Obrolan Vigo Raul Gonzalez, Pangeran Madrid yang Harus Terasing

Obrolan Vigo Raul Gonzalez, Pangeran Madrid yang Harus Terasing

Heri Susanto - June 27, 2024
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Raul Gonzalez harus menerima kenyataan pahit terasingkan dari Real Madrid padahal statusnya merupakan pangeran di tim tersebut. Proyek Galaticos yang dicanangkan Los Blancos mau tak mau membuantya harus terusir keluar.

Di luar sepakbola, Pangeran Harry memutuskan keluar dari Kerajaan Inggris lantaran dirinya merasa terasingkan dari institusi tersebut. Keluar merupakan opsi terbaik yang bisa diambil jika eksistensi yang telah dibuat tak lagi menjadi sorot utama. Hal tersebut juga dirasakan betul oleh Raul dalam periode terakhirnya bersama Real Madrid.

Pasca proyek Los Galacticos Jidil II digulirkan, Perez menghadirkan Kaka, Cristiano Ronaldo hingga Karim Benzema dan Xabi Alonso hadir ke tim pada medio 2009. Ronaldo yang lumayan ikonik dengan nomor 7 harus mengalah menggunakan nomor 9 lantaran kehadiran Raul di tim utama.

Obrolan Vigo Raul Gonzalez, Pangeran Madrid yang Harus Terasing
Sumber: Goal

Di musim 2009/10, Raul mulai tereduksi menit bermainnya. Total, ia memang memainkan 39 laga di lintas kompetisi. Namun catatan bermainnya hanya menyentuh 1.500an menit. Dalam periode tersebut, ia hanya mampu mendulang 7 gol dan 3 assist bagi tim. Eranya di Santiago Bernabeu nampak mendekati akhir.

Terlebih di saat bersamaan hadir nama Benzema dan Gonzalo Higuain dalam skuat Madrid. Di awal musim, Jose Mourinho pun datang dan sempat muncul kabar dirinya hanya akan menjadikan Raul sebagai penyerang ketiga dalam timnya. Oleh karenanya, sang pangeran pun memutuskan pamit guna berkelana ke Jerman bersama Schalke 04.


Baca Juga:


Masa bakti Raul selama 16 tahun di tim utama pun berakhir. Ia sempat hantarkan tim mendulang 6 LaLiga, tiga Liga Champions, empat Copa del Rey dan berbagai gelar kontinental lain. Catatannya sebagai salah satu penampil terbanyak dengan koleksi 741 laga dan mendulang 323 gol serta 133 assist bagi klub dipastikan selesai.

“Meninggalkan Madrid adalah pilihan saya sendiri. Saat itu, saya memiliki sisa kontrak satu tahun lagi, tetapi saya memutuskan untuk pergi karena ingin merasakan pengalaman baru bersama Schalke,” ujarnya di situs klub Al Sadd terkait kepergiannya dari klub pada 2012 lalu

“Saya tidak punya masalah dengan siapapun di Madrid. Saya melewati tahun-tahun terbaik dalam hidup saya di sana. Saya beruntung telah menjadi bagian dari generasi pemain besar yang memenangkan beberapa gelar terhormat,” tuturnya.

Kisah Raul bersama sebagai pemain pun berakhir. Karirnya kemudian dilanjutkan di Jerman. Bersama Schalke, ia lumayan diandalkan sebagai penggedor lini serang the Royal Blue, sesuatu yang jarang didapatkan dalam tahun-tahun terakhirnya di Madrid.

Di Schalke, ia sempat bermain selama tiga musim. Tim asal Ruhr sempat dihantarkan mentas reguler di Liga Champions. Tak hanya itu, pemilik 5 kali pemain terbaik Spanyol juga sempat hantarkan tim menangi DFB-Pokal dan Piala Super Jerman dalam masa baktinya di Negeri Arya. Raul mampu mendulang 40 gol dan 19 assist dari 97 laga yang dimainkan di lintas kompetisi.


Baca Juga:


Schalke nyatanya tak menjadi destinasi akhir bagi sang pemain. Ia memutuskan keluar dari hingar bingar sepakbola Eropa guna merapat ke salah satu jagoan Qatar Stars League, Al-Sadd. Kedatangan Raul jelas memberikan oase tersendiri bagi sepakbola Qatar pada musim 2012 lalu.

Tuahnya sebagai sosok yang berpengaruh di tim masih terasa. Di usia senjanya, Raul masih aktif mendulang gol. Dalam dua musim, ia masih mampu mendulang 11 gol dalam 44 laga yang dimainkan dalam dua musimnya di klub. Di periode tersebut, Al-Sadd juga sempat menangi serangkaian gelar domestik macam satu Liga Qatar dan Emir Qatar Cup.

Pasca Qatar, ia masih menarik minat dari tim legendaris North America Super League yakni New York Cosmos. Tim yang berbasis di Green Apple itu sempat diperkuat berbagai maestro sepakbola dunia macam Carlos Alberto (Brasil), Franz Beckenbauer (Jerman) hingga Pele (Brasil) pernah menginjakan kakinya di sana. Ia merasa tersanjung bisa bermain di Cosmos.

“Semua orang yang berkecimpung di sepak bola tahu bahwa Cosmos pernah dibela pemain-pemain kelas dunia, seperti Beckenbauer dan Pele,” ujar Raul, dilansir Marca 2014 lalu. “Mereka membantu mengembangkan permainan sepak bola di Amerika dan saya terhormat bisa menjadi bagian dari itu. Saya percaya dengan visi klub ini dan tidak sabar untuk memulai karir baru di sini.” tandasnya.

Obrolan Vigo Raul Gonzalez, Pangeran Madrid yang Harus Terasing
Raul Gonzalez, Foto: dok Jawapos

Namun karirnya nampak sudah habis di Cosmos. Ia memang sempat hantarkan tim mendulang dua gelar NASL Soccer Bowl dan satu kali juara regular season. Namun performanya menurun jauh. Raul hanya mampu sumbangkan 9 gol dan 3 assist dari 32 laga yang dimainkan di lintas kompetisi. Pada 2015, ia kemudian putuskan pensiun sebagai pemain.

Pasca pensiun, ia tak sepenuhnya lepas dari sepakbola. Pada 2018, Raul kembali ke Real Madrid guna menukangi tim muda dan sejalk 2019 sampai hari ini, ia melatih Real Madrid Castilla. Di tangannya, ada beberapa jebolan La Fabrica yang sukses dipromosikan ke tim utama atau menuai kesuksesan di tim lain macam Alvaro Rodriguez, Fran Garcia, Hugo Duro hingga Nico Paz.

Raul sempat dikaitkan dengan berbagai tim senior namun ia masih setia menukangi Real Madrid. Belum jelas apakah kelak ia bakal menukangi tim utama atau tidak pasca kontrak Carlo Ancelotti berakhir dengan klub. Namun ia jelas memiliki kapastias untuk menukangi tim utama di kemudian hari entah di Real Madrid atau tim lain yang inginkan jasanya kelak.

Feliz Cumpleanoz, Raul!

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com