Obrolan Vigo: Toni Kroos, Metronom dari Jerman
Vivagoal – Berita Bola – Real Madrid memiiki gelandang tengah kreatif dalam diri Toni Kroos. Pemain asal Jerman biasa menjadi metronom tim kala melakukan penyerangan maupun menerapkan skema bertahan dalam sebuah pertandingan. Kroos memang piawai mengatur ritme yang tengah diterapkan timnya.
Kroos, yang lahir pada 4 Januari 1990 merupakan jebolan produk asli Hansa Rostock yang diboyong ke Bayern kala usianya baru 16 tahun. ia sempat dua tahun menimba ilmu di tim junior sebelum akhirnya mentas di tim utama 2007 lalu melawan Energie Cottbuss di Bulan September. Dalam laga tersbut, Bayern menang dengan skor 5-0 dan Kroos mampu sumbangkan dua assist.
Kroos sempat catatkan diri sebagai debutan termuda klub dengan usia 17 jari 256 hari, mengalahkan catatan David Alaba. Di musim perdananya, ia sempat catatkan 20 laga. Namun di musim setelahnya, ia jarang mendapatkan kesempatan bermain di tim utama sheingga sempat dipinjamkan ke Bayer Leverkusen guna mendapatkan menit bermain mumpuni.
Di Leverkusen, Kroos dipinjamkan selama 18 bulan ke depan pada Januari 2008 lalu. Di paruh musim tersebut, ia catatkan 13 laga dan mencetak satu gol. di msuim penuhnya bersama Die Werkself, Kroos catatkan 33 laga dan menyumbang 9 gol serta 12 assist bagi klub.
Kesempatan menjadi pemain utama Bayern terbuka pasca masa peminjamannya dari Leverkusen berakhir. Ia mulai mendapatkan tempat di tim utama. Kroos lumayan bermain sering. Ia mentas dala 37 laga pasca masa pengasingannya di Leverkusen.
Baca Juga:
- Kilas Balik Perjalanan Sepakbola Dunia dalam Kaleidoskop 2021
- Obrolan Vigo: Jangan Pernah Berharap Apapun pada West Ham United
- Obrolan Vigo: Cabe Rawit yang Melempem Karena Cedera
- Obrolan Vigo: Gabung Klub Meksiko, Mantan Wonderkid Prancis Dibutakan Cinta
Kroos kemudian bereuni dengan mantan pelatihnya di Leverkusen, Jupp Heynckes. Ia menjadi pemebda di lini tengah dan mulai menjadi katalisator tim bersama kompatriotnya, Bastian Schweinstaiger di liini tengah. Kombinasi keduanya sukses hantarkan Die Roten ke final Liga Champions 2012. Namun sayang di partai puncah, Bayern keok dari Chelsea via drama adu penalti.
Semusim berselang, Bayern yang masih tampil dalam kekuatan penuh di bawah Heynckes tampil menggila. Mereka sukses mendulang treble winners di msuim 2012/13 lalu. Tak berhenti sampai di situ, ia juga turut membantu klub memenangi tiga gelar lain macam Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub. Sejatinya, mereka bisa saja menyamai catatak sextuple Barcelona di tahun 2009 andai tak kalah dari Borussia Dortmund di Piala Super Jerman.
Pasca kesuksesan di klub, karir Kroos kian bersiar kala membawa Timnas Jerman mentas di Piala Dunia 2014 lalu. Di sepanjang turnamen, ia bermain baik dan memanjakan rekan setim melalui assist yang diberikan via skema open play maupun set piece.
Bahkan, menukil laman Castrol Performance Index, Kroos menjadi pemain terbaik di turnamen dengan membukukan nilai 9.79 dari 10. Ia juga sukses membawa Jerman menjuarai Piala Dunia untuk kali keempat dan menjadi orang Jerman Timur pertama yang mejuarai Piala Dunia.