Tak Tahan Perlakuan Fans, Granit Xhaka Akui Nyaris Pergi dari Arsenal
Granit Xhaka, Foto: dok Republika

Tak Tahan Perlakuan Fans, Granit Xhaka Akui Nyaris Pergi dari Arsenal

A Hendra - April 14, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalLiga InggrisGranit Xhaka terus mendapat kepercayaan dari manajer Arsenal, Mikel Arteta untuk mengawal lini tengah. Namun siapa sangka, dia hampir memutuskan pergi dari The Gunners karena tak tahan perlakuan para fans.

Granit Xhaka beberapa kali memang sempat mendapat sorotan tajam akibat kesalahan dan perilakunya yang temperamental hingga membuatnya kerap dihadiahi kartu merah dan menimbulkan kerugian buat Arsenal di lapangan. Selain itu,  Xhaka juga diketahui begitu rentan dibekap cedera, hingga membuatnya telah absen dalam 28 pertandingan di semua ajang sejak bergabung bersama The Gunners 2016 silam.

Selain itu, Granit Xhaka juga beberapa kali dituding jadi penyebab kekalahan Arsenal. Puncaknya pada 2019 silam, Xhaka sampai harus kehilangan jabatannya sebagai kapten The Gunners usai kedapatan berselisih dengan suporter di Emirates Stadium pada laga kontra Crystal Palace.

Tak Ingin Baikan dengan Fans, Xhaka Hanya Mau Fokus ke Arsenal
Granit Xhaka, Foto: dok Viva

Saat itu, ketika Xhaka ditarik keluar, dia mendapat cemoohan dan ejekan dari fans yang tak puas dengan penampilannya. Tak tahan dengan aksi fans Arsenal itu, Xhaka lalu membuka jersey dan membantingnya ke tanah. Hal tersebut malah kian menyulut emosi para fans.

Xhaka sendiri mengakui situasi saat itu membuat benar-benar frustasi. Ia pun sempat berpikir untuk pergi saja dari Meriam London, terlebih setelah ada klub yang telah bersedia untuk menampungnya.


Baca Juga:


“Saya sudah beres-beres dan menyiapkan paspor. Saya sudah selesai dengan Arsenal. Tidak mungkin lanjut. Ada klub lain menawarkan kontrak dan saya cuma tinggal teken. Saya lalu bicara dengan istri saya, Leonita, dan kami putuskan untuk pergi,” ujar Xhaka seperti dikutip ESPN.

“Saya terkejut sekali karena belum pernah mengalami seperti itu. Ketika saya mendekat ke lorong pemain, saya lihat fans duduk di sana dan itu akan selalu saya ingat.

“Saya masih ingat wajah mereka ketika sedang merenung. Saya bisa lihat kemarahan. Bukan berati mereka tidak menyukai saya. Tidak, itu berbeda. Ini benar-benar kebencian. Saya tidak melebih-lebihkannya. Saya merasa tidak dihormati saat itu. Komentar yang ada berlebihan. Saya ambil hati betul.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com