Soal Perizinan Kompetisi di Tengah Pandemi, Robert Alberts: Indonesia Memang Beda
Vivagoal – Liga Indonesia – Melihat banyaknya dinamika dalam persepakbolaan Indonesia selama pandemi Covid-19, pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts tidak heran. Roberts sudah memahami kondisi Indonesia yang berbeda dengan negara lain dan hal itu dianggap sebuah hal yang wajar.
Hal yang paling ia lihat sebagai perbedaan paling signifikan adalah bagaimana izin kepolisian merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan kompetisi. Hal ini tidak terjadi di negara lain, dan hal ini adalah hal yang normal terjadi di Indonesia.
“Sudah lama tidak ada sepakbola di Indonesia, dan di Indonesia semua bergantung pada perizinan dari polisi. Di negara lain tidak seperti itu. Jadi bagi saya itu hal yang normal, tidak ada yang spesial soal itu,” ungkap pelatih senior tersebut.
Alberts mengungkapkan bahwa Federasi negara lain adalah lembaga utama dalam pelaksanaan kompetisi. Kepolisian hanyalah pihak yang mengakomodir peraturan terkait keamanan dan lain sebagainya.
“Di negara lain ketika federasi memutuskan ada laga sepakbola, maka laga sepakbola itu diselenggarakan. Pihak kepolisian yang akan mengakomodirnya, bukan membuat peraturan. Di Indonesia, kami melihatnya berbeda,” tambahnya.
Juru taktik asal Belanda itu juga menambahkan bahwa perspektif federasi di mata FIFA adalah sosok yang tidak bisa sembarangan dicampuri oleh tangan ketiga. Hal ini dikhususkan kepada penyelenggaraan kompetisi terutama soal perizinan.
“Dari perspektif sepakbola dan FIFA, tidak boleh ada campur tangan dari pihak ketiga untuk asosiasi sepakbola. Jadi menurut saya seharusnya tidak perlu ada pertanyaan soal perizinan,” tambahnya.
Baca Juga:
- Persebaya Resmi Daratkan Pemain Asal Jepang
- Shin Tae-Yong Sanjung Pelatih Thailand Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia
- Lakukan Tindakan Indisipliner, Nurhidayat Dipulangkan oleh Shin Tae-Yong
- Selebritis FC Kesulitan Cari Kompisisi Terbaik, Ada Apa?
Namun Albert merasa hal ini adalah suatu hal yang harus diterima. Dimatanya hal ini merupakan hal yang biasa dalam dunia sepakbola.
“Tapi saya tahu Indonesia melihat ini berbeda dan saya harus menerimanya, karena kami tinggal di Indonesia jadi harus menerimanya. Tapi jika bertanya pada saya soal ini, bagi saya ini normal di sepakbola,” tambahnya.
Namun permasalahan izin saat ini sudah lewat dan pelarangan kompetisi sudaj jauh dari masalah utama. Kepolisian sudah menerbitkan izin kompetisi dan Liga 1 rencananya akan dimulai pada 10 Juli mendatang. (ARI)
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com