Obrolan Vigo: Sevilla, Tim Elit dengan Mentalitas Kelas Dua
Sevilla yang Memanfaatkan Kesempatan Kedua
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, bijak berarti selalu mengandalkan akal budi, pandai dan mahir. Sevilla mahir memaksimalkan kesempatan yang selalu datang kepada mereka sebaik mungkin dalam berbagai momen yang terjadi di klub. Entah apapun ajang yang mereka mainkan.
Musim 2005/06, Los Palanganas hanya mampu finish di urutan enam klasemen akhir. Hal tersebut membuat mereka mendapatkan jatah mentas di Piala UEFA, nama Europa League sebelumnya. Di ajang tersebut, mereka keluar sebagai juara pasca mengalahkan Middlesbrough di laga pamungkas.
Semusim berselang, mereka harus kembali mentas di ajang Piala UEFA karena hanya mampu finish di urutak lima. Namun lagi-lagi, kesempatan untuk memaksimalkan diri hadir. Mereka back to back masiuk babak final dan kembali menjadi juara pasca tundukan Espanyol via adu penalti. Selain Piala UEFA, di akhir musim, mereka juga sukses memenangi Copa del Rey.
View this post on Instagram
Tiga musim setelahya, Sevilla tak mampu berbicara banyak di ajang domestik maupun Eropa. Mereka hanya mampu mendulang Copa del Rey di musim 2009-10. Sevilla selalu rontok di babak perdelapan final baik di ajang Liga Champions maupun Piala UEFA.
Musim 2013/14, 2014/15 dan 2016/17, Sevilla seakan membalaskan kegagalan mereka di ajang Europa League. Tak tanggung-tanggung, di bawah besutan Unai Emery, Sevilla sukses mendulang tiga gelar dalam kurun waktu tersebut! Prestasi tersebut jelas bukanlah catatan yang bisa dipandang sebelah mata.
Bahkan kala Emery mampu mengatarkan Villareal menjuarai ajang yang sama, plesetan terkait kompetisi tersebut muncul UEL bukanlah Europa League melainkan Unai Emery League lantaran pelatih asal Spanyol sukses mendulang empat gelar bersama dua tim berbeda. Tiga untuk Sevilla dan satu untuk Villarreal.
Baca Juga:
- 5 Fakta Phil Jones, Si Badut yang Enggan Menyerah
- 5 Fakta Pemain Gabut yang Selalu Hoki
- 5 Fakta Pemain Potensial Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2022
Dengan kesuksesan Emery, Sevilla sukses meraih lima gelar. Catatan tersebut melebihi gelar yang dipegang Juventus, Inter Milan, Liverpool dan Atletico Madrid. Keempat tim tersebut hanya mampu mendulang tiga gelar dalam keikutsertaan klub di Europa League.
Mimpi manis kembali dituntaskan Sevilal di musim 2018/19. Berstatus sebagai tim peringkat enam, mereka kembali memulai EuropaLeague dari fase awal. Mereka sukses melaju ke babak final dan bersua inter Milan yang merupakan tim gusuran dari Liga Champions. Di atas kertas, Inter Milan jelas lebih diunggulkan.
Namun kata jika Sevilla belum pernah keok dari tim manapun di babak final seakan menjadi sahih adanya. Inter Milan suskes mereka bekuk. Bahkan, juru gedor andalan La Beneamata, menjadi juru selamat Sevilla berkat gol bunuh dirinya di menit ke-74. Untuk kali keenam, Sevilla sukses mendulang gelar Europa League.
Musim ini, kans mereka untuk mendulang gelar amat terbuka. Berstatus sebagai tim gusuran Liga Champions karena hanya mampu finish di urutan tiga. Mereka sukses memeanngkan leg pertama kualifikasi Europa League melawan Dinamo Zagreb, Jumat (18/1) kemarin dengan skor 1-3.
Andai hanya seri atau kalah dengan selisih satu gol, Sevilla otomatis bisa melaju ke fase gugur. Mereka bisa membuktikan diri dengan menjadi tim tersukses di ajang Europa League andai bisa memenangkan gelar di musim ini. Kesuksesan tim di Europa League sempat diutarakan oleh Mochi, direktur teknik klub sebelum Sevilla mampu memenangkan gelar keenamnya atas Inter Milan.
“Saya pikir sejarah antara Europa League dan Sevilla adalah kisah cinta,” ucap Monchi kepada AFP beberapa tahun lalu. “Tak ada satu pun tim yang berencana memenangkan Europa League seperti kami. Tapi dalam perjalanannya. Kompetisi inilah yang membuat Sevilla menjadi tim besar,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com