. Bola muntah dari sapuan bek lawan atau peluang yang gagal disempurnakan penyerang bisa dimanfaatkan second line mereka.
Dimana Dane Milovanovic dan Zah Rahan Krangar dipastikan akan selalu berada di second line lini serang Madura United. Taktik ini biasa diperagakan Dejan dalam klub-klub yang ia latih sebelumnya. Ketika alur serangan utama gagal maka second line yang akan diharap bisa memecah kebuntuan.
Zah Rahan dalam taktik Dejan akan memilki peran sentral dalam membantu penyerangan. Ketika Rakic nantinya kesulitan dalam melakukan Finishing, Rakic bisa difungsikan sebagai pemantul dan Zah Rahan bisa dimanfaatkan menjadi penyerang lubang.
Dejan juga secara serius memanfaatkan situasi bola mati. Bola mati menjadi opsi serangan lain yang biasa dilakukan Dejan. Baik dari tendangan penjuru ataupun tendangan bebas, ia selalu dengan serius mempersiapkan skema bola mati di latihan tim. Ada banyak nama di Madura United kini yang bisa memaksimalkan set piece.
Andik Vermansyah, Greg Nwokolo, Zah Rahan, Rakic, hingga Jamierson dipastikan akan menjadi algojo dan dengan mudahnya mengancam gawang lawan. Kehadiran pemain-pemain jangkung seperti Fachrudin dan Dane Milovanovic juga akan memperbanyak opsi pengambilan bola mati Madura United.
Madura United kini disebut-sebut sebagai Los Galacticos Indonesia. Mampukah mereka menjadi juara pada Liga 1 2019 mendatang? Atau mereka akan berakhir seperti Sriwijaya FC musim lalu yang kehabisan bensin ditengah kompetisi dan harus terdegradasi.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga 1 hanya di Vivagoal.com