Spalletti Sebut Inter Suka Mempersulit Diri Sendiri

Spalletti Sebut Inter Suka Mempersulit Diri Sendiri

Heri Susanto - April 15, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Serie ABos Inter Milan, Luciano Spalletti menyebut anak asuhnya terlalu sering mempersulit diri dengan memberi kesempatan pada lawan untuk bangkit. Hal ini seperti yang terjadi pada laga kontra Frosisone, Senin (15/4) dini hari tadi.

Inter Milan berhasil meraih kemenangan 1-3 saat melawat ke markas Friosinone di Stadion Benito Stirpe giornata ke-32 Liga Italia. Tiga gol kemenangan Nerrazurri di laga ini tercipta melalui Radja Nainggolan dan Ivan Perisic di babak pertama, serta Matias Vecino pada menit akhir laga.

Frosinone sendiri sempat memperkecil ketertinggalan lewat Francesco Cassata pada menit ke-61.

 

Hasil ini membuat Inter aman di posisi ketiga dengan 60 angka. Mereka unggul lima angka dari AC Milan di posisi keempat dan tertinggal tujuh angka dari Napoli yang menempati posisi kedua.

Kendati berhasil meraih kemenangan penting, Spalletti masih tak begitu puas dengan penampilan anak asuhnya. Menurutnya, dengan kualitas skuat yang ada, seharusnya Inter bisa mengamankan tiga poin lebih cepat tanpa harus memberi ruang bagi lawan untuk mencetak gol.

[irp]

“Itu adalah pertandingan yang sangat sulit dan penting pada saat yang genting,” kata Spalletti dilansir dari Sportskeeda.

“Kami terlalu sering membuat hidup sedikit lebih sulit bagi diri kami sendiri dan memberi Frosinone kesempatan ketika mereka sudah pasrah akan kalah di pertandingan ini. Kami menciptakan masalah bagi kami sendiri, kami perlu menunjukkan kedewasaan yang sama untuk seluruh pertandingan.

“Solidnya lini belakang kami menjadi sebuah keuntungan besar, tetapi hasilnya seharusnya bisa diamankan lebih cepat. Kami memiliki banyak peluang, termasuk keuntungan di mana kami memiliki pemain yang lebih baik dan kami harusnya menyelesaikan itu semuanya,” tutur pelatih asal Italia ini menambahkan.

Kekesalan Spalletti cukup beralasan mengingat lawan yang mereka hadapai adalah tim yang berada di zona degradasi. Sebut saja I Canarini mampu melepas 10 tembakan dengan empat mengarah ke gawang Samir Handanovic. Sementara Inter melepas 12 tembakan dengan enam tepat menemui sasaran gawang Marco Sportiello.