Saran Gascoigne Untuk Inggris di Piala Dunia 2022

Vivagoal – Piala Dunia 2022 – Bintang Tottenham, Paul Gascoigne meminta Tim Nasional Inggris bermain sebagai tim, daripada menunggu satu pemain memberikan perbedaan jelang gelaran Piala Dunia Qatar 2022 mendatang.

Perjalanan Timnas Inggris pada Piala Dunia 2022 akan dimulai saat hadapi Iran, Senin (21/11) di Khalifa Internasional Stadium. Diikuti dengan laga melawan Amerika Serikat, Sabtu (26/11) dan Wales, Rabu (30/11) Grup B Piala Dunia 2022.

Inggris pun sudah mengumumkan 26 nama yang mereka panggil pada Hari Kamis, (10/11) malam WIB. Sejumlah pemain berpengalaman kembali dipanggil Gareth Southgate, diantaranya Harry Kane, Raheem Sterling, Kyle Walker, atau Jordan Henderson.

Mereka bakal berkolaborasi dengan para debutan di Piala Dunia, seperti James Maddison, Jack Grealish, Jude Bellingham, Mason Mount, Phil Foden and Bukayo Saka.

Kehadiran para pemain ini tentu diharapkan bisa membuat dampak besar bagi Inggris. Terlebih demi memutus dahaga puasa gelar di kancah internasional, yang sudah berlangsung sejak juara di Piala Dunia 1966 silam.

Eks punggawa Inggris, Paul Gascoigne kemudian memberikan saran agar The Three Lions dapat melaju sejauh mungkin di Qatar nanti. Menurutnya, kiprah Inggris akan sangat bergantung pada seberapa maksimal mereka bertindak sebagai satu tim, ketimbang hanya andalkan individu saja.

“Kami punya beberapa pemain berkualitas di sana (dalam skuad), tetapi kami sekarang berbicara tentang pemain individu,” kata Gascoigne dilansir Independent.

Baca Juga:

• Menanti Sepak Terjang Ronaldo dan Messi di Piala Dunia 2022
• Santos Pastikan Ronaldo Bukan Pelengkap di Timnas Portugal
• Marcus Rashford Antusias Bakal Berlaga di Piala Dunia 2022
• Jarang Kecewakan Southgate, Buat Maguire Masuk Timnas Inggris

“Kamu harus melihat pemain secara tim. Saya beruntung, karena pada tahun 1990 dan kemudian di Euro 96, kami adalah sebuah tim. Tim-tim saat ini memiliki beberapa pemain individu, tetapi apakah kamu bisa menyatu bersama, itu lebih penting dari apa pun.”

“Pada tahun 1990, saya sangat bangga dengan para pemain yang tidak bermain, karena ketika kami mencetak gol, mereka semua merayakannya. Tidak ada seorang pun yang merajuk jika tidak bermain. Beberapa dari mereka dipanggil dan tidak pernah bermain. Tetapi mereka masih berada di belakang kami, hal yang lebih dibutuhkan para pemain dari apa pun.”