Obrolan Vigo: Roque Santa Cruz, Permata dari Paraguay
Menjadi Pengelana dan Bersinar di Timnas
Meski dirinya kerap menjadi ban serep di level klub, hal yang sama tak berlaku kala ia memperkua Timnas Paraguay. Bersama tricolor, ia menjadi andalan utama tim sejak gelaran Piala Dunia Junior 1999, namanya kerap menjadi langganan. Ia tampil pada Piala Dunia 2002, 2006, 2010 hingga kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu. Selain itu, di kancah domestik, namanya kerap hadir di Copa America 1999, 2007 hingga 2011.
Ia sukses menjadi salah satu dari empat pemain dengan caps terbanyak untuk tricolor. Santa Cruz mampu bukukan 132 laga di ajang internasional dan catatka 32 gol. Namanya keluar sebagai pencetak gol terbanyak timnas. Namun sayang dalam berbagai turnamen, ia gagal membawa Paraguay berprestasi di kancah internasional.
Pasca Bayern, namanya mulai berkelana dari satu tim ke tim lain. Cruz pernah menjajal Premier League bersama Blakburn Rovers. Ia menjadi idola di Ewood Park dan mampu tampil reguler. Dua musim bersama Rovers, ia sukses bukukan 29 gol dalam 80 laga. Ketajaman tersebut membuat City, yang pada 2009 tertarik mendapatkan sang pemain.
Dana 12 juta Euro sudah dibuka untuk mendatangkannya. Namun Rovers tak bergeming. Mereka ingin bintangnya hengkang dengan mahar lebih tinggi. Alhasil, dana tak kurang dari 21 juta Euro dikeluarkan sebagai mahar guna memuluskan transfernya ke Sisi Biru Manchester.
Meski didatangkan dengan mahar yang lumyaan, ia kembali harus menerima kenyataan pahit untuk jarang mentas di tim utama. City kala itu memang mendatangkan berbagai nama besar di lini depan macam Carlos Tevez, Robinho hingga Emanuel Adebayor. Bahkan di bawah asuhan Roberto Mancini, ia jarang bermain sehingga opsi dipinjamkan pun menjadi yang terbaik.
Baca Juga:
- 5 Rivalitas Terpanas di Jagad Sepakbola
- 5 Fakta One Man Club yang Masih Bermain
- 5 Transfer Termahal di Liga Asia
- 5 Fakta Pesepakbola Top yang Gagal Saat Menjadi Pelatih
Semasa masih membela City, Ia sempat dipinjamkan ke Blackburn, Real Betis dan kemudian dipermanenkan oleh Malaga. Bersama tim yang disebut terakhir, sinarnya kembali bersinar. Ia mendapatkan menit bermain reguler. Total, dua musim memperkuat tim asal LaLiga, ia mampu mendulang 109 laga dan mencetak 26 gol.
Malaga mengalami masalah finansial pada 2015 dan Santa Cuz pun dilego ke tim Meksiko, Cruz Azul. Namun di tanah somberero, karirnya justru mandek. Ia kembali dipinjamkan ke Malaga sebelum akhirnya pulang ke tim masa mudanya, Olimpia.
Pada 2016, ia kembali ke Olimpia pasca 17 tahun petualangannya di Eropa. Banyak fans yang menyambutnya di bandara. “Ini adalah rumahku. Senang bisa pulang ke Olimpia,” ungkap Santa Cruz dalam sesi press conference perdananya bersama tim.
Sejak 2016 sampai hari ini, Santa Cruz masih bermain di Olimpia. Berbagai gelar ia raih macam tiga gelar Clausura pada 2018-2020 dan sepsang Arpertura pada 2018 dan 2019. Total, sang pemain sudah cetak 66 gol pada periode keduanya sekaligus menandai gol terbanyaknya di level klub.
Feliz Cumpleanos, Roque.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com