Obrolan Vigo Roberto Baggio: Pemain Hebat yang Tak Dimaksimalkan Pelatih Manapun

Obrolan Vigo Roberto Baggio: Pemain Hebat yang Tak Dimaksimalkan Pelatih Manapun

Heri Susanto - February 18, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Gabung Bologna dan (Kembali) Mengulang Kesalahan

Pasca hengkang dari AC Milan, sejatinya nama Baggio sempat dikaitkan dengan Parma. Sang pemian pun menyatakan ketertarikannya atas tim yang kala itu dianggap cukup potensi Namun pelatih I Ducali saat itu, Carlo Ancelotti tak menginginkan kehadirannya di Ennio Tardini. Bologna, yang saat itu berada di zona merah justru menyatakan tertarik membawa Baggio ke Renato Dal Arra. Kesepakatan terjadi, Rossoblu menjadi tim keempat yang dibela si Kaki Emas

Musim 1997/98, Bologna sukses menjadikan Baggio sebagai sosok sentral dalam tim. Ia sukses mendulang gelar top skor dengan 22 gol yang ia torehkan. Tak hanya itu ia juga mampu menciptakan 9 assist dalam periode tersebut. Gelar sebagai pemain terbaik Serie A pun tak terelakan lewat penampilan impresifnya bersama si Merah Biru.

Namun meski dipuja fans, hubungannya dengan pelatih Bologna, Renzo Ulivieri membutuk. Meski demikian keputusannya membela Bologna patut diacungi jempol karena Baggio sukses mengamankan satu tempat di Timnas Italia untuk berlaga di Piala Dunia 1998 yang dihelat Prancis.

Setelah Piala Dunia, Baggio yang masih pensaran membela tim besar menerima pinangan Inter Milan.  Namun lagi-lagi berbagai pelatih La Beneamata macam Luigi Simoni, Mircea Lucescu hingga Roy Hodgson tak paham cara memaksimalkan peran si Kuncir Kuda. Alhasil musim pertamanya bersama Inter berjalan buruk. Ia hanya mampu mendulang lima gol dan 10 assist dalam 23 penampilan. Bahkan La Beneamata harus finish di posisi kedelapan.

Semusim berselang, pergantian pelatih pun terjadi, nama Marcelo Lippi didaulat sebagai juru taktik. Baggio yang memiliki rekam jejak hubungan dengan Lippi pun mau tak mau harus menerima pria berambut perak sebagai atasannya. Di awal kepelatihan, Baggio menyebut jika ia pernah diminta menjadi mata-mata Lippi untuk memantau pemain mana yang tak suka kepada Lippi. Baggio, yang merasa punya integritas jelas menolak tugas receh tersebut.

Memburuknya hubungan kedua sosok penting di Inter ini serta cederanya Baggio membuat karir si Kuncir Kuda harus berakhir lebih cepat. Di medio 2000an, kontraknya bersama Inter rampung. Ia pun angkat kaki dan memutuskan gabung ke Brescia demi satu misi yang mulia, Piala Dunia 2022.