Rabiot

Rabiot: Saya Dibuat Seperti Tahanan di PSG

Dimas Sembada - March 28, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Ligue 1  – Adrien Rabiot sedang mengalami masalah serius bersama Paris Saint-Germain. Statusnya dibekukan dari tim utama Sejak Desember 2018 lalu. Dari saat itu Rabiot sudah tidak lagi diberi kesempatan bermain sekalipun.

Situasi Rabiot tersebut tidak lepas dari keputusannya yang menolak untuk memperpanjang kontrak di PSG. Rabiot mengaku ingin mencari tantangan baru setelah sembilan tahun bermain untuk Les Parisiens.

Tapi, manajemen PSG tidak terima dan marah karena menganggap Rabiot tidak tahu berterima kasih kepada klub yang sudah melatihnya sedari kecil. Walhasil, status sang pemain pun dibekukan. Pelatih Thomas Tuchel pun tidak akan memainkan Rabiot hingga kontraknya berakhir pada akhir Juni 2019 nanti.

Rabiot sendiri tentu tidak senang dengan sanksi yang diberikan oleh PSG terhadap dirinya. Gelandang 23 tahun itu mengaku menderita dengan pembekuan yang dilakukan raksasa Ligue 1 tersebut.

[irp]

“Saya tidak ingin menangisi tentang hukuman itu, karena itu akan semakin melemahkan saya.  Meski saya tahu ini kondisi yang sungguh tidak bagus. Saya hanya bisa memberi tahu Anda bahwa kondisi disini sangat buruk terkait semua yang sudah terjadi,” curhat Rabiot kepada stasiun Radio RTL Prancis.

Rabiot sendiri merasa dirinya kini seperti seorang tahanan yang disandera ketimbang seorang pemain bola. Terlebih setelah dirinya tak dilirik untuk bermain dalam laga resmi PSG.

“Saya seperti seorang tahanan. Saya tersandera oleh PSG. Saya sudah 23 tahun, dan yang saya lakukan adalah coba membeli kebebasan, dan perasaan itu sudah mantap, mustahil untuk kembali ke PSG,” tegas Rabiot.

Terakhir kali Rabiot membela PSG ialah pada medio 12 Desember 2018 lalu. Saat itu, PSG sedang melakoni laga tandang melawan Red Star Belgrade di babak penyisihan grup Liga Champions.

Selalu update berita bola terbaru seputar Ligue 1  hanya di Vivagoal.com