Slot Bantah Liverpool akan Jual Chiesa di Bulan Januari
Vivagoal – Liga Inggris – Ditengah kesulitannya untuk tetap dalam kondisi bugar, Arne Slot membantah kabar yang menyebut bahwa Liverpool akan segera melego Federico Chiesa pada bursa musim dingin Januari 2025 mendatang.
Federico Chiesa jadi satu diantara pemain baru Liverpool pada bursa musim panas 2024 lalu. Chiesa ditebus The Reds dari Juventus dengan biaya ‘hanya’ 12 juta euro atau sekitar 204 miliar rupiah. (kurs per 30 Oktober 2024).
Tapi, karir Chiesa bersama Liverpool ini berjalan kurang mulus. Ia masih harus berkutat dengan masalah cedera yang membuatnya kurang mendapat menit bermain bersama Liverpool.
Tercatat Chiesa baru mengoleksi total 78 menit bermain dari tiga pertandingan di semua ajang. Ia menyumbangkan satu assists saat bermain selama 59′ menit di ajang Piala Liga Inggris melawan West Ham.
Kesulitan Chiesa menyatu dengan Liverpool salah satunya ditenggarai karena Ia kurang terlibat pada masa pramusim di Juventus. Chiesa dilaporkan hanya menjalani sesi latihan dengan intensitas rendah.
Baca Juga:
- Lawan Tottenham, Bukan Kemenangan yang Jadi Prioritas Man City
- Antonio Conte Siap Ciptakan Keajaiban di Napoli
- Tottenham jadi Satu-satunya Tim yang Tak Sumbangkan Trofi, Conte: Saya Sudah Keluarkan Kemampuan Terbaik Mereka!
- Sancho Hilang Pada Dua Laga Chelsea, Ini Penjelasan Maresca
Spekulasi dari Italia pun mulai muncul terkait kepulangan Chiesa ke Negeri Pizza di paruh kedua musim ini. Chiesa dikabarkan bakal dilego pada tim lain sebagai pinjaman di Bulan Januari 2025 mendatang.
Tapi kabar tersebut kini langsung dibantah oleh manajer Liverpool, Arne Slot. Ia menegaskan bahwa The Reds akan fokus untuk membenahi fisik Chiesa agar kembali bugar dan memberikan dampak nyata bagi Liverpool.
“(Berpisah dengan Chiesa) sama sekali tidak terlintas dalam pikiran saya. Pertama dan terpenting adalah dia kembali fit dan kemudian kita bisa melihat di mana dia berada. Dia melewatkan pra-musim (bersama Liverpool),” ujar Slot dilansir Goal.
“Di pra-musim (denga Juventus), dia menjalani sesi dengan intensitas rendah karena harus berlatih dengan tiga atau empat pemain yang terpisah dari tim. Beranjak dari liga dengan intensitas tinggi, ke gaya bermain dengan intensitas tinggi secara umum sulit bagi setiap pemain. Terutama jika kalian menjalani pramusim seperti itu.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com