Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Rahasia Rashford yang Selalu Jadi Pilihan Utama di Lini Depan MU

Rashford

Vivagoal Liga Inggris – Marcus Rashford sukses mempertahankan posisinya di bawah tiga pelatih sekaligus, baik bersama Louis van Gaal, Jose Mourinho dan terakhir Ole Gunnar Solskjar. Dibawah ketiganya, Rashford selalu menjadi pilihan utama di lini serang Manchester United (MU).

Bersama Mourinho, Rashford ditempatkan lebih melebar. Kedatangan,  Solskjaer  menggantikan Mourinho, membuat posisi Rashford sedikit berubah. Ia dijadikan penyerang utama di lini depan dengan ditemani Jesse Lingard dan Anthony Martial. Terbukti, ketiganya sukses memberi angin segar bagi pendukung MU dan menjadi kunci keberhasilan MU bersama Solskjaer.

Terutama Rashford, ia berhasil langsung nyetel dengan  gaya main Solskjaer. Dimana ia menjadi pencatak gol pertama di laga pertama Solskjaer bersama MU saat melawan Cardiff. Meski dipertandingan selanjutnya melawan Huddersfield ia tak mencetak gol, tapi setelah itu ia langsung moncer dengan mencetak lima gol lain.

Pergerakan Rashford yang Kerap Menyulitkan

Satu hal yang membuat Rashford spesial sebagai seorang penyerang adalah pergerakannya. Rashford selalu bisa bergerak dengan baik didukung oleh kecepatan yang ia miliki. Hal itu didukung oleh pemahamannya dengan bagaimana ia bergerak dan kapan ia harus menusuk masuk ke jantung pertahanan awan.

Kecepatan itu ia buktikan dengan bagaimana ia bermain. Ia kerap menunggu bola di sebelah sisi pertahanan lawan. Setelah itu, ia menusuk langsung ke dalam kotak penalti untuk membuka ruang tembak dan melakukan tendangan presisi ke arah gawang.

[irp]

Gemar melakukan tusukan-tusukan semacam itu, membuat pemain bertahan lawan kebingungan. Selain harus membendung pergerakan Rashford yang memegang bola, meraka turut direpotkan dengan pegrekan pemain lain dari 2nd line MU yang bergerak tanpa bola.

Meski menjadi pemain utama di lini depan MU, ia bukanlah target man yang hanya menunggu bola di kotak penalti. Hal ini membuat pemain bertahan lawan semakin kesulitan memarking dirinya.

Ada kalanya ketika MU bermain dengan bola-bola panjang, Rashford membuka ruang dengan menunggu di final third dan berlari ke arah flank. Hal ini memudahkan pemain-pemain lain untuk masuk menekan dan membuka peluang bagi MU.

Rashford Tak Bisa Sendirian

Kunci permainan Rushford tak akan berhasil jika ia tak memiliki kesamaan visi dengan para pemain lain di lini depan MU. Bersama Solskjaer, Rashford, Lingard, Martial dan Pogba menjadi tak terpisahkan dalam lini serang MU.

Terkadang, Rushford tak selalu memegang bola. Pergerakan tanpa bolanya pun bisa dibilang membantu MU dalam membongkar pertahanan lawan. Terutama kala mereka bertemu dengan lawan yang memperagakan garis pertahanan tinggi.

Tak jarang, Rashford yang menerima bola hasil dari fast break, mengembalikan bola ke belakang dan berlari menuju garis pertahanan lawan. Hal ini sangat membantu untuk mengendurkan pressing lawan yang sangat ketat.

Hasilnya ia bisa menjadi pelayan yang baik bagi para pemain lain MU. Baik itu untuk Lingard, Martial bahkan Pogba. Ia sukses untuk mengehancurkan pertahanan lawan lewat pergerakannya.

Hal itu dapat dengan jelas terlihat dari crossing yang ia berikan. Tercatat, selama satu musim ini, ia sukses mengirimkan 48 umpan silang. Dimana enam diantaranya sukses dikonversi menjadi gol.

Rashford Perlu Tingkatkan Ketajamannya

Sebagai seorang penyerang musim ini, Ia hanya bisa mencetak 9 gol dan tidak lebih. Meski jumlah golnya tak banyyak namun dampak dari caranya bermain sangat penting bagi tim, terutama dibawah asuhan Solskjaer.

Statistik lain yang membuktikan Rashford merupakan pemain kunci MU ialah ia berhasil mengemas  65 percobaan tembakan. Angka ini menunjukan, tusukannya dari flank membuat yang diakhiri dengan shooting ke gawang berhasil memperbanyak peluang MU. Akurasi tendangannya pun tak buruk, tercatat 32 dari 65 percobaan tendangannya berhasil mengenai sasaran atau 49% akurat.

Ketika klub-klub lain bermain dengan striker serba bisa seperti Suarez di Barca dan Icardi di Inter, bahkan Liverpool punya pelari seperti Salah dan Mane. Rashford sendiri bisa dibilang seorang striker modern yang unik.

[irp]

Ia tak hanya menunggu disupply rekan setimnya. Lewat pergerakannya ia menunjukan jika ia bisa bermain dengan caranya sendiri. Hanya saja selain mengandalakan pergerakan atau kecepatannya, Ketajamannya perlu ditingkatkan lagi.

Catatan Sembilan gol sejauh ini bukan catatan yang baik untuk seorang juru gedor. Tanpa peningkatan dalam menyelesaikan peluang kariernya akan mandek dan permainannya akan mudah dibaca oleh lawan.

Sejauh ini keberhasilannya turut didukung oleh kejelian Solskjaer yang pandai membaca talenta Rashford. Tanpa kejelian Solskjaer nampaknya Rashford tak akan memegang peran kunci di MU saat ini.

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version